Setiap perusahaan tentu dihadapkan dengan transaksi hutang piutang. Terlebih bagi perusahaan dagang, mereka pasti selalu terlibat dalam piutang terhadap para konsumen. Nah, untuk mencatat semua transaksi piutang, maka dibuatlah jurnal piutang. Untuk mengetahui apa itu contoh jurnal piutang dan jenis-jenisnya, yuk ikuti terus artikel selengkapnya berikut ini.
Dalam akuntansi, piutang (account receivables) merupakan suatu unsur aktiva lancar yang terdapat pada neraca. Piutang terjadi karena adanya penjualan suatu barang dan atau jasa serta pemberian kredit bagi pihak debitur. Semua hal yang berkaitan piutang akan dicatat dalam sebuah jurnal bernama jurnal piutang.
Pengertian Jurnal Piutang
Jurnal Piutang adalah catatan yang berisi transaksi piutang yang dilakukan antara perusahaan dengan pihak luar perusahaan baik dalam bentuk uang, barang, ataupun jasa. Piutang sendiri yaitu sebuah tuntutan terhadap pihak luar perusahaan yang diselesaikan dengan penerimaan sejumlah uang tunai atau bentuk pembayaran lainnya atas penjualan secara kredit.
Bentuk dari jurnal piutang yaitu berupa laporan tertulis yang nantinya dirangkai dalam proses pembuatan laporan siklus akuntansi. Semua catatan terkait besaran hutan konsumen kepada pihak perusahaan akan tercatat di dalamnya.
Dalam manajemen bisnis perusahaan, jurnal piutang memiliki fungsi yang sangat penting. Hal ini karena efektivitas manajemen akan meningkat apabila membuat laporan piutang secara teratur.
Transaksi piutang akan diterbitkan dalam bentuk faktur. Nah, faktur tersebut berisi setiap catatan data terkait penjualan mulai dari produk yang dijual, harga jual, deskripsi/keterangan penjualan, jumlah penjualan, total biaya, dan tanggal jatuh tempo pembayaran.
Jadi, begitu perusahaan menerbitkan faktur yang ditujukan untuk konsumen, maka perusahaan akan secara langsung mencatatnya ke dalam entri jurnal piutang. Pada beberapa contoh jurnal piutang, nilai yang dibayarkan oleh konsumen baik sebagian (dicicil) atau keseluruhan nantinya akan dicatat dalam kolom debit.
Kemudian, pada akun penjualan (yang dilakukan secara non tunai) akan dicatat pada kolom kredit. Kecuali jika pembeli atau konsumen membayar sebagian berupa DP (Down Payment), tentunya nilai pembayaran tersebut akan masuk ke dalam entri kolom debit.
Fungsi Contoh Jurnal Piutang bagi Perusahaan
Dalam akuntansi, jurnal piutang memiliki peran yang sama pentingnya dengan jurnal penjualan maupun jurnal penerimaan kas. Oleh karena itu, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar, mereka harus memiliki jurnal ini karena akan memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:
- Untuk mencatat segala transaksi hutang konsumen sehingga dapat dijadikan bukti untuk menagih hutang nantinya.
- Sebagai alat pencatat sekaligus pelaporan keuangan perusahaan tiap periode waktu tertentu.
- Untuk membantu perusahaan dalam melacak aliran dan atau arus kas perusahaan secara berkala dari waktu ke waktu.
- Membantu pihak perusahaan dalam mengelola keuangan secara lebih baik sehingga dapat meningkatkan total omset.
- Sebagai alat peninjau keuangan bagi pihak eksternal seperti halnya bagi investor, auditor, mitra usaha, dan lainnya.
- Untuk mengungkap adanya perubahan atau modifikasi pada transaksi HPP, persediaan, dan akun lainnya.
Komponen yang Terdapat pada Jurnal Piutang
Dalam jurnal piutang, terdapat beberapa komponen yang harus dicantumkan sesuai dengan format jurnal piutang seperti berikut:
- Tanggal: merupakan tanggal entri jurnal atau tanggal terjadinya transaksi hutang piutang yang dilakukan antara pihak penjual dengan pihak konsumen.
- Keterangan: berisi catatan berupa deskripsi singkat tentang transaksi yang terjadi. Biasanya, berisi informasi seputar nama pihak konsumen seperti PT xxxx, atau perorangan seperti Achmad xxxx.
- Referensi: yaitu nomor entri jurnal yang digunakan untuk mengetahui rincian referensi transaksi. Contohnya nomor invoice atau nomor faktur.
- Nama akun: untuk catatan jurnal yang menyediakan serba-serbi, biasanya akan disediakan rincian nama akun seperti akun penjualan, akun kas, dan lainnya.
