Aset bergerak termasuk salah satu jenis aset yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan. Namun, di balik keuntungannya yang cukup banyak, ada beberapa resiko aset bergerak yang harus diketahui oleh para pelaku usaha. Sebab, beberapa resiko ini dapat memengaruhi perkembangan bisnis perusahaan.
Sebelum membahas tentang apa yang dimaksud dengan aset bergerak, penting untuk Anda ketahui bahwa sebenarnya aset adalah suatu kekayaan yang dimiliki oleh seorang individu atau kelompok tertentu yang bernilai ekonomi. Jadi, aset dapat memberikan manfaat ekonomi bagi suatu bisnis.
Dalam hal ini, aset dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang berbeda dan salah satunya adalah aset bergerak. Sama halnya seperti jenis-jenis aset yang lainnya, aset bergerak memiliki beberapa resiko yang harus diperhatikan. Untuk itu, kenali apa saja resiko dari aset bergerak milik perusahaan.
Definisi Aset Bergerak
Pada dasarnya, aset bergerak adalah bentuk aset yang dapat dipindahkan dan digerakkan dari satu tempat ke tempat lainnya. Beberapa contoh aset yang dapat dikategorikan sebagai aset bergerak adalah mobil, motor, inventori, mesin produksi, dan jenis-jenis barang seperti ini lainnya.
Umumnya, aset bergerak akan lebih dibutuhkan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan operasional usaha demi mendapatkan penghasilan yang lebih banyak. Dengan begitu, dapat dipastikan bahwa aset bergerak memiliki fungsi yang sangat penting bagi sebuah perusahaan.
Selain itu, aset bergerak yang dimiliki oleh suatu perusahaan juga bisa dijual atau digadaikan sewaktu-waktu. Jadi, ketika perusahaan sedang membutuhkan uang tunai dalam waktu yang cepat, mereka bisa menjual aset bergerak yang dimilikinya tersebut.
Namun, aktivitas penjualan ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Sebab, semua jenis aset bergerak perusahaan akan memiliki masa pakai yang terbatas, sehingga transaksi penjualan ini harus dilakukan sebelum masa pakai tersebut benar-benar berakhir.
Keuntungan dan Resiko Aset Bergerak
Mulai dari kendaraan, inventori, peralatan usaha, hingga aset digital seperti aplikasi dan lisensi dapat dikategorikan sebagai aset bergerak yang bisa dimiliki oleh beberapa perusahaan di Indonesia. Dalam hal ini, beberapa jenis aset tersebut akan memiliki sejumlah keuntungan dan resikonya sendiri.
Untuk mengetahui apa saja keuntungan dan resiko dari aset bergerak, Anda bisa menyimak penjelasan yang ada di bawah ini:
1. Keuntungan Aset Bergerak
Penting untuk diketahui oleh para pelaku usaha bahwa aset bergerak merupakan salah satu jenis aset perusahaan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Nantinya, jenis aset yang satu ini dapat digunakan oleh setiap perusahaan untuk memperoleh pendapatan yang lebih besar.
Selain itu, aset bergerak masih memiliki beberapa keuntungan lainnya yang tidak kalah bermanfaat, yaitu:
- Mampu mendukung proses produksi yang harus dilakukan oleh perusahaan, karena aset bergerak dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan operasional perusahaan.
- Ketika perusahaan sedang membutuhkan uang tunai untuk kelanjutan kegiatan operasionalnya, aset dapat dijual atau digadaikan.
- Mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan ketika jenis aset ini diurus dengan cara yang tepat.
2. Resiko Aset Bergerak
Selain memiliki keuntungan yang cukup banyak, aset bergerak juga memiliki beberapa resiko yang harus diperhatikan. Dengan mengenali apa saja resiko yang dimiliki jenis aset ini, Anda bisa lebih mudah untuk mengantisipasi terjadinya resiko tersebut.
Tak perlu membahas lain halnya lagi, berikut adalah beberapa resiko dari aset bergerak yang harus Anda perhatikan:
- Aset mengalami kerusakan atau hilang, sehingga hal ini dapat menghambat jalannya bisnis perusahaan.
- Biaya perawatan dan perbaikannya tergolong tinggi, sehingga hal ini akan meningkatkan biaya perusahaan di masa depan.
- Masa pakai dan manfaatnya terbatas, sehingga semua orang yang menggunakannya harus selalu memperhatikan cara pengelolaannya.
Perbedaan Aset Bergerak dengan Aset Tidak Bergerak
Berkebalikan dari aset bergerak, untuk aset tidak bergerak sendiri dapat didefinisikan sebagai bentuk aset yang tidak dapat dipindahkan maupun digerakkan oleh pihak siapa pun. Dalam hal ini, tanah, bangunan kantor, sarana air, dan museum perusahaan dapat menjadi contoh aset tidak bergerak.
Pada dasarnya, ada beberapa hal yang membuat aset bergerak berbeda dengan aset tidak bergerak. Maka dari itu, setelah memahami tentang apa saja resiko aset bergerak, Anda juga perlu mengetahui tentang perbedaan antara aset bergerak dengan aset tidak bergerak.
Perbedaan yang paling terlihat jelas dari kedua jenis aset ini adalah masa pakainya. Jika aset bergerak memiliki masa pakai yang terbatas, untuk aset tidak bergerak memiliki siklus waktu dan manfaat yang cukup lama.
Selain itu, aset bergerak juga memiliki nilai yang fluktuatif, sedangkan aset tidak bergerak bisa dibilang memiliki nilai yang stabil dalam jangka waktu yang panjang.
Meski memiliki beberapa perbedaan di antara keduanya, tapi aset bergerak dan aset tidak bergerak sama-sama memiliki manfaat yang sangat penting bagi sebuah perusahaan.
Manajemen Aset Bergerak
Informasi terkait keuntungan serta resiko aset bergerak dan tidak bergerak memang harus diketahui oleh setiap pelaku usaha di Indonesia. Selain itu, informasi tentang manajemen aset bergerak juga tidak kalah penting untuk diketahui oleh para pelaku usaha di bidang apa pun.
Untuk itu, simak dengan baik penjelasan terkait manajemen aset bergerak perusahaan yang ada di bawah ini:
1. Identifikasi Aset
Proses identifikasi aset ini bisa dilakukan dengan membuat daftar aset yang telah dimiliki oleh suatu perusahaan. Nantinya, para pelaku usaha atau karyawannya dapat menandai aset-aset tersebut dengan jadwal yang telah ditentukan. Jadi, daftar aset perusahaan ini dapat diketahui secara jelas.
2. Pemeliharaan dan Pemantauan
Setelah daftar aset yang dimiliki perusahaan telah diidentifikasi secara satu per satu, sekarang Anda bisa memastikan aset bergerak telah diperiksa dan diperbaiki dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Jika aset bergerak telah dipastikan memiliki kondisi yang baik, Anda tetap harus memantau kondisinya tersebut agar selalu bagus. Dalam hal ini, para pelaku usaha juga perlu mencatat data yang diperlukan dalam jadwal yang telah ditentukan.
3. Rekapitulasi
Untuk proses rekapitulasi ini bisa dilakukan dengan membuat laporan aset bergerak yang dimiliki oleh suatu perusahaan tertentu. Nantinya, dengan menggunakan data atau laporan tersebut Anda bisa mengevaluasi kondisi aset bergerak secara lebih mudah.
Dengan begitu, Anda juga bisa lebih mudah untuk mengantisipasi terjadinya resiko-resiko aset bergerak yang ada di atas.
4. Pemusnahan
Pada dasarnya, manajemen aset bergerak harus dilakukan dengan perencanaan dan kontrol yang tepat. Proses terakhir dalam manajemen aset ini adalah pemusnahan. Proses ini bisa dilakukan dengan memusnahkan aset yang sudah tidak digunakan lagi.
Nantinya, aset bergerak yang sudah tidak digunakan tersebut dapat diganti dengan aset bergerak lainnya yang masih bagus dan dapat berfungsi dengan baik.
Karena aset bergerak dapat dipindahkan dan digerakkan dari satu tempat ke tempat lain, jadi jenis aset ini memiliki resiko yang lebih besar jika dibandingkan dengan aset tidak bergerak. Maka dari itu, para pelaku usaha harus bisa mengatur strategi untuk menghindari resiko aset bergerak tersebut.