Bioteknologi Konvensional dan Modern – Bioteknologi tersebut adalah cabang dari ilmu yang meneliti dalam penggunaan barang (bakteri, virus, jamur) dan produk (alkohol, enzim) dengan sebuah proses produksi untuk pembuatan barang dan jasa. Bioteknologi termasuk dalam ilmu sistem biologi dan organisme untuk proses teknis dan industri sebagai kesejahteraan manusia.
Federasi Bioteknologi Eropa yakni telah mendefinisikan bahwa bioteknologi yakni sebagai “kombinasi ilmu dan teknik untuk meningkatkan penggunaan organisme, sel, makhluk hidup atau produk molekuler untuk pembuatan”.
Pada titik ini, bioteknologi berkembang pesat, terutama di negara-negara industri. Kemajuan ini ditandai oleh penemuan berbagai jenis teknologi seperti rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, reproduksi sel induk, kloning dan banyak lagi. Teknologi tersebut memungkinkan kita dalam mendapatkan penyakit secara kronis dan genetik yang tak tersembuhkan misalnya AIDS atau kanker.
Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan Modern
Secara umum, bioteknologi dapat diklasifikasikan sebagai bioteknologi modern maupun bioteknologi konvensional. Secara umum, bioteknologi konvensional dicapai dalam menggunakan metode sederhana.
Bioteknologi konvensional dibuat dengan sedikit atau tanpa produksi massal. Juga, jangan gunakan prinsip beasiswa. Bioteknologi yang masuk dalam kategori konvensional hanya dapat menghasilkan produk atau barang yang lebih kecil dari bioteknologi modern.
Selain itu, dalam bioteknologi konvensional yakni tidak bisa mengubah terhadap suatu agen biologis. Sementara dalam adanya bioteknologi biologi modern, agen biologis yang telah digunakan yakni akan sering berubah.
Bioteknologi konvensional tidak dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kompatibilitas genetik. Sementara itu, bioteknologi modern telah mampu mengatasi ini. Untuk lebih memahami dan memahami perbedaan antara dua jenis bioteknologi, kami akan mengeksplorasi lebih lanjut tentang keduanya.
Bioteknologi Konvensional
Dalam memahami perbedaan antara bioteknologi konvensional dan modern, kita harus terlebih dahulu memahami apa itu bioteknologi. Definisi bioteknologi konvensional adalah ketika diterapkan, bioteknologi masih menggunakan mikroba atau organisme yang menghasilkan produk. Seperti senyawa kimia atau produk lain yang menggunakan aktivitas mikroba dan tidak menggunakan enzim.
Karakteristik bioteknologi konvensional yakni telah dikenal sejak awal peradaban manusia. Jenis bioteknologi ini menggunakan hasil langsung dari mikroorganisme dan organisme dengan senyawa atau bahan kimia tertentu yang menawarkan manfaat bagi manusia. Mikroorganisme yang digunakan terbatas dan peralatan yang digunakan sederhana.
Inilah perbedaan antara bioteknologi konvensional dan modern. Contoh bioteknologi konvensional termasuk membuat tape, kecap, kecap, dan anggur aren. Dalam bioteknologi konvensional, hanya mikroorganisme seperti jamur dan bakteri yang umumnya digunakan dalam proses produksi.
Bioteknologi Modern
Setelah Anda memahami wawasan dan contoh-contoh bioteknologi konvensional, yang terbaik adalah mengetahui apa itu bioteknologi modern. Intinya adalah Anda bisa membedakannya.
Bioteknologi modern yakni sebagian besar dilakukan dengan perangkat canggih atau lebih modern. Diproduksi dalam jumlah besar dan mengikuti prinsip ilmiah.
Selain menggunakan mikroorganisme bioteknologi modern, mereka juga dapat menggunakan bagian tubuh organisme seperti hewan dan tumbuhan. Ini adalah salah satu perbedaan antara bioteknologi konvensional dan modern berdasarkan bahan-bahan pabrikan.
Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang menggunakan biologi sel dan molekuler untuk menghasilkan produk yang berguna bagi manusia. Aplikasi bioteknologi modern yakni telah didasarkan pada teknik genetik dan biokimia.
Contoh Bioteknologi Konvensional
- Anggur dan bir, dari biji sereal (seperti gandum) melalui agen biologis dari spesies ragi Aspergillus oryzae.
- Roti, yang terbuat dari komponen dasar biji sereal (gandum) dengan bahan aktif biologis dalam ragi genus Saccharomyces cerevisiae.
- Yogurt, terbuat dari bahan dasar susu segar dengan bakteri asam laktat Streptococcus thermophylus dan Lactobacillus thermophylus.
- Keju, dari komponen dasar susu murni dengan bakteri asam laktat (dari genus Streptococcus dan Lactobacillus), yang memberikan asam laktat asam laktat. Jamur Penicillium dan Penicillium Camembert juga umum digunakan.
- Mentega, terbuat dari bahan dasar susu segar dengan agen biologis bakteri dari Leuconostoc dan Streptococcus lactis.
Contoh Bioteknologi Modern
- Benih tanaman seragam, diperoleh dalam memakai teknik kultur jaringan. Teknologi ini memungkinkan produksi dilakukan secara merata. Beberapa contoh tanaman yang diproduksi oleh kultur jaringan meliputi Jasminum sp (memproduksi melati, sebagai parfum), dan Papaver somniferum (memproduksi kodein untuk menghilangkan rasa sakit.
- Bayi tabung, yakni dari sebuah hasil fertilisasi in vitro. Ovarium dan sperma disatukan dalam wadah atau tempat untuk pembuahan.
- Antibodi monoklonal, sejenis antibodi yang dibuat dengan menggabungkan (menggabungkan) dua atau lebih jenis sel yang serupa. Ini dikenal sebagai DNA rekombinan atau teknologi hybridoma.
- Hormon insulin, yang diperoleh dari sebuah teknologi plasmid terhadap suatu rekayasa genetika.
Baca Juga :
- Sejarah Perumusan Pancasila
- Pengertian Pariwisata
- Lembaga Yudikatif
- Pengertian Sumber Hukum
- Berapa Gaji Karyawan PT ANI?
Demikianlah pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Bioteknologi Konvensional dan Modern. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.