Akuntansi merupakan suatu bidang pekerjaan yang sangat penting dalam dunia bisnis. Rumusan persamaan dasar akuntansi adalah pengetahuan yang harus dimiliki oleh setiap akuntan karena berfungsi untuk mengukur kesehatan keuangan perusahaan.
Elemen dasar dalam akuntansi ini dapat membantu dalam penjabaran, pengukuran, dan pemberi kepastian tentang informasi keuangan.
Dengan begitu, maka para manajer, investor, maupun otoritas pajak dapat membuat keputusan di dalam organisasi maupun perusahaan dengan bijak. Agar lebih memahaminya, simak informasi di artikel ini.
Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi adalah
Rumusan persamaan dasar akuntansi adalah perhitungan yang dilakukan untuk memproyeksikan hubungan antara hutang, harta, dan modal yang dimiliki oleh perusahaan.
Prinsip yang senantiasa dipertahankan dalam akuntansi yaitu pemasukan dan pengeluaran yang seimbang. Kedua hal tersebut harus dianalisis menggunakan persamaan dasar akuntansi secara lebih detail.
Hal ini sekaligus juga dapat menjadi penentu efektivitas perusahaan dalam memanajemen keuangan.
Itulah mengapa aset dan harta yang dimiliki perusahaan harus seimbang dengan kewajiban (liabilitas). Hal ini menunjukkan bahwa seluruh aset perusahaan didapatkan dari pendanaan utang ataupun ekuitas.
Contohnya, saat perusahaan baru didirikan, maka aset yang dibeli pertama kali berasal dari dana dari investor atau pinjaman (utang). Dengan begitu, seluruh aset yang dimiliki perusahaan disebut dengan ekuitas dan kewajiban.
Rumus Persamaan Dasar Akuntansi
Rumusan persamaan dasar akuntansi adalah rumus yang digunakan untuk menghitung aset atau harta. Adapun rumus tersebut yakni sebagai berikut:
Harta (Aktiva) = Hutang + Modal (Pasiva)
Anda juga bisa juga dengan menggunakan rumus ini:
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Perlu diketahui bahwa bagian aset seimbang dengan jumlah ekuitas dan kewajiban pemilik. Ini cukup masuk akal jika kewajiban dan ekuitas hanya sumber dama bagi perusahaan yang dipakai untuk membeli aset.
Persamaan ini ditulis dengan posisi kewajiban berada di kolom sebelum ekuitas pemilik. Pasalnya, utang pada kreditur harus segera dilunasi sebelum investor datang. Alhasil, perusahaan tidak akan mengalami kebangkrutan.
Jadi, kewajiban dianggap lebih likuid (lancar) dibanding ekuitas. Hal ini bisa dibuktikan dengan contoh laporan keuangan, yang mana kewajiban lancar (Current Liabilities) dan aset lancar (Current Assets) senantiasa dilaporkan sebelum liabilitas jangka panjang (Long-Term Debt) dan aset tetap (Fixed Assets/PPE).
Contoh ini berlaku dalam segala aktivitas transaksi bisnis karena aset akan selalu seimbang dengan ekuitas dan kewajiban pemilik.
Jika aset meningkat, maka kewajiban atau ekuitas pemilik juga harus meningkat untuk menyetarakan persamaan. Begitu juga jika aset menurun, maka ekuitas dan kewajiban pemilik juga akan ikut menurun.
Komponen-Komponen Persamaan Dasar Akuntansi
Rumusan persamaan dasar akuntansi adalah rumusan yang memiliki sejumlah komponen penting untuk mengukur kekayaan perusahaan. Adapun komponen yang dimaksud di antaranya sebagai berikut:
1. Aset
Aset merupakan sumber daya yang dikelola oleh perusahaan dan manfaatnya bisa digunakan di masa depan. Aset merupakan segala sesuatu yang bisa mendatangkan manfaat jangka panjang bagi perusahaan.
Misalnya seperti kendaraan, tanah, bangunan, gedung, cek kontan, hingga uang kas tunai.
Komponen ini bisa bertambah nilainya jika aset perusahaan bertambah, begitu juga dengan sebaliknya. Terdapat penyusutan pada aset berupa barang, seperti alat-alat produksi yang bisa mengalami kerusakan di kemudian hari atau beberapa tahun setelah membeli.
