Seiring perkembangan zaman, kebutuhan dunia kerja terhadap lulusan akuntansi memang semakin meningkat. Oleh sebab itu, wajar jika jurusan kuliah akuntansi cukup banyak peminatnya. Akan tetapi, untuk menjadi ahli akuntansi profesional tidak mudah. Karena Anda harus memiliki sertifikasi akuntan.
Secara umum, terdapat beberapa tahapan dan ujian kualifikasi yang perlu dilewati calon akuntan supaya mendapatkan pengakuan secara resmi. Salah satunya adalah dengan mengikuti program sertifikasi yang diselenggarakan oleh beberapa pihak, seperti Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
Selain organisasi nasional, Anda juga dapat mengejar program sertifikasi yang diadakan lembaga internasional, seperti Association of Chartered Certified Accountants (ACCA). Dengan mengantongi sertifikasi bertaraf internasional, tentu akan lebih mudah bagi Anda mendapatkan posisi yang diimpikan.
Jenis Jenis Sertifikasi Akuntan
Pada dasarnya, sertifikasi profesi akuntan terdiri dari beberapa jenis. Anda dapat memilih fokus sertifikasi sesuai jalur karir yang telah dipilih atau ingin ditingkatkan. Di samping itu, persyaratan dan biaya yang diperlukan untuk mendapatkan sertifikasi juga sangat bervariasi.
Di bawah ini adalah jenis jenis sertifikasi untuk akuntan profesional nasional maupun internasional yang diakui:
1. Certified Public Accountant (CPA)
CPA ditujukan kepada individu yang sedang mengejar profesi sebagai akuntan publik. Dengan mengantongi CPA, artinya Anda sudah memenuhi persyaratan lisensi. Lembaga yang memiliki wewenang menerbitkan sertifikat ini di Indonesia adalah Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
Akuntan yang sudah menyandang predikat CPA bisa membuka kantor layanan akuntan publik. Hanya saja, sertifikasi ini hanya diakui di masing-masing negara penerbit. Jadi, apabila Anda mendapat CPA di Indonesia, maka tidak dapat menggunakan sertifikasi tersebut di negara lain.
Ujian CPA terdiri dari empat bagian, yakni:
- Auditing & Atestasi (AUD).
- Lingkungan & Konsep Bisnis (BEC).
- Akuntansi & Pelaporan Keuangan (FAR).
- Regulasi (REG).
Sebelum mengikuti ujian dari IAPI, kandidat harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti telah menyelesaikan 150 jam semester pendidikan dan minimal dua tahun pengalaman kerja.
2. Chartered Financial Analyst (CFA)
Salah satu sertifikasi akuntan paling bergengsi di bidang keuangan dan investasi adalah CFA. Sertifikasi ini dikeluarkan CFA Institute yang berbasis di Amerika Serikat. Untuk mendapatkan Certified Financial Analyst, Anda harus lulus tiga level ujian. Di samping itu, Anda juga wajib memiliki gelar sarjana.
Anda juga harus mempunyai pengalaman kerja profesional minimal empat tahun. Salah satu persyaratan yang perlu dipenuhi adalah bahwa kandidat berdomisili pada negara bagian OFAC atau Kantor pengawasan Aset Asing. Sebelum mendaftar, Anda juga dituntut telah mengantongi sertifikasi TOEFL.
Sedangkan bagi yang akan mengikuti CFA Level II, maka Anda harus menyelesaikan pendidikan setara sarjana serta lolos kualifikasi CFA Level I. Hal yang sama juga berlaku jika Anda mengikuti ujian CFA untuk Level III. Sayangnya, ujian hanya dapat dilakukan di negara yang menjadi kawasan OFAC.
3. Certified Management Accountant (CMA)
Sertifikasi CMA dikeluarkan Institute of Manager Accountants (IMA) yang berbasis di Australia. Certified Management Accountant menunjukkan keahlian individu dalam bidang manajemen strategis dan akuntansi keuangan. CMA diperuntukkan bagi akuntan manajemen yang bekerja di perusahaan multinasional.
Untuk mendapatkan sertifikasi CMA, kandidat wajib mempunyai gelar sarjana dari lembaga pendidikan terakreditasi serta minimal dua tahun pengalaman bekerja pada bidang yang sama.
Materi yang diujikan untuk mendapatkan CMA meliputi, Perencanaan Keuangan, dan Analisis Manajemen Keuangan Strategis. Lebih lanjut, setiap anggita IMA dituntut untuk dapat mempertahankan kualifikasinya. Karena harus memenuhi syarat CPE tahunan, seperti 30 jam pendidikan profesional.
