Dalam menjalani kehidupan, manusia memiliki dua istilah yang terkadang sulit untuk membedakannya yaitu kebutuhan dan keinginan. Kesulitan dalam membedakan ini biasanya sangat jelas saat seseorang membeli sesuatu. Padahal sebenarnya perbedaan kebutuhan dan keinginan itu sangat jelas.
Inilah yang harus dipahami oleh setiap orang karena mampu membedakan kebutuhan serta keinginan akan sangat membantu menghindari masalah keuangan. Sebab, dengan memahami perbedaan keduanya dengan baik, seseorang tidak mudah membeli sesuatu yang sebenarnya tidak perlu.
Pengertian Kebutuhan dan Keinginan
1. Pengertian Kebutuhan
Kalau berdasarkan keterangan yang ada di dalam KBBI, kebutuhan merupakan segala sesuatu yang diperlukan atau dibutuhkan oleh manusia. Sesuatu tersebut diperlukan untuk menunjang keberlangsungan hidup manusia.
Dalam kalimat yang lain, kebutuhan bisa dianggap sebagai berbagai hal yang diperlukan untuk bertahan hidup dalam berbagai kondisi. Selain itu, kebutuhan juga dapat dijelaskan sebagai segala sesuatu yang wajib diutamakan untuk dimiliki dalam hidup.
Contoh dari kebutuhan ini sendiri diantaranya ialah makanan dan minuman. Keduanya sangat diperlukan agar manusia bisa bertahan hidup dan melakukan kegiatan. Namun, kebutuhan itu juga ada macam-macam. Ada kebutuhan primer, ada kebutuhan sekunder dan ada juga kebutuhan tersier.
- Kebutuhan primer itu merupakan kebutuhan yang utama yang wajib dipenuhi yang terdiri atas kebutuhan akan sandang, pangan serta papan atau kebutuhan akan pakaian, makanan dan tempat tinggal
- Kebutuhan sekunder ialah kebutuhan yang sifatnya menjadi pelengkap kebutuhan primer dan bisa dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Contohnya televisi, kulkas dan handphone
- Kebutuhan tersier ialah kebutuhan yang sifatnya mewah serta ditujukan untuk memenuhi kesenangan saja. Contoh dalam hal ini ialah kebutuhan akan mobil mewah atau lukisan mewah
Dengan adanya pembagian kebutuhan seperti di atas, maka tidak heran kalau ada yang menyebutkan bahwa kebutuhan manusia itu bisa berbeda-beda setiap orangnya serta bisa berubah seiring berjalannya waktu.
2. Pengertian Keinginan
Keinginan bisa diartikan sebagai perasaan ingin memiliki sesuatu agar bisa merasakan kenyamanan namun sifatnya tidak harus dipenuhi dan tidak berpengaruh terhadap kelangsungan hidup. Dengan kata lain, kepemiliki akan keinginan bisa ditunda untuk dipenuhi di waktu yang akan datang.
Keinginan ini sifatnya sebagai tambahan hanya jika kebutuhan sudah terpenuhi. Selain ada pengertian tersebut, keinginan juga bisa diartikan sebagai sesuatu hal yang ingin dimiliki dan dilakukan namun kalaupun tidak terpenuhi tidak memberikan dampak yang signifikan pada hidup seseorang.
Kalau dalam kalimat yang lain, keinginan bisa dijelaskan sebagai segala sesuatu yang diharapkan untuk bisa dimiliki. Sebagai contoh, Andi ingin membeli mobil keluaran terbaru dengan teknologi yang sangat canggih.
Keberlangsungan hidup Andi tetap tidak akan terganggu apabila dia tidak membeli mobil yang diinginkan pada saat itu juga. Keinginan semacam ini biasanya akan muncul karena kebutuhan akan sesuatu yang berlebihan.
Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan
Sebenarnya dari pengertian di atas sudah sangat jelas perbedaan kebutuhan dan keinginan. Namun kalau hendak dirinci lebih jauh, maka perbedaan antara kebutuhan serta keinginan terdiri atas beberapa poin berikut ini.
1. Perbedaan Pada Nilai
Mengingat kebutuhan merupakan hal yang harus dimiliki, maka tentu nilai kebutuhan lebih besar dibandingkan dengan keinginan. Kebutuhan juga harus dipenuhi sehingga sifatnya lebih mendesak.
Kebutuhan juga akan selalu ada dan kebutuhan juga tidak akan mengalami banyak perubahan dalam waktu singkat. Berbeda dengan keinginan.
Keinginan sifatnya mudah berubah dan seperti tidak akan pernah cukup untuk dipenuhi. Karenanya biasanya begitu keinginan yang satu terpenuhi, akan muncul keinginan yang lain.
2. Perbedaan Pada Sifat
Lebih lanjut lagi, antara kebutuhan dan keinginan juga berbeda dalam hal sifat. Kalau kebutuhan, sifatnya objektif sedangkan kalau keinginan sifatnya subjektif. Kebutuhan dikatakan bersifat objektif karena manusia itu pada dasarnya mempunyai kebutuhan yang sama.
