Neraca saldo adalah salah satu jenis laporan dalam dunia bisnis yang akan sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Mulai dari perusahaan dagang, jasa, hingga manufaktur akan membutuhkan laporan ini, agar mereka bisa lebih mudah untuk menggambarkan kondisi perusahaannya saat itu.
Selain itu, jenis laporan ini juga dapat menjadi dasar atas penentuan dan pengambilan keputusan bagi sebuah perusahaan. Maka dari itu, semua jenis perusahaan harus mempersiapkan informasi keuangan yang akurat dan sesuai dengan data yang ada.
Ketika saldo debit dan kredit perusahaan yang ada di laporan ini seimbang, hal ini dapat menjadi bukti bahwa proses penyusunan jurnal yang akan dipindah ke buku besar sudah berjalan dengan baik. Untuk itu, para pelaku usaha harus memahami terlebih dahulu tentang apa yang dimaksud neraca saldo.
Pengertian Neraca Saldo
Di dalam dunia akuntansi akan ada banyak jenis laporan yang harus disusun dengan baik, dan salah satunya adalah laporan neraca saldo. Jenis laporan ini dapat diartikan sebagai laporan yang di dalamnya berisi tentang seluruh jenis nama akun dan saldo total dari setiap akun tersebut.
Nantinya, laporan ini harus disusun secara sistematis dan sesuai dengan kode akun yang ada di buku besar perusahaan. Karena laporan ini disusun menurut periodenya masing-masing, jadi pelaku usaha ataupun akuntan harus menyesuaikan data-datanya tersebut dengan periode yang sedang berlaku.
Keberadaan laporan ini dapat memberikan banyak manfaat kepada setiap perusahaan, dan salah satunya adalah untuk menjadi acuan agar perusahaan tidak melakukan kesalahan pada saat proses pemindahbukuan ke kolom kredit serta debit di buku besar bisnisnya.
Proses pembuatan serta penyusunan laporan ini akan termasuk dalam salah satu tahapan pembuatan laporan keuangan perusahaan. Dengan begitu, dapat dipastikan bahwa laporan ini merupakan lembar kerja yang dapat dibuat secara manual ataupun dengan menggunakan sistem akuntansi tertentu.
Fungsi Neraca Saldo
Setiap jenis laporan keuangan pasti akan memiliki fungsinya masing-masing. Maka dari itu, Anda perlu mengenali fungsinya masing-masing tersebut. Dengan mengenali fungsi masing-masing dari jenis laporan keuangan tersebut, Anda akan lebih teliti ketika membuatnya.
Pada dasarnya, fungsi dari laporan ini dapat dibagi menjadi 4 jenis yang berbeda. Untuk mengetahuinya secara lebih jelas, simak informasinya di bawah ini:
1. Persiapan
Fungsi pertama dari neraca saldo adalah untuk mempersiapkan proses pembuatan laporan akhir keuangan yang tepat. Setiap perusahaan membutuhkan jenis laporan ini, agar laporan keuangannya tersebut bisa berisi tentang beberapa data yang benar-benar akurat.
2. Koreksi
Tak banyak orang yang tahu bahwa sebenarnya laporan ini dapat menjadi media untuk melakukan koreksi terhadap seluruh catatan yang ada. Selain itu, laporan ini juga dapat mengoreksi siklus akuntansi yang telah dilakukan oleh suatu perusahaan tertentu.
Nantinya, di dalam laporan ini akan tersedia data yang tepat mengenai kekurangan atau kesalahan pencatatan laporan, sehingga perusahaan bisa segera memperbaikinya. Kesalahan ini bisa dilihat dari kesamaan pada hasil akhir yang ada di kolom kredit serta debitnya.
3. Pencatatan
Selain bisa menjadi media untuk melakukan koreksi terhadap seluruh catatan yang ada, laporan ini juga bisa menjadi tempat untuk melakukan berbagai jenis pencatatan perusahaan. Proses pencatatan ini akan dilakukan pada setiap akun rekening yang ada.
Jika membahas tentang fungsi pencatatan yang satu ini, maka bisa dikatakan bahwa fungsi ini dapat menjadi bagian utama dari fungsi ilmu akuntansi itu sendiri.
4. Pengawasan
Fungsi terakhir namun tidak kalah penting dari laporan ini adalah pengawasan. Maksud dari fungsi ini adalah laporan trial balance dapat berguna untuk mengawasi setiap akun yang ada dalam keuangan perusahaan. Dengan begitu, data yang dimasukkan ke laporan keuangan bisa lebih akurat dan tepat.
