Salah satu perhitungan rasio profitabilitas yang ada di perusahaan ialah Return On Equity (ROE). Kata return dalam dunia bisnis mempunyai arti sebagai balik modal untuk investor. Sedangkan return on equity adalah matriks perhitungan dalam menentukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.
Pada umumnya ROE akan digunakan sebagai pengukuran kinerja keuangan yang terjadi di suatu perusahaan. Istilah ekonomi yang satu ini wajib diketahui oleh setiap pebisnis yang sedang menjalankan usahanya.
Adapun tujuan dari perhitungan ROE adalah untuk membantu seseorang dalam menentukan pilihan investasi atau saham. Pada ulasan berikut akan dibahas mengenai pengertian, manfaat, faktor yang mempengaruhi, dan cara menghitung return on equity
Return On Equity Adalah..
Pengertian Return On Equity (ROE) adalah jumlah modal balik yang berasal dari keuntungan bersih terhadap ekuitas. Pada umumnya ROE akan dinyatakan dalam bentuk persentase. Matriks perhitungan rasio profitabilitas ini bertujuan untuk mengukur kemampuan yang dimiliki perusahaan.
Dimana kemampuan yang dimaksud adalah dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal dari investor. Menurut Van Horne, return on equity adalah perbandingan keuntungan dengan ekuitas yang diberikan oleh pemegang saham perusahaan sebagai investasi.
Dalam hal ini keuntungan berupa laba bersih yang telah terkena pajak. Rasio ROE seringkali digunakan oleh investor untuk membandingkan dengan perusahaan lain. Tentu saja, investor akan lebih memilih perusahaan dengan peluang investasi yang lebih baik.
Rasio yang ada pada ROE merupakan indikator atau ukuran yang cukup penting dan berasal dari shareholders value creation. Oleh sebab itu, besar kecilnya rasio ROE akan menjadi perhatian bagi calon investor atau seseorang yang telah melakukan investasi.
Perusahaan dapat dikatakan mempunyai peluang investasi lebih baik apabila rasio ROE semakin meningkat. Dengan demikian investor yang ingin memegang saham perusahaan harus memperhatikan raiso dari ROE.
Faktor-Faktor ROE
Rasio return on equity adalah pertimbangan yang paling utama bagi calon pemegang saham sebelum melakukan investasi. Para investor umumnya akan melakukan analisis secara fundamental terlebih dahulu. Dengan memahami besar ROE, investor akan dapat lebih mampu memprediksi keuntungan.
Pada saat ini jika perusahaan mempunyai rasio ROE lebih dari 20%, maka artinya perusahaan tersebut layak untuk dilakukan investasi. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi besar nilai dari ROE, yakni:
1. Net Income
Net income atau biasa disebut dengan laba bersih merupakan faktor pertama yang mempengaruhi ROE. Pada dasarnya laba bersih banyak dipakai untuk mengukur kinerja suatu perusahaan dalam memperoleh keuntungan.
Penghasilan dan beban merupakan unsur yang mempunyai kaitan langsung dengan pengukuran keuntungan perusahaan. Ketika ingin menentukan return on equity penting sekali untuk mengetahui laba perusahaan terlebih dahulu.
2. Equity
Equity atau ekuitas adalah sejumlah modal yang menunjukkan hak kepemilikan investor terhadap aset yang ada pada perusahaan. Seberapa besar kepemilikan investor dapat diketahui dengan adanya ekuitas ini.
Ekuitas akan dimuat dalam neraca atau laporan posisi keuntungan pada pembukuan keuangan perusahaan. Terdapat beberapa macam ekuitas, yakni keuntungan yang ditahan, modal awal yang disetor, saham, dan dividen.
3. Rasio utang
Faktor yang mempengaruhi ROE yang selanjutnya adalah rasio utang perusahaan. Tidak dipungkiri bahwa suatu perusahaan akan mempunyai hutang untuk berbagai kebutuhan yang tidak mampu tercukupi.
Jika rasio utang suatu perusahaan semakin tinggi maka nilai ROE-nya akan semakin menurun.