4. Certified Internal Auditor (CIA)
Istilah CIA mengacu pada sertifikasi akuntan yang diberikan kepada para auditor internal. CIA dikeluarkan oleh Institute of Internal Auditor (IIA) yang berada di Florida, Amerika Serikat. Kabar baiknya, untuk mendapatkan CIA, Anda dapat mengikuti ujian yang diadakan secara online.
Secara umum, materi pelatihan dalam program kualifikasi CIA terdiri dari 3 Part, yaitu Essentials of Auditing, Practice of Internal Auditing, dan Business Knowledge for Internal Auditing.
5. Certified Professional Management Accountant (CPMA)
Sertifikasi ini dikeluarkan Institut Akuntansi Manajemen Indonesia (IAMI). CPMA memiliki standar setara dengan CPMA yang diterbitkan di Inggris atau Australia. Perbedaan hanya terletak pada pengakuannya saja. Karena CPMA bersifat lokal dan hanya bisa digunakan di Indonesia.
6. Chartered Global Management Accountant (CGMA)
American Institute of CPA dan Chartered Institute of Management Accountants menawarkan sertifikasi global CGMA sebagai bukti otentik bahwa akuntan mempunyai keterampilan akuntansi handal. Khususnya yang berkaitan dengan aspek manajemen risiko, aset, dan efektivitas operasional bisnis secara umum.
Untuk mendapatkan kualifikasi ini, maka Anda harus menjadi anggota AICPA terlebih dahulu. Selain itu, Anda juga mempunyai setidaknya 3 tahun pengalaman kerja pada bidang relevan.
Selanjutnya, Anda perlu menyelesaikan Program Kepemimpinan Keuangan yang terdiri dari tiga level, yakni Operasional, Manajemen, dan Strategis. Di sisi lain, Anda bisa mendapatkan sertifikasi CGMA melalui jalur CIMA. Akan tetapi, sebenarnya tahap-tahap kedua jalur tersebut relatif sama.
7. Financial Risk Manager (FRM)
Sertifikasi akuntan FRM merupakan program kualifikasi yang dikhususkan bagi profesional pada bidang pengelolaan manajemen risiko di sebuah perusahaan. FRM diterbitkan Global Association of Risk Professionals (GARP) yang berada di London dan New Jersey, US.
Supaya bisa memperoleh sertifikasi FRM, Anda wajib mengikuti serta lulus ujian yang diselenggarakan. Selain itu, Anda harus berpengalaman bekerja di bidang risiko keuangan minimal 2 tahun. Selanjutnya, Anda bisa menunjukkan pengalaman yang dimiliki dan menjelaskannya secara detail kepada GARP.
8. Sertifikat Konsultan Pajak
Program kualifikasi ini diperuntukkan bagi orang-orang yang ingin mengambil profesi sebagai konsultan pajak profesional. Sertifikat Konsultan Pajak diberikan sebagai bentuk validasi mengenai keahlian kandidat. Dalam prosesnya, terdapat tiga level sertifikat yang diujikan, yakni:
- Sertifikat A: Untuk menjadi konsultan pajak bagi klien privat atau personal.
- Sertifikat B: Dikhususkan untuk kandidat calon konsultan pajak di Badan Wajib Pajak.
- Sertifikat C: Diperuntukkan bagi kandidat yang ingin berkarir menjadi konsultan pajak internasional.
9. Sertifikat Akuntansi Syariah (SAS)
SAS adalah sertifikasi akuntansi yang dikeluarkan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Oleh Sebab itulah, sertifikat ini bersifat lokal. Dengan kata lain, hanya diakui dan bisa digunakan di Indonesia.
Tujuan penerbitan SAS adalah untuk mengikuti kompetensi kandidat, khususnya dalam memahami akuntansi syariah serta menentukan standar kompetensi sumber daya manusia dalam berkarir. Terutama dalam bidang akuntansi syariah.
Ujian SAS dikategorikan ke dalam dua level, yaitu:
- USAS Level Dasar : Pengantar Fiqih Muamalah dan Akuntansi Keuangan Dasar.
- USAS Level Profesional : Akuntansi Keuangan Syariah, Akad Tata Kelola & Etika Syariah, dan Akuntansi Keuangan Terapan.
Meskipun sebagian pekerjaan di bidang akuntansi dan keuangan tidak mengharuskan pekerja memiliki sertifikasi akuntan. Akan tetapi, sertifikasi tersebut sangat penting apabila Anda ingin meningkatkan karir ke jenjang lebih tinggi. Namun, Anda perlu mengetahui sertifikasi yang tepat sesuai profesi.