Sleain mengalami kerusakan, juga mengalami penurunan nilai (depresiasi). Perlu diketahui bahwa beberapa aset bersifat tangible, misalnya seperti kas. Lalu, ada pula aset yang bersifat intangible seperti hak cipta. Beberapa contoh akun aset yakni sebagai berikut:
a. Aset Lancar
Aset lancar dinamakan demikian karena kekayaan yang tergolong sebagai harta lancar mempunyai likuiditas yang tinggi atau mudah dicairkan. Dengan kata lain, harta lancar bisa dikonversikan lebih cepat ke dalam mata uang dalam periode kurang dari satu tahun.
Adapun nenis transaksi yang tergolong sebagai harta lancar yakni kekayaan berupa kas, piutang wesel, piutang pendapatan, surat berharga, perlengkapan, persediaan barang dagang, dan transaksi dibayar di muka.
b. Aset Tetap
Aset tetap merupakan kebalikan dari aset lancar yang memiliki likuiditas cukup rendah. Hal ini karena aset tetap baru bisa dicairkan dalam waktu lebih dari satu tahun.
Umumnya, aset tetap dalam bentuk barang yang dipakai untuk kegiatan operasional, seperti kendaraan operasional, mesin produksi, tanah, bangunan, dan lain-lain.
Dikarenakan dalam bentuk aset yang bisa dimanfaatkan lebih dari setahun, maka berbagai aset tersebut memiliki masa pemakaian, kecuali tanah. Umur aset ini juga bisa mengalami depresiasi atau penyusutan.
Contohnya, mobil dinas yang dimiliki oleh perusahaan bisa rusak jika sudah digunakan selama beberapa tahun. Alhasil, aset tersebut tidak bisa lagi menghasilkan keuntungan dari segi ekonomi untuk perusahaan.
c. Aset Tidak Berwujud
Aset tidak berwujud (intangible fixed assets) merupakan hak istimewa yang dipegang oleh perusahaan dan mempunyai nilai meskipun tidak dalam bentuk fisik.
Beberapa contoh aset tidak berwujud antara lain seperti good will, hak cipta, hak paten, franchise, hak sewa, dan merk dagang.
d. Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang (long term investment) merupakan penanaman modal dalam perusahaan lain yang dilakukan dal jangka panjang.
Tujuannya yakni untuk mendapatkan laba dan mengetahui perkembangan dari perusahaan tersebut. Itulah mengapa aset ini membutuhkan kesabaran untuk menunggu hasilnya.
Bahkan, manfaatnya baru bisa terasa saat perusahaan mengalami return of investment (ROI).
2. Kewajiban atau Liabilitas
Unsur-unsur persamaan dasar akuntansi yang kedua kewajiban atau liabilitas. Komponen ini bisa diartikan sebagai dana yang dipinjam oleh perusahaan dari kreditur dan wajib dilunasi sesuai tempo yang telah disepakati.
Contoh kewajiban yang paling umum adalah utang yajg harus diinput pada laporan keuangan. Saat perusahaan membeli barang dari perusahaan lain dengan sistem kredit, maka utang tersebut dicatat untuk membuktikan bahwa perusahaan akan membayarnya di kemudian hari.
Beberapa contoh akun kewajiban dalam persamaan akuntansi yakni sebagai berikut:
a. Utang Jangka Pendek
Utang jangka pendek merupakan utang yang wajib dibayar dalam waktu satu periode akuntansi. Contoh Utang jangka pendek yakni utang dagang, utang gaji, utang bank, dan utang pajak.
b. Utang Jangka Panjang
Utang jangka panjang adalah utang yang periode pelunasannya lebih dari satu tahun. Contohnya yaitu utang obligasi.
c. Ekuitas
Salah satu contoh rumusan persamaan dasar akuntansi adalah ekuitas yang dimiliki oleh pemegang saham atau stakeholder. Pemilik bisa menaikkan jumlah kepemilikan dengan menginvestasikan dana ke perusahaan atau meminimalkan ekuitas dengan prive atau menarik dana perusahaan.
Pendapatan akan meningkatkan sisi ekuitas, sedangkan biaya-biaya akan menurunkan ekuitas. Beberapa akun ekuitas yakni seperti modal, penarikan pemilik (prive), pemilik, laba ditahan, modal disetor, dan saham biasa.
Jadi, dapat diketahui bahwa rumusan persamaan dasar akuntansi adalah Aset = Kewajiban+ Ekuitas. Rumus ini bisa juga disebut dengan harta perusahaan sama dengan utang ditambah dengan modal.
Dengan menggunakan rumus ini, maka perusahaan dapat mengelola keuangan dengan baik, kondusif, dan meminimalisir terjadinya pailit atau bangkrut.