4. Rasio likuiditas
Suatu perusahaan tidak hanya menerima utang untuk menjalankan operasionalnya. Namun, beberapa perusahaan akan memberikan piutang kepada pihak atau perusahaan lain. Pada dasarnya sebuah piutang tidak dapat dikatakan sebagai laba atau keuntungan bersih.
Dengan demikian jika likuiditas suatu perusahaan tidak lancar, maka akan mempengaruhi nilai return on equity.
Rumus dan Cara Menghitung ROE
Return on equity adalah salah satu matrik yang wajib dihitung oleh pelaku bisnis dan investor. Perhitungan ROE dapat dilakukan dengan mudah, yaitu menggunakan rumus. Berikut rumus yang digunakan pada perhitungan ROE:
Return on equity = (keuntungan setelah dikenai pajak / equity) x 100%
Supaya Anda dapat lebih mudah memahami cara perhitungan ROE, maka perhatikan contoh soal tentang ROE berikut.
Soal:
Pada tahun 2020 yang lalu, sejumlah pemegang salah di PT Roda Maju mempunyai rata-rata ekuitas sebesar Rp 700.000.000. Diketahui bahwa keuntungan setelah dikenai pajak atau labar bersih dari perusahaan tersebut adalah sebesar 1.0000.000.0000.
Tentukan besar rasio pengembalian ekuitas atau ROE dari pernyataan tersebut!
Penyelesaian:
Return on equity = (keuntungan setelah dikenai pajak / equity) x 100%
Return on equity = (1.000.000.0000 / 700.000.000) x 100%
Return on equity = 1,42 x 100%
Return on equity = 142%
Berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan nilai rasio ROE sebesar 142%. Hal ini menunjukkan bahwa nilai ROE mendekati 1, sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan dapat menggunakan ekuitas dengan efektif dan efisien dalam menghasilkan laba.
Sebaliknya jika suatu perusahaan mempunyai nilai ROE yang mendekati 0, maka perusahaan semakin tidak mampu dalam mengelola ekuitas.
Manfaat Penggunaan ROE
Return on equity adalah matriks perhitungan yang mempunyai manfaat, terutama bagi para investor. Penggunaan ROE tentu memberikan pengaruh atau dampak yang cukup besar. Berikut beberapa penjelasan mengenai manfaat penggunaan ROE:
1. Sebagai dasar estimasi keuntungan
Return on equity menjadi salah satu tolok ukur dalam memperkirakan keuntungan di masa yang akan datang. Pada umumnya nilai ROE yang mendekati 1 atau lebih, maka tingkat return di masa yang akan datang juga akan semakin meningkat.
2. Menunjukkan perkembangan perusahaan
Peningkatan dan perkembangan yang dialami oleh perusahaan dapat dilihat dari besar ROE. Idealnya perusahaan akan mempunyai nilai ROE yang stabil, maka akan dapat meningkat. Jika ROE meningkat, tentu saja kualitas perusahaan juga meningkat dan berkembang.
Perkembangan perusahaan sangat dibutuhkan oleh para investor. Dengan melihat perkembangan perusahaan, maka investor akan dapat memutuskan untuk melakukan investasi atau tidak di perusahaan terkait.
3. Menunjukkan kredibilitas perusahaan
Kredibilitas perusahaan dalam mengelola modal atau aset dapat dilihat dari rasio ROE. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa nilai ROE yang kecil menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu menghasilkan laba sesuai ekspektasi.
4. Menggambarkan tingkat profitabilitas
Bagi pemegang saham, return on equity adalah matriks yang paling sederhana untuk mengetahui potensi perusahaan. Dengan adanya ROE ini maka para investor dalam melakukan perbandingan dan mengambil keputusan terkait ingin melakukan investasi atau tidak.
5. Pembanding
Manfaat ROE yang terakhir adalah digunakan untuk pembanding antar satu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Tentu saja perusahaan yang mempunyai nilai ROE lebih tinggi maka kualitas perusahaan semakin bagus.
Tidak heran jika perusahaan yang memiliki ROE lebih tinggi akan lebih mudah menemukan investor.
Return on equity adalah matriks yang cukup penting untuk dilakukan perhitungannya. Pada dasarnya ROE digunakan untuk menunjukkan seberapa mampu perusahaan mampu menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal dari para investor.