Tanpa adanya modal, bisnis tidak akan berjalan dengan semestinya. Jadi, modal adalah salah satu aspek terpenting dalam dunia bisnis yang dapat mendatangkan keuntungan bagi sebuah perusahaan. Baik perusahaan kecil maupun besar akan membutuhkan modal untuk menjalankan bisnisnya.
Jumlah modal yang dibutuhkan setiap perusahaan akan saling berbeda satu sama lain. Jumlah modal ini akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaannya masing-masing. Semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi oleh perusahaan, maka akan semakin banyak jumlah modal yang harus disiapkan.
Meski istilah modal sudah sering didengar oleh banyak orang, tapi ada beberapa orang juga yang belum terlalu paham dengan apa yang dimaksud modal dalam dunia bisnis. Maka dari itu, di sini kami akan membahas tentang pengertian, manfaat dan jenis-jenis modal.
Modal Adalah? Ini Pengertiannya
Pengertian modal menurut Bambang Riyanto adalah hasil produksi yang dapat digunakan kembali untuk melakukan aktivitas produksi di masa mendatang. Jadi, modal lebih ditekankan pada nilai dan beli ataupun kolektivitas dari barang-barang modal yang dibutuhkan.
Pada dasarnya, barang modal adalah semua jenis barang yang dimiliki suatu perusahaan dan dapat memberikan fungsi produktif bagi bisnis tersebut. Dengan fungsi produktif yang dimilikinya, perusahaan bisa menghasilkan pendapatan dengan adanya barang modal tersebut.
Umumnya, modal akan ditinjau dari hak milik total perusahaan, sehingga jumlah dana, surplus, keuntungan yang tidak dibagi, serta sumber daya berharga harus diperhatikan oleh para pelaku usaha. Nantinya, modal juga dapat diperoleh dari investor yang memutuskan untuk menanamkan modalnya.
Penanaman modal adalah aktivitas yang dilakukan oleh investor untuk membantu para pelaku usaha dalam menyediakan dana untuk menjalankan bisnisnya. Jadi, mereka juga bisa memantau perkembangan bisnis tersebut melalui laporan keuangan yang diberikan secara rutin.
Manfaat Modal untuk Sebuah Perusahaan
Modal tidak hanya dapat memberikan satu-dua manfaat saja bagi sebuah perusahaan, tapi modal dapat memberikan berbagai manfaat lain yang sangat menguntungkan. Maka dari itu, bukan hal yang berlebihan jika modal dikatakan menjadi salah satu aspek penting yang harus disiapkan pelaku usaha.
Dengan adanya modal, perusahaan dapat memperoleh beberapa manfaat seperti yang ada di bawah ini:
1. Membantu Proses Produksi Barang Selanjutnya
Salah satu manfaat modal adalah untuk membantu proses produksi barang yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan di masa depan. Dengan adanya modal ini, perusahaan bisa lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan kotor maupun bersih yang sesuai dengan perencanaan bisnisnya.
Sebab, modal dapat memudahkan setiap perusahaan dalam menyediakan bahan produksi yang menjadi kebutuhannya. Mulai dari penyediaan bahan baku, perlengkapan dukungan produksi, serta mesin produksi bisa didapatkan dengan adanya modal ini.
2. Membantu Proses Penyediaan Tempat Usaha
Jika manfaat yang pertama dapat diperoleh ketika perusahaan berhasil balik modal, untuk manfaat yang satu ini bisa didapatkan ketika pelaku usaha pertama kali memperoleh modal yang sesuai kebutuhannya. Balik modal adalah pendapatan yang diperoleh dan telah melebihi jumlah modal awal.
Dengan adanya modal yang cukup seperti ini, pelaku usaha bisa lebih mudah dalam menemukan tempat usaha yang paling strategis. Sebab, biaya sewa lokasi usaha yang strategis tidak semurah biaya sewa lokasi usaha yang terletak di daerah cukup terpencil.
3. Sebagai Dana Simpanan
Modal tidak hanya bisa dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan saja, tapi modal juga bisa digunakan sebagai dana simpanan yang dapat menguntungkan bagi pihak perusahaan. Maka dari itu, semua perusahaan akan membutuhkan modal untuk menjalankan bisnisnya dengan lancar.
Fungsi dari dana simpanan ini adalah untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang di luar rencana bisnis para pelaku usaha seperti kekurangan biaya operasional, peningkatan pasar dalam periode tertentu, maupun deficit.
Jenis-Jenis Modal
Pada dasarnya, jenis-jenis modal akan dibagi menjadi 3 kategori yang berbeda, sehingga Anda perlu memahaminya secara satu per satu. Untuk membantu Anda dalam memahami setiap jenis yang ada tersebut, berikut kami sampaikan penjelasan lengkapnya:
1. Jenis Modal Menurut Pemiliknya
Kategori modal yang pertama akan dibagi menurut pemiliknya masing-masing dan beberapa jenis modal dalam bisnis adalah:
a) Modal Individu (Perseorangan)
Fungsi utama dari modal individu atau perseorangan ini adalah untuk memudahkan berbagai aktivitas yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan dan dapat memberikan laba pada pemiliknya itu sendiri. Beberapa contoh modal yang termasuk dalam kategori ini adalah saham, properti pribadi, dan deposito.
b) Modal Sosial
Pengertian dari modal sosial adalah modal yang didapatkan dari masyarakat dan bisa memberikan keuntungan bagi pihak-pihak yang harus melakukan aktivitas operasional produksi. Jadi, beberapa contoh modal sosial yang sering kita lihat adalah pasar, pelabuhan, dan jalan raya.
2. Jenis Modal Menurut Bentuknya
Modal juga dapat dibedakan menurut bentuknya itu sendiri. Modal yang dibedakan menurut bentuknya adalah modal konkret serta modal abstrak. Kedua jenis modal ini memiliki beberapa perbedaan yang harus Anda ketahui, yaitu:
a) Modal Konkret
Salah satu jenis modal adalah modal konkret atau lebih sering dikenal dengan nama modal aktif. Sesuai dengan namanya, jenis modal yang satu ini dapat dilihat secara kasat mata atau memiliki bentuk yang terlihat jelas. Beberapa contoh modal konkret adalah gedung, mesin produksi, dan kendaraan.
b) Modal Abstrak
Jika modal konkret memiliki bentuk yang jelas dan dapat dilihat secara kasat mata, untuk modal abstrak tidak memiliki bentuk yang jelas, sehingga jenis modal ini tidak bisa dilihat secara kasat mata. Maka dari itu, modal abstrak memiliki nama lain yakni modal pasif.
Beberapa jenis modal yang termasuk dalam kategori ini adalah citra perusahaan, kemampuan karyawan, koneksi, dan hak cipta perusahaan.
3. Jenis Modal Menurut Sumbernya
Jenis modal selanjutnya akan dibedakan menurut sumbernya. Dalam hal ini, jenis modal yang dibedakan menurut sumbernya adalah:
a) Modal Internal
Modal internal dapat diperoleh dari hasil penjualan perusahaan. Kendati demikian, ada beberapa perusahaan juga yang mendapatkan jenis modal ini dari pihak-pihak tertentu. Beberapa contoh modal internal dalam suatu perusahaan adalah saham, kendaraan operasional, dan gedung usaha.
Melihat beberapa contoh modalnya tersebut, dapat disimpulkan bahwa modal internal tidak terlalu bisa mengembangkan suatu bisnis karena sifatnya terbatas.
b) Modal Eksternal
Jika modal internal dapat diperoleh dari hasil penjualan perusahaan dan pihak-pihak tertentu yang masih ada kaitannya dengan manajemen perusahaan, untuk modal eksternal akan diperoleh dari para pemegang saham ataupun kreditur tertentu.
Beberapa jenis modal yang termasuk dalam kategori ini adalah pinjaman bank, pinjaman koperasi, dan jenis-jenis pinjaman seperti ini lainnya.
4. Jenis Modal Menurut Sifatnya
Modal lancar dan modal tetap adalah jenis modal yang dibedakan menurut sifatnya masing-masing. Untuk memahami kedua jenis modal ini dengan baik, simak penjelasannya berikut ini:
a) Modal Lancar
Modal lancar memiliki arti jenis modal yang akan habis terpakai dalam satu kali proses produksi saja. Dengan melihat pengertiannya tersebut, dapat dipastikan bahwa modal lancar memiliki sifat yang berbeda dari jenis modal lainnya. Untuk contohnya sendiri adalah bahan baku dan bahan bakar.
b) Modal Tetap
Jenis modal yang dapat digunakan untuk keperluan aktivitas produksi dalam periode cukup lama adalah modal tetap. Contoh modal tetap yang sering kita temui dalam suatu usaha adalah mesin produksi, kendaraan operasional, gedung, dan lain-lainnya.
Modal adalah salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seorang pelaku usaha sebelum mereka menjalankan bisnisnya. Dengan adanya modal yang cukup, perusahaan bisa lebih mudah untuk mengembangkan bisnisnya.