Jurnal penghapusan piutang adalah salah satu jenis jurnal untuk mencatat penerimaan kembali piutang yang sudah dihapus dalam metode penyisihan atau biasa juga disebut sebagai metode penghapusan piutang tak tertagih. Seperti apa sih contoh jurnal penghapusan piutang dan cara membuatnya?
Sejatinya, jurnal penghapusan piutang tak tertagih merupakan salah satu jenis contoh jurnal piutang yang digunakan untuk mencatat transaksi piutang konsumen. Hanya saja, fokusnya lebih mengarah ke piutang yang tidak terbayar, misalnya jurnal penghapusan piutang karena pailit atau lainnya. Nah, untuk mengetahui selengkapnya, kalian bisa melihat rincian lengkapnya berikut!
Pengertian Jurnal Penghapusan Piutang
Jurnal penghapusan piutang adalah catatan laporan keuangan yang berisikan data bentuk kerugian perusahaan atas kesempatan mendapatkan pelunasan yang diterima dari pelanggan atau konsumen atau penjualan barang atau jasa secara kredit.
Keputusan untuk mengategorikan piutang sebagai piutang tak tertagih sepenuhnya menjadi kebijakan perusahaan. Biasanya, mereka akan melihat dari keterlambatan pembayaran setelah tanggal jatuh tempo, dan penilaian kredit dari konsumen atau pelanggan tersebut.
Untuk menyesuaikan keuangan perusahaan, maka nantinya piutang tak tertagih akan dicatat dalam kerugian perusahaan dengan cara menghapus piutang tersebut dengan cara memindahkannya ke dalam jurnal piutang tak tertagih.
Namun, jika pada akhirnya tagihan tersebut dibayarkan oleh konsumen dalam beberapa waktu kemudian, maka pencatatan tersebut dipindahkan kembali ke jurnal saldo piutang apabila masih ada sebagian piutang, atau dipindahkan ke jurnal penerimaan kas apabila sudah lunas penuh.
Kategori Penghapusan Piutang Tak Tertagih
Tidak semua piutang akan dihapus begitu saja karena tentunya akan sangat merugikan perusahaan. Oleh karena itu, ada beberapa kriteria penghapusan piutang tak tertagih seperti halnya:
- Piutang yang sudah melewati batas jatuh tempo sesuai dengan yang disepakati bersama antara pihak perusahaan dan pihak konsumen.
- Jenis piutang yang sudah dilakukan proses penagihan berkali-kali baik secara tertulis maupun non tertulis.
- Piutang yang tidak dapat diminta pembayarannya (tidak dapat ditagih) karena suatu alasan seperti halnya bencana alam, meninggal, dan lainnya.
- Jenis piutang dari konsumen atau pelanggan baik perorangan maupun perusahaan yang sudah dinyatakan pailit atau bangkrut.
Selain itu, ada beberapa kondisi lain yang menjadi penyebab piutang tak tertagih. Misalnya hilang kontak sepenuhnya dengan pihak debitur, pelanggan yang tidak mau membayar hutang, debitur yang tidak diketahui tempat keberadaannya, dan sebagainya.
Metode Penghapusan Piutang Tak Tertagih
Ada beberapa jenis jurnal penghapusan seperti metode langsung dan metode penghapusan tidak langsung, berikut rinciannya:
A. Metode Penghapusan Piutang Langsung
Metode ini disebut juga sebagai direct write-off method, merupakan sebuah metode penghapusan piutang yang dilakukan secara langsung apabila perusahaan sudah menyatakan bahwa piutang tidak dapat ditagih lagi karena suatu alasan.
Nantinya, jika catatan piutang sudah tidak dapat ditagih maka akan langsung dicatat ke dalam jurnal penghapusan piutang tak tertagih. Pencatatan akan dibebankan dalam nilai estimasi kerugian piutang.
Dalam pencatatan jurnal akuntansi, nilai penghapusan piutang akan dicatat ke dalam akun debet sementara nilai piutang akan dicatat di akun kredit. Untuk mempermudah dalam memahaminya, berikut kami berikan rinciannya:
Tanggal | Ket | Debet | Kredit |
1 Mei 2023 | Beban penghapusan piutang | Rp 10.000.000 | |
Piutang | Rp 10.000.000 |
Saat nantinya pihak debitur melunasi hutang tersebut, maka pencatatan jurnal akan diubah posisinya dari yang sebelumnya dicatat di kolom debet sekarang menjadi kredit. Atau kalian bisa membaliknya seperti berikut:
Tanggal | Ket | Debet | Kredit |
1 Juni 2023 | Piutang | Rp 10.000.000 | |
Beban penghapusan piutang | Rp 10.000.000 |
Jika debitur sudah melunasi hutangnya secara penuh, artinya perusahaan tidak jadi mengalami kerugian. Dengan begitu, dana pembayaran yang didapatkan akan dicatat ke dalam kas perusahaan. Untuk mencatatnya, kalian bisa memasukan akun kas dan piutang seperti berikut:
Tanggal | Ket | Debet | Kredit |
1 Juni 2023 | Kas | Rp 10.000.000 | |
Piutang | Rp 10.000.000 |
B. Metode Penghapusan Piutang Cadangan
Selanjutnya yaitu metode penghapusan piutang cadangan atau dalam dunia akuntansi sering disebut sebagai allowance method. Pencatatan tidak dibuat secara langsung seperti pada metode langsung yang akan langsung dicatat begitu terjadi piutang tak tertagih, namun dicatat saat akhir periode pembukuan.
