Diantara beberapa jenis buku besar akuntansi, ada salah satu buku yang disebut sebagai buku besar bentuk T. Sebenarnya, kenapa sih dinamakan dengan nama tersebut dan seperti apa contoh buku besar bentuk T itu? Nah, bila kalian ingin mengetahuinya, yuk simak rincian lengkapnya di bawah ini.
Buku besar bentuk T termasuk salah satu buku besar akuntasi yang dibedakan berdasarkan bentuk atau formatnya. Jika dibandingkan dengan buku besar lainnya seperti halnya buku besar tiga kolom, buku ini lebih populer digunakan di kalangan perusahaan karena lebih mudah untuk dibuat.
Pengertian Buku Besar Bentuk T
Buku besar bentuk T adalah buku besar yang digunakan mencatat transaksi jurnal umum ke jurnal khusus yang berbentuk huruf T. Dari segi fungsinya, buku besar T ini dibagi lagi menjadi beberapa kategori buku besar (general ledger) yaitu buku besar umum, dan buku besar pembantu.
Jika dilihat dari bentuknya, buku besar memiliki beragam kategori format yang berbeda-beda. Diantaranya ada buku besar bentuk T seperti yang kita bahas kali ini, buku besar empat kolom, dan buku besar tiga kolom.
Dari ketiga jenis tersebut, buku besar T merupakan bentuk buku besar yang paling banyak digunakan karena memiliki format yang sederhana dengan terdapat garis-garis yang berbentuk huruf T kapital. Karena itulah jenis ini lebih banyak dipakai oleh berbagai perusahaan baik itu perusahaan kecil, menengah, maupun besar.
Dalam akuntansi, buku besar berperan sangat penting dalam hal siklus transaksi keuangan perusahaan. Tanpanya, maka perusahaan akan kesulitan untuk membuat berbagai jurnal keuangan perusahaan, transaksi harian, hingga laporan keuangan.
Fungsi Buku Besar Bentuk T
Fungsi utama dari buku besar bentuk T adalah untuk mencatat data transaksi yang terdapat dalam jurnal sehingga hasilnya lebih ringkas dