Setiap perusahaan yang bergerak di bidang jasa, manufaktur, maupun dagang tentunya pernah melakukan transaksi pembelian. Diantara sekian jenis pembelian, ada salah satu jenis transaksi yang dikenal dengan sebutan potongan pembelian yang akan dicatat dalam jurnal potongan pembelian. Seperti apakah contoh jurnal potongan pembelian itu?
Apabila pembelian dilakukan dengan diskon atau potongan harga, maka akan dicatat dalam jurnal tersebut. Umumnya, pencatatan ini dibutuhkan oleh perusahaan dagang yang kerap kali membeli bahan baku untuk keperluan operasional produksi. Apabila kalian ingin tahu terkait apa itu jurnal potongan pembelian, maka silakan simak rinciannya di bawah ini.
Pengertian Jurnal Potongan Pembelian
Jurnal potongan pembelian adalah jurnal jurnal yang berisikan data transaksi yang terjadi diskon atau potongan pembelian secara tunai. Potongan pembelian sendiri merupakan pengurangan harga terhadap HPP (Harga Pokok Persediaan).
Dari jenisnya, jurnal ini tergolong sebagai jurnal khusus pembelian. Diantaranya terdapat jurnal tunai, jurnal kredit, jurnal potongan pembelian, dan jurnal retur pembelian. Jurnal tersebut terjadi karena terjadi pembelian secara kredit (non tunai) yang biasanya disertai dengan PPN.
Umumnya, faktur yang diterima oleh perusahaan tidak menawarkan adanya diskon pembelian atas pembayaran yang dilakukan di awal. Yakni, hanya menyajikan informasi terkait jatuh tempo serta denda keterlambatan pembayaran.
Untuk itu, kalian perlu meminta keterangan lebih lanjut terkait potongan pembelian sebelum melakukan transaksi jual beli terhadap vendor. Dengan begitu, mereka dapat menyiapkan faktur yang menyatakan potongan pembelian, sehingga nantinya bisa kalian dijadikan bukti transaksi pada pencatatan jurnal potongan pembelian.
Bagi perusahaan, tentunya diskon pembelian semacam ini sangat berguna karena akan mengurangi nominal pembelian HPP suatu produk. Walau nominalnya tidak terlalu besar, namun sangat membantu para perusahaan dalam menghemat beban pembelian.
Fungsi Jurnal Potongan Pembelian dalam Akuntansi
Beragam manfaat bisa didapatkan dari pencatatan rutin jurnal potongan pembelian, berikut ini beberapa diantaranya:
1. Pencatatan Transaksi Potongan Pembelian Kredit
Saat terjadi pembelian secara kredit, maka akan dicatat dalam jurnal diskon pembelian. Untuk pembelian secara non kredit, maka akan dicatat dalam jurnal penerimaan kas sehingga kalian perlu membedakan keduanya.
Semua data terkait potongan pembelian dalam periode akuntansi tertentu akan dicatat dalam jurnal satu ini. Yang terpenting, pencatatan harus dilakukan menggunakan bukti transaksi yang jelas.
2. Mempercepat Proses Input Data
Karena jurnal satu ini tergolong sebagai jurnal khusus, maka proses input datanya didasarkan pada pengelompokan suatu akun yang sama. Beda halnya dengan jurnal umum di mana setiap transaksi akan dipisah sehingga proses input datanya sangat lama.
Jadi, misalkan terjadi seratus transaksi per hari, nantinya akan dibuat sesuai dengan pengelompokan jenis akunnya. Tidak perlu membuat seratus pencatatan yang berbeda-beda.
3. Mempermudah Pemostingan ke Buku Besar
Kita akan kesulitan dalam membuat laporan keuangan apabila sebelumnya tidak dibuat jurnal potongan pembelian terlebih dahulu.
Apalagi, saat ini sudah banyak software akuntansi yang akan memudahkan proses pencatatan secara otomatis. Dengan begitu, nantinya juga akan membantu memudahkan proses pemostingan ke buku besar perusahaan.
4. Mengurangi Risiko Terjadinya Kesalahan Input Data
Sering kali, kita melakukan kesalahan proses input data apabila tidak dicatat dalam jurnal terlebih dahulu. Hal ini dapat berakibat buruk bagi keuangan perusahaan karena akan mengakibatkan terjadinya kesalahan data secara keseluruhan.
Untuk itu, kita harus melakukan pencatatan ke dalam jurnal guna meminimalisir risiko kesalahan input data. Hal ini juga berguna untuk mengurangi risiko terjadinya pemalsuan data keuangan yang akan merugikan perusahaan.
5. Sebagai Dasar Referensi Keuangan di Masa Depan
Terakhir, jurnal potongan pembelian dapat berfungsi sebagai sarana analisis keuangan sekaligus referensi data transaksi keuangan di masa depan.
Jadi, apabila nantinya perusahaan membutuhkan data untuk keperluan review ulang atas transaksi yang pernah dilakukan, maka dapat mengecek kembali referensi keuangan tersebut. Dengan begitu, kontrol internal perusahaan menjadi lebih baik.
Metode Pencatatan Jurnal yang Biasa Digunakan
Ada dua metode yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencatat jurnal diskon pembelian, diantaranya adalah:
A. Pencatatan dengan Harga Netto
Pencatatan yang dilakukan dengan dasar “Utang Dicatat Netto” yang juga mencatatkan “Utang Dicatat Bruto” pada jurnal tersebut.
Beberapa akun yang perlu dicatat dalam jurnal ini meliputi utang, potongan pembelian yang hilang, cadangan potongan pembelian, serta kas.
B. Pencatatan dengan Harga Bruto
Merupakan pencatatan yang didasarkan pada nominal harga bruto suatu pembelian. Dibandingkan dengan metode pertama, bisa dibilang pencatatan ini jauh lebih simpel.
Akun yang dimasukkan dalam pencatatan jurnal ini meliputi pembelian (berupa persediaan barang), utang (pembelian hutang dagang), potongan pembelian, serta nilai kas (catatan pelunasan hutang).
Contoh Jurnal Potongan Pembelian
Jika kalian ingin tahu lebih detail mengenai rincian contoh soal jurnal potongan pembelian, maka silakan simak rincian lengkapnya di bawah ini.
Pada tanggal 1 Februari 2023, perusahaan ABC melakukan pembelian bahan baku produksi secara kredit dengan harga Rp 1 juta. Dalam transaksi tersebut, terdapat syarat pembayaran berupa 2/10, n/30. Lalu, utang dibayarkan pada 10 Februari 2023 dengan potongan pembelian sebesar 2%.
Soal: Buatlah catatan jurnal potongan pembelian yang meliputi dua metode yaitu metode bruto dan netto!
Jurnal Potongan Pembelian dengan Harga Bruto
Pertama, kita perlu menghitung potongan pembelian terlebih dahulu dengan cara mengalikan antara diskon dengan harga pembelian:
Potongan pembelian = Rp 1.000.000 x 2%
Potongan pembelian = Rp 20.000
Karena pembayaran dilakukan pada 10 Februari 2023, maka perusahaan mendapatkan potongan pembelian senilai nominal Rp 20.000
Berikut jurnal potongan pembelian yang dapat kalian buat sesuai dengan rincian keterangan di atas:
Tanggal | Akun | Debet | Kredit |
1/02/2023 | Pembelian | 1.000.000 | |
Utang | 1.000.000 | ||
10/02/2023 | Utang | 1.000.000 | |
Pot. Pembelian | 20.000 | ||
Kas | 980.000 |
Contoh Jurnal Potongan Pembelian dengan Harga Netto
Dalam hal ini kita perlu mengetahui terlebih dahulu arti dari penghitungan pembayaran 2/10, n/30 seperti yang tercantum dalam soal di atas.
2/10, n/30: pembeli mendapatkan diskon sebesar 2% yang dihitung berdasarkan nominal pembelian sesuai yang terdapat pada faktur dengan waktu pembayaran selama 10 hari sejak faktur dibuat. Pembayaran wajib dilakukan dalam batas 30 hari sejak faktur dibuat.
Sama seperti metode sebelumnya, kita pun perlu menghitung nominal potongan pembelian dari total harga pembelian yang dilakukan dengan mengalikan antara harga pembelian dengan nominal diskon yang didapatkan. Berikut perhitungannya:
Potongan pembelian = Rp 1.000.000 x 2%
Potongan pembelian = Rp 20.000
Nominal Pembelian = 1.000.000 – 20.000
Nominal Pembelian = 980.000
Nah, untuk pembuatan jurnalnya, kita akan memasukkan dua kolom sekaligus yaitu utang dicatat netto dan utang dicatat bruto. Berikut contohnya:
Tanggal | Utang Dicatat Netto | Utang Dicatat Bruto | ||
1/02/2023 | Pembelian | 980.000 | Pembelian | 980.000 |
Utang | 980.000 | Cadangan Pot. Pembelian | 20.000 | |
Utang | 1.000.000 | |||
10/02/2023 | Utang | 980.000 | Utang | 1.000.000 |
Kas | 980.000 | Cadangan Pot. Pembelian | 20.000 | |
Kas | 980.000 |
Nah, demikian rincian yang dapat kami berikan terkait contoh jurnal potongan pembelian, semoga bermanfaat bagi kalian!