Laporan keuangan merupakan jenis laporan yang paling penting bagi sebuah perusahaan, terutama bagi yang sudah berstatus sebagai CV & PT. Setiap bidang di suatu perusahaan tentunya memiliki laporan keuangannya masing-masing. Mulai dari bagian keuangan, produksi, manajemen, permodalan, hingga pemasaran. Oleh karena itu, jenis-jenis laporan keuangan perusahaan pun sangat beragam contohnya.
Pengelolaan keuangan dalam sebuah perusahaan akan diurus oleh seorang akuntan. Mereka akan mencatat, mendata, sekaligus mengevaluasi transaksi keuangan secara menyeluruh sehingga nantinya bisa dituangkan dalam buku besar perusahaan setiap akhir tahunnya. Nah, jika kalian penasaran terkait apa saja jenis laporan keuangan dalam suatu perusahaan, silakan simak rinciannya berikut.
Jenis-Jenis Laporan Keuangan Perusahaan
Sejatinya, antara laporan keuangan perusahaan dalam bentuk PT, CV, ataupun usaha rumahan pun tidak jauh berbeda. Hanya saja, masing-masing terdapat penyesuaian sesuai dengan banyaknya bidang usaha yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu, jenis laporan yang dimilikinya pun berbeda. Berikut rinciannya:
1. Balance Sheet (Laporan Neraca )
Laporan neraca (balance sheet) yaitu salah satu jenis laporan keuangan perusahaan yang menyangkut info data keuangan perusahaan secara lengkap dan detail. Dalam hal ini, ada 3 faktor utama yang menjadi dasar pelaporan yaitu aset, kewajiban, dan modal.
Umumnya, laporan neraca hanya dibuat dalam periode waktu yang tetap setiap semester atau akhir tahun sekali. Dalam periode tersebut, data akan dikumpulkan lalu dilakukan pendataan di buku besar perusahaan.
Untuk mengetahui keseimbangan neraca perusahaan, umumnya perusahaan akan menggunakan rumus berupa aktiva = kewajiban + ekuitas. Berikut rinciannya:
A. Aktiva (Aset)
Aset atau aktiva yaitu segala sumber daya yang terdapat di dalam perusahaan. Mulai dari sumber daya manusia, peralatan & teknologi, tanah dan bangunan kantor, pabrik, dan segala hal yang menjadi milik perusahaan sepenuhnya (bukan pinjaman atau sewaaan).
B. Kewajiban
Kewajiban sendiri mengacu kepada segala tanggung jawab serta kewajiban keuangan yang harus dipenuhi perusahaan. Misalnya kewajiban memproduksi barang sesuai perjanjian, kewajiban membayar utang, kewajiban membayar pajak, hingga kewajiban penting lainnya.
C. Ekuitas (Modal)
Disebut juga sebagai modal, ekuitas merupakan total kekayaan yang dimiliki perusahaan. Faktor yang meliputinya berupa saham, penjualan, hingga pendapatan tetap. Ekuitas bisa dengan mudah naik turun mengikuti jumlah investasi yang disetorkan para investor.
2. Income Statement (Laporan Laba Rugi / PL)
Laporan laba rugi atau biasa disebut income statement yaitu sebuah laporan keuangan sebuah perusahaan yang berkaitan dengan untung ruginya proses penjualan dalam sebuah perusahaan.
Hal tersebut menyangkut beberapa hal, diantaranya yaitu penghasilan, akumulasi keuntungan, akumulasi kerugian, biaya produksi, dan biaya operasional rutin perusahaan. Jadi, setiap data transaksi yang menyangkut hal tersebut akan dituangkan ke dalam laporan tersebut.
Jika kalian amati pada artikel sebelumnya yang berjudul “Contoh Format Laporan Keuangan Perusahaan”, tentunya sudah paham terkait aspek apa saja yang menyangkut income statement. Contohnya yaitu:
- Pendapatan usaha
- Biaya produksi
- Beban pajak
- Pengeluaran
- Biaya usaha
- Harga pokok penjualan
Berdasarkan bentuknya, laporan laba rugi di bagi lagi menjadi 2 jenis yaitu multiple step yang membutuhkan langkah kompleks untuk mendapatkan datanya. Dan single step yang hanya membutuhkan satu langkah untuk menentukan laba rugi keuangan perusahaan.
