Laba adalah salah satu komponen penting dalam dunia bisnis yang harus disiapkan sebelum usaha dibangun. Dalam hal ini, laba dapat dijadikan sebagai inti dari keuangan perusahaan, sehingga para pelaku usaha harus memahami tentang arti, manfaat, unsur, dan jenis laba dengan baik.
Umumnya, perusahaan akan berusaha keras untuk mendapatkan penghasilan bersih sebesar mungkin. Dengan begitu, perusahaan bisa lebih mudah dalam memuaskan seluruh pihak yang bersangkutan pada bisnis tersebut, seperti investor, karyawan, konsumen, maupun manajemen.
Nantinya, laba juga dapat membuat perkiraan risiko dalam berinvestasi yang akan dilakukan oleh suatu pihak tertentu. Dengan melihat penjelasan singkat ini, Anda pasti tahu bahwa laba memiliki peran yang sangat penting dalam dunia bisnis. Untuk itu, simak dengan baik penjelasan tentang laba berikut ini!
Laba Adalah? Berikut Penjelasannya!
Arti laba adalah penghasilan bersih yang berhasil didapatkan perusahaan dari aktivitas ekonominya. Mulai dari aktivitas pemasaran hingga produksi dapat mendatangkan laba yang cukup menguntungkan. Nantinya, penghasilan ini sudah dikurangi dengan biaya operasional yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Penghasilan bersih yang telah diperoleh suatu perusahaan akan dicatat di dalam laporan laba-rugi yang merupakan laporan tentang pendapatan serta beban dari perusahaan itu sendiri. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) sendiri laba bersih adalah ukuran dasar untuk ukuran keuangan lainnya.
Selain itu, laba juga dapat diartikan sebagai selisih antara pendapatan serta pengeluaran yang ada pada suatu perusahaan. Dengan begitu, biaya-biaya perusahaan pada periode akuntansi tertentu dapat lebih seimbang dan stabil.
Jadi, dapat dipastikan bahwa apa yang dimaksud dengan laba adalah penghasilan bersih yang berhasil diperoleh perusahaan. Dengan memahami pengertian dari laba, Anda jadi bisa menilai sendiri betapa pentingnya jumlah laba bagi sebuah perusahaan.
Manfaat Laba dalam Dunia Bisnis
Laba juga sering disebut dengan nama profit perusahaan. Penghasilan bersih yang berhasil diperoleh perusahaan ini dapat dijadikan sebagai ukuran untuk menilai tingkat kesuksesan manajemen perusahaan. Bahkan, laba juga dapat memberikan berbagai manfaat lainnya, yaitu:
- Membedakan dana modal dan penghasilan bersih yang berhasil diperoleh perusahaan.
- Menilai dan mengukur kinerja suatu perusahaan di beberapa periode tertentu.
- Dapat menjadi acuan atas perkiraan laba pada periode tertentu.
- Memudahkan perusahaan dalam menentukan jumlah pajak kompensasi maupun bonus yang akan diberikan kepada para karyawannya.
Unsur-Unsur Laba
Laba dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti harga jual, biaya, maupun volume penjualan serta produksi perusahaan. Faktor biaya di sini adalah pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan ketika memproduksi produk maupun jasa yang akan ditawarkan ke pihak konsumen.
Hal ini berbeda dengan harga jual yang dapat diartikan sebagai harga yang berpengaruh terhadap volume penjualannya. Sementara itu, laba yang berhasil diperoleh perusahaan juga akan dilengkapi dengan beberapa unsur yang berbeda, dan unsur-unsur laba adalah:
1. Pendapatan
Apa yang dimaksud dengan pendapatan perusahaan? Arti dari pendapatan di sini adalah aliran masuk perusahaan yang didapatkan dari aktivitas penjualan barang ataupun jasa dan terjadi dalam periode akuntansi tertentu.
Pendapatan menjadi salah satu unsur dalam laba yang harus diperhatikan oleh setiap pelaku usaha maupun manajemen perusahaan yang bersangkutan.
2. Beban
Berbeda dengan pendapatan yang memiliki arti aliran masuk perusahaan dari aktivitas penjualan barang ataupun jasa, untuk beban itu sendiri merupakan aliran keluar perusahaan yang dilakukan untuk kepentingan aktivitas penjualan barang atau jasa tersebut.
Meski memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan unsur yang sebelumnya, beban juga akan terjadi dalam periode akuntansi tertentu.
3. Untung-Rugi
Setiap perusahaan harus memperhitungkan tingkat untung dan ruginya setiap saat. Sebab, untung-rugi adalah tingkat kenaikan serta penurunan ekuitas yang berasal dari transaksi situasional yang dilakukan perusahaan.
4. Penghasilan
Penghasilan dan pendapatan merupakan 2 hal yang berbeda, karena yang dimaksud dengan penghasilan itu sendiri adalah hasil akhir perhitungan dari pendapatan serta keuntungan perusahaan. Jadi, hasil ini telah dikurangi dengan beban serta kerugian perusahaan.
Pada dasarnya, jumlah penghasilan perusahaan harus dicatat di dalam laporan keuangan pada periode akuntansi tertentu.
5. Biaya
Unsur laba yang terakhir adalah biaya, karena biaya adalah kas yang dikeluarkan untuk kepentingan penjualan barang ataupun jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Dengan begitu, keuntungan bisa lebih meningkat dan dapat menguntungkan pihak perusahaan.
Jenis-Jenis Laba
Selain memiliki beberapa unsur yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan, laba juga dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang berbeda, yaitu:
1. Laba Operasional
Laba operasional merupakan penghasilan bersih operasional perusahaan yang sudah dikurangi penghasilan kotor penjualan. Beberapa jenis penghasilan kotor penjualan yang akan dikurangi dalam hal ini adalah biaya administrasi, biaya produksi, biaya penjualan, dan lain sebagainya.
2. Laba Kotor Penjualan
Yang dimaksud dengan laba kotor penjualan adalah selisih antara harga pokok penjualan dengan penjualan bersih perusahaan. Maka dari itu, dapat dipastikan bahwa jenis laba ini belum dikurangi dengan jumlah beban operasional perusahaan yang bersangkutan.
3. Laba Sebelum Pajak
Pajak merupakan salah satu kewajiban yang harus dibayarkan oleh setiap perusahaan dalam bidang apa pun itu. Dalam hal ini, ada juga salah satu jenis laba yang disebut dengan istilah laba sebelum pajak. Jenis laba ini lebih dikenal dengan nama Earning Before Tax (EBIT).
Laba sebelum pajak merupakan pendapatan menyeluruh yang berhasil diperoleh perusahaan dan belum dikurangi dengan pembayaran pajak yang harus dibayarkan.
4. Laba Setelah Pajak
Jenis penghasilan atau laba yang satu ini telah dikurangi dengan biaya pajak, bunga, dan biaya operasional perusahaan lainnya yang masih ada kaitannya dengan dunia perpajakan. Untuk jumlahnya sendiri akan lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah laba sebelum pajak.
5. Laba Riil
Laba riil dapat menunjukkan bahwa perusahaan berhasil mengalami kenaikan pada kesuksesan ekonominya. Ini merupakan jenis laba yang dibedakan menurut sifatnya. Jadi, setiap pelaku usaha harus memahami tentang jenis laba ini dengan sebaik mungkin.
6. Laba Psikis
Berbeda dengan laba riil yang lebih menunjukkan kenaikan atas kesuksesan ekonomi perusahaan, untuk laba psikis sendiri dapat menjadi bukti atas peningkatan kepuasan dari para konsumen. Meski laba psikis sulit untuk diukur, tapi ada banyak perusahaan yang sangat memperhatikan tentang hal ini.
Sebab, dengan mengetahui tingkat kepuasan para konsumen, perusahaan bisa lebih mudah dalam mengatur strategi bisnisnya di masa depan.
7. Laba Uang
Laba uang juga sering disebut dengan istilah money income. Pengertian dari laba uang adalah tingkat kenaikan jumlah uang pada periode akuntansi tertentu. Peningkatan jumlah uang ini terjadi tanpa mempertimbangkan faktor daya beli yang dimilikinya.
Laba uang hanya akan fokus pada pengukuran penghasilan bersih akuntansi pada periode tertentu. Maka dari itu, laba akuntansi akan selalu berkaitan dengan money income perusahaan. Hal ini berbeda dengan laba ekonomi yang lebih berkaitan dengan real income perusahaan.
Dengan melihat penjelasan di atas dapat dipastikan bahwa laba adalah penghasilan bersih yang dapat menjadi imbalan atas aktivitas perdagangan yang telah dilakukan oleh suatu perusahaan. Dengan begitu, laba akan menjadi salah satu aspek terpenting yang harus diperhatikan dalam dunia bisnis.