Biasanya, pencatatan dilakukan setiap akhir tahun atau akhir kuartal saat pemindahan laporan keuangan ke dalam buku besar perusahaan. Nantinya, perkiraan piutang tak tertagih akan dicatat ke dalam jurnal sebagai beban kerugian piutang. Dalam
Pada beban kerugian piutang, nantinya akan dicatat di kolom debet. Lalu, kita akan menambahkan satu akun lagi yang khusus digunakan di metode cadangan, yaitu “cadangan kerugian piutang”. Oleh karena itu, metode ini sering disebut juga sebagai metode cadangan kerugian piutang. Ini dia rincian tabel sederhana terkait jurnal penghapusan piutang cadangan:
Tanggal | Ket | Debet | Kredit |
1 Mei 2023 | Beban kerugian piutang | Rp 10.000.000 | |
Cadangan Kerugian Piutang | Rp 10.000.000 |
Jika pihak debitur pada akhirnya tidak bisa melunasi hutangnya karena suatu alasan, maka kita bisa melakukan pembuatan jurnal penghapusan piutang dengan ayat jurnal penghapusan piutang sebagai berikut:
Tanggal | Ket | Debet | Kredit |
21 Mei 2023 | Cadangan Kerugian Piutang | Rp 10.000.000 | |
Piutang | Rp 10.000.000 |
Namun, jika suatu saat ternyata pihak debitur berhasil melunasi seluruh hutang yang ada kepada perusahaan, maka nilai cadangan kerugian piutang bisa kita hapus dengan cara memindahkannya nilainya ke kolom kredit seperti berikut:
Tanggal | Ket | Debet | Kredit |
21 Juni 2023 | Piutang | Rp 10.000.000 | |
Cadangan Kerugian Piutang | Rp 10.000.000 |
Nah, setelah pihak debitur melakukan pelunasan, maka kas perusahaan akan naik dan bisa dicatat dalam pembukuan di setiap akhir periode. Berikut format penulisannya;
Tanggal | Ket | Debet | Kredit |
30 Juni 2023 | Kas | Rp 10.000.000 | |
Piutang | Rp 10.000.000 |
Contoh Jurnal Penghapusan Piutang
Berikut contoh soal dan jawaban metode penghapusan piutang langsung dan tidak langsung yang dapat kalian contoh nantinya:
Sebuah perusahaan bernama PT ABC DEF mempunyai piutang usaha dagang sebesar Rp 10.000.000 yang telah melewati batas jatuh tempo pada 31 Desember 2022. CV GHI JKL selaku pihak debitur ternyata tidak mampu melunasi hutangnya sesuai kesepakatan. Bagaimanakah pencatatan jurnal penghapusan piutangnya:
Jawaban:
Kita rincikan data utama yang nantinya akan dimasukkan ke dalam jurnal:
Piutang usaha = Rp 10.000.000
Beban penghapusan piutang = Rp 10.000.000
Cadangan kerugian piutang = Rp 10.000.000
Apabila dibuat dalam bentuk pencatatan jurnal piutang usaha, maka akan menjadi seperti pada tabel berikut:
Tanggal | Ket | Debet | Kredit |
1 Januari 2023 | Beban penghapusan piutang | Rp 10.000.000 | |
Piutang | Rp 10.000.000 |
Lalu, pada akhirnya CV GHI JKL melakukan pelunasan penuh sebesar Rp 10.000.000 sehingga kita harus menghapus beban penghapusan piutangnya seperti berikut:
Tanggal | Ket | Debet | Kredit |
31 Januari 2023 | Piutang | Rp 10.000.000 | |
Beban penghapusan piutang | Rp 10.000.000 |
Karena pembayaran telah lunas, maka PT ABC DEF dapat melakukan pencatatan dalam laporan keuangan dan buku besar dengan cara menambah nilai kasnya seperti berikut:
Tanggal | Ket | Debet | Kredit |
31 Januari 2023 | Kas | Rp 10.000.000 | |
Piutang | Rp 10.000.000 |
Itu dia rincian contoh jurnal penghapusan piutang yang perlu kalian ketahui, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel berikutnya!