Kebutuhan ini seperti kebutuhan akan rasa aman, pakaian, makanan, minuman serta tempat tinggal. Secara alamiah, kebutuhan-kebutuhan dasar ini perlu dipenuhi agar seseorang dapat bertahan hidup.
Sedangkan keinginan dikatakan bersifat subjektif karena keinginan masing-masing orang itu berbeda-beda. Ada yang ingin memiliki tas mewah dengan merk tertentu, dan ada juga yang hanya menginginkan tas biasa untuk belanja ke pasar dan lain sebagainya.
3. Perbedaan Pada Dampak yang Diinginkan
Perbedaan kebutuhan dan keinginan yang lainnya terletak pada ukurannya. Kebutuhan itu memang harus dipenuhi karena dapat memberikan manfaat serta fungsi bagi siapapun yang membutuhkannya. Contoh kasus dalam hal makanan.
Manusia membutuhkan makanan agar terhindar dari kelaparan dan makanan ini harus dikonsumsi setiap hari. Kalau kebutuhan ini sudah terpenuhi, maka kepentingan untuk menjaga kesehatan tubuh sudah terpenuhi.
Akan tetapi, di tengah-tengah upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia sering punya keinginan yang lebih mengacu pada kepuasannya. Misalnya, dia memilih jenis makanan tertentu supaya merasa puas.
4. Keinginan Bisa Digantikan, Kebutuhan Tidak Bisa Digantikan
Seperti yang sudah disampaikan, kebutuhan manusia itu sifatnya objektif. Oleh karenanya, kebutuhan ini tidak bisa digantikan. Karena kalau justru digantikan dengan sesuatu yang fungsinya tidak sesuai kebutuhan, ini malah tidak akan memberi manfaat untuk si manusia itu sendiri.
Misalnya, manusia yang lapar hanya membutuhkan makanan dan makanan ini tidak bisa digantikan dengan benda lain, seperti handphone misalnya. Berbeda dengan keinginan. Kalau keinginan, masih bisa digantikan.
Contoh, ada banyak orang yang ingin melakukan perjalanan ke tempat-tempat Instagramable dan hits untuk menenangkan kembali pikiran. Namun kalau yang bersangkutan tidak memiliki waktu untuk melakukannya, bisa menggantikannya dengan olahraga atau melakukan hobi lainnya.
Cara Agar Tidak Keliru Memenuhi Kebutuhan dan Keinginan
Dari berbagai penjelasan di atas, sudah bisa dipahami ya perbedaan kebutuhan dan keinginan. Akan tetapi, perlu diakui bahwasanya perbedaan antara kebutuhan dan keinginan ini bisa menjadi samar-samar karena rasa ego dan gengsi manusia. Contohnya dalam hal makanan dan minuman.
Keduanya adalah hal penting dan wajib dipenuhi untuk menghilangkan rasa lapar dan haus yang dirasakan seseorang pada saat itu juga. Akan tetapi, makan di tempat yang bagus seperti restoran tergolong sebagai keinginan.
Alih-alih makan di restoran, sebenarnya siapapun bisa makan masakan sendiri di rumah yang dapat membantu pengeluaran menjadi lebih hemat daripada dengan makan di restoran. Akan tetapi dalam kasus mobil mewah seperti di atas, ini juga bisa berubah menjadi kebutuhan.
Dengan catatan apabila orang yang bersangkutan memiliki profesi yang memang mengharuskan dirinya untuk memiliki mobil tersebut. Lalu bagaimana caranya supaya kita tidak terjebak lagi antara keinginan dengan kebutuhan?
Coba tanyakan beberapa hal ini dulu kepada diri sendiri sebelum Anda memutuskan untuk membeli sesuatu:
- Apakah sesuatu yang akan dibeli itu benar-benar Anda butuhkan pada saat ini?
- Andaikan sesuatu yang dimaksud tidak bisa didapatkan pada saat ini, apakah ini berpotensi untuk mengganggu kelangsungan hidup atau tidak?
- Apa memang tidak ada pilihan yang lain sebagai pengganti yang biayanya lebih hemat jika hal tersebut tidak berhasil didapatkan?
Dengan mempertanyakan ketiga hal tersebut pada diri sendiri, Anda nantinya bisa lebih mudah untuk menentukan antara kebutuhan dengan keinginan. Kalau semua jawaban dari pertanyaan itu adalah ‘YA’, maka kemungkinan besar sesuatu tersebut adalah kebutuhan dan perlu dipenuhi.
Jadi sudah jelas ya perbedaan kebutuhan dan keinginan itu apa saja? Mulai saat ini, jangan lagi terjebak untuk membeli sesuatu yang sifatnya tidak terlalu dibutuhkan atau tidak dibutuhkan sama sekali. Bersikap selektif saat membeli seperti ini tentunya akan sangat membantu keuangan agar tetap aman.