Jenis-Jenis Neraca Saldo
Selain memiliki fungsi yang beragam, salah satu laporan keuangan perusahaan ini juga memiliki beberapa jenis yang saling berbeda, yaitu:
- Unadjusted trial balance: Laporan akuntansi internal yang harus disiapkan sejak sebelum proses pencatatan entri penyesuaian dilakukan. Tujuan dari dibentuknya laporan ini adalah untuk memastikan jumlah saldo debit dalam buku besar sama dengan jumlah kreditnya.
- Adjusted trial balance: Laporan akuntansi yang digunakan untuk menunjukkan entri penyesuaian yang sesuai kebutuhan perusahaan.
- Post closing trial balance: Jenis laporan yang dapat memastikan bahwa buku besar perusahaan telah memiliki saldo yang tepat dan disusun pada akhir periode akuntansi.
Cara Membuat Neraca Saldo yang Benar
Proses pembuatan laporan ini akan berbeda dengan proses penyusunannya itu sendiri. Kendati demikian, di sini kami akan membagikan kedua informasi tersebut secara lengkap. Untuk itu, simak dengan baik informasi terkait cara membuatnya berikut ini:
1. Proses Penyusunan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika hendak menyusun laporan trial balance pada sebuah perusahaan ini, dan berikut adalah informasi jelasnya:
- Nomor-nomor akun yang dicatat saldonya harus diisi di bagian lajur nomor akun.
- Nama-nama akun pada periode laporan akuntansi harus diisi di bagian lajur nama akun.
- Saldo-saldo akun pada periode laporan akuntansi harus diisi di bagian lajur debit dan kredit laporan.
- Kolom debit dan kredit yang ada di laporan tersebut harus dijumlahkan, agar bisa mewujudkan hasil yang paling akurat.
2. Proses Pembuatan
Setelah semua data yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan ini sudah siap, maka Anda bisa segera membuatnya dengan menggunakan cara:
- Langkah awal yang harus dilakukan dalam hal ini adalah menganalisis seluruh proses transaksi bulanan yang telah dilakukan oleh perusahaan bersangkutan.
- Setelah tahapan analisis ini berhasil dilakukan, maka seorang akuntan harus mencatat beberapa transaksi tersebut ke dalam jurnal umum perusahaan.
- Kemudian, perusahaan harus membuat buku besar yang sesuai dengan jenis usahanya. Pastikan untuk membuat buku besar yang benar, agar isi dari laporan keuangan bisa lebih akurat.
- Pindahkan semua transaksi yang ada di jurnal umum ke dalam buku besar dan pastikan tidak ada yang tertinggal.
- Buat tabel untuk laporan ini dan pindahkan setiap jenis akun yang ada di buku besar tersebut ke laporan tabel itu.
Contoh Neraca Saldo
Umumnya, orang-orang akan mencari tahu tentang contohnya terlebih dahulu sebelum membuatnya sendiri. Hal ini terjadi agar tidak ada kesalahan ketika pelaku usaha sedang membuat laporan keuangannya sendiri.
Untuk membantu Anda dalam mengetahui bagaimana contoh laporan trial balance yang benar, berikut kami sampaikan salah satu contohnya:
Tanggal | Akun | Debit | Kredit |
30 September 2021 | Peralatan kantor | Rp. 15.000.000,00 | |
Kas | Rp. 80.000.000,00 | ||
Utang bank | Rp. 50.000.000,00 | ||
Piutang usaha | Rp. 17.000.000,00 | ||
Pendapatan jasa | Rp. 45.000.000,00 | ||
Ekuitas pemilik usaha | Rp. 18.000.000,00 | ||
Sewa dibayar di muka | Rp. 3.000.000,00 | ||
Beban telepon | Rp. 100.000,00 | ||
Beban gaji | Rp. 2.000.000,00 | ||
Beban listrik | Rp. 150.000,00 | ||
Beban Air | Rp. 100.000,00 | ||
Total | Rp. 117.350.000,00 | Rp. 113.000.000,00 |
Memahami tentang apa itu neraca saldo memang sudah menjadi salah satu tugas yang harus dilakukan setiap pelaku usaha. Maka dari itu, informasi terkait hal ini akan sangat dibutuhkan oleh beberapa pelaku usaha di Indonesia.