3. Laporan Arus Kas
Berbeda dengan kedua jenis laporan keuangan perusahaan di atas, laporan arus kas lebih mengacu kepada analisis pembayaran dan penerimaan kas perusahaan selama periode waktu tertentu. Tujuan dibuatnya laporan ini yaitu sebagai sarana perkiraan daya perusahaan dalam menghasilkan suatu kas.
Dengan laporan ini, maka pihak internal perusahaan dapat dengan mudah memahami aliran dana kas perusahaan. Bagi pihak eksternal perusahaan (investor, mitra, suplier, dll) laporan ini dipakai sebagai indikator untuk memprediksi kas perusahaan ke depannya.
Format laporan arus kas perusahaan terbagi menjadi dua yaitu laporan arus kas masuk dan laporan arus kas keluar. Laporan masuk berupa pendanaan, pinjaman, penjualan, dan keuntungan operasional. Sementara arus keluar berupa biaya investasi / pendanaan, biaya operasional, pajak, dan sebagainya.
Nah, secara umum aktivitas laporan arus kas (baik masuk atau keluar) ini terbagi menjadi 3 kategori, yaitu:
- Pembiayaan: tipe laporan keuangan yang berisikan data penambahan equitas atau modal perusahaan. Nilai pembiayaan didapatkan dari pengurangan atau penambahan nilai kas perusahaan dari total ekuitas dan kewajiban.
- Operasional: jenis laporan keuangan yang berhubungan erat dengan operasional perusahaan. Contohnya pendapatan, bunga, penjualan produk, gaji karyawan, pembayaran sewa.
- Investasi: aktivitas laporan arus kas yang berkaitan erat dengan pembelian maupun penjualan aktiva atau aset perusahaan. Nilai investasi bisa dilihat dari jumlah penambahan modal pada properti, aset keuangan, peralatan, pabrik, dan keuangan.
4. Laporan Perubahan Modal
Dalam periode tertentu, modal suatu perusahaan seringkali mengalami perubahan nilai baik itu turun maupun naik. Nah, data perubahan nilai tersebut akan dicatat dan dibukukan alam laporan perubahan modal.
Hampir sama seperti laporan arus kas, jenis laporan keuangan perusahaan satu ini pun dapat digunakan sebagai indikator untuk menentukan potensi perkembangan suatu perusahaan. Jadi, bila datanya buruk, maka potensi perkembangannya pun buruk .
Dengan begitu, para investor yang akan melakukan penanaman modal dapat mengantisipasi kerugian yang mungkin mereka hadapi.
Laporan ini sendiri tersusun atas beberapa komponen yang berkaitan dengan keuangan. Contohnya yaitu:
- Bukti pendapatan
- Modal awal
- Modal investasi
- Saldo laba ditahan
- Saldo laba berjalan
- Dividen
5. Notes of Statement (Catatan atas Laporan Keuangan)
Notes of Statement atau kadang di singkat CALK (Catatan atas Laporan Keuangan) yaitu data tambahan yang berupa catatan tentang informasi selain yang terdapat pada laporan di atas. Fungsi utamanya yaitu sebagai pelengkap data untuk memudahkan para pembaca lebih mudah dalam memahaminya.
Diantara jenis-jenis laporan keuangan perusahaan lainnya, notes of statement hanya bersifat optional. Jadi tidak ada kewajiban bagi perusahaan entah itu CV ataupun PT untuk membuatnya. Para akuntan pun seringkali mengabaikan jenis laporan keuangan satu ini karena hanya bersifat “catatan tambahan”.
Berikut beberapa manfaat dari catatan atas laporan keuangan yang perlu kalian ketahui rinciannya:
- Sebagai indikator tambahan bagi para investor dalam memeriksa kondisi finansial, aset dan modal perusahaan.
- Alat untuk mengetahui profitabilitas dan stabilitas perusahaan baik bagi karyawan yang akan bekerja maupun bagi mitra bisnis.
- Tolak ukur kinerja manajemen suatu perusahaan yang didasarkan pada perubahan modal, aktiva, dan lainnya.
- Menyediakan rincian mendetail akan transaksi keuangan yang terdapat pada laporan laba rugi, neraca, arus kas, maupun perubahan modal.
- Tambahan data laporan keuangan perusahaan lengkap yang mungkin belum tercantum di laporan pokok lainnya.
Itulah yang dapat kami jelaskan tentang jenis-jenis laporan keuangan perusahaan dan contohnya. Dengan mengamati secara mendetail terkait definisi masing-masing laporan di atas, tentunya kalian akan mendapatkan gambaran secara luas terkait laporan keuangan perusahaan, semoga bermanfaat!