- Nomor akun: merupakan nomor rujukan yang digunakan untuk menyesuaikan dengan nomor referensi yang terdapat di buku besar perusahaan, biasanya komponen ini tidak disertakan.
- Debit: yaitu akun yang digunakan untuk pencatatan transaksi piutang yang dilakukan oleh konsumen.
- Kredit: akun yang mencatat nilai pemasukan dari pembayaran piutang oleh konsumen, termasuk pembayaran DP dan cicilan bulanan.
Jenis-Jenis Jurnal Piutang
Pada prakteknya, jurnal piutang dibagi ke dalam beberapa jenis sesuai dengan penggunaannya. Oleh karena itu, jurnal ini memiliki format yang berlainan satu sama lain. Berikut rinciannya:
A. Jurnal Piutang Usaha Dagang
Yaitu jurnal yang berisi catatan piutang konsumen untuk kategori penjualan secara kredit dan penerimaan piutang. Nah, kategori produk yang dijual merupakan produk dagang berupa fisik, bukan produk jasa maupun produk digital.
Nah, keberadaan dari piutang usaha dagang terjadi akibat adanya transaksi penjualan barang secara kredit atau non tunai. Untuk penjualan secara tunai, nantinya akan dicatat di jurnal penerimaan kas.
B. Jurnal Piutang Usaha Jasa
Berbeda dengan piutang usaha dagang yang dikhususkan untuk transaksi barang dagang berbentuk fisik, piutang usaha jasa digunakan untuk mencatat segala transaksi yang berbentuk penjualan jasa pada perusahaan jasa.
Contohnya jasa perbaikan komputer, service motor, service TV, penyewaan gedung/kos, dan penyewaan alat mesin industri. Semua catatan ini akan dikategorikan dalam laporan keuangan usaha jasa.
C. Jurnal Piutang Tak Tertagih
Yaitu sebuah jurnal yang berisi catatan kerugian perusahaan atas hutang yang tak tertagih dalam kurun waktu tertentu sehingga akan dihitung sebagai biaya usaha.
Apabila nilai piutang tak tertagih semakin besar, maka kerugian yang diterima perusahaan pun akan semakin besar. Nantinya, pada jurnal akan dicatat sebagai akun piutang tak tertagih.
Contoh Jurnal Piutang dan Jawabannya
Berikut contoh soal jurnal piutang dan jawabannya yang dapat kalian gunakan sebagai referensi untuk membuat jurnal piutang nantinya:
#1 Contoh Soal Laporan Piutang
PT ABC DEF menerima investasi dari seseorang dengan nilai Rp 100.000.000 pada tanggal 1 Maret 2023. Kemudian di tanggal 5 Maret 2023, perusahaan membayar uang sewa kantor atau uang gedung selama jangka waktu 1 tahun seharga 48.000.000. Di tanggal 8 Maret 2023 melakukan pembelian peralatan kantor dengan harga Rp 10.000.000. Bagaimana bentuk jurnal piutangnya?
Jawaban:
Untuk membuat contoh jurnal piutang usaha jasa seperti pada kasus di atas, maka kita perlu membuat format jurnal yang terdiri atas, tanggal, keterangan, referensi, debit, dan kredit. Untuk referensi bisa kalian hilangkan jika memang tidak dibutuhkan. Berikut penulisan lengkapnya:
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
1 Maret 2023 | Kas | Rp 100.000.000 | |
Modal Awal | Rp 100.000.000 | ||
5 Maret 2023 | Sewa dibayar di muka | Rp 48.000.000 | |
Kas | Rp 48.000.000 | ||
8 Maret 2023 | Peralatan | Rp 10.000.000 | |
Kas | Rp 10.000.000 | ||
Total | Rp 158.000.000 | Rp 158.000.000 |
#2 Contoh Soal dan Jawaban Jurnal Piutang
Untuk jurnal piutang tak tertagih, kalian bisa menuliskan rinciannya seperti di atas. Hanya saja terjadi beberapa perubahan seiring terjadinya transaksi. berikut contohnya:
Saat terjadinya transaksi:
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
1 Maret 2023 | Piutang | Rp 100.000.000 | |
Penjualan | Rp 100.000.000 |
Saat pelanggan tidak bisa melakukan pembayaran penuh:
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
1 April 2023 | Biaya piutang tak tertagih | Rp 100.000.000 | |
Tunjangan yang meragukan | Rp 100.000.000 |
Pencatatan jika pelanggan telah membayar penuh:
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
1 Mei 2023 | Tunjangan yang meragukan | Rp 100.000.000 | |
Piutang | Rp 100.000.000 |
Demikian rincian contoh jurnal piutang beserta rincian soal dan jawabannya, semoga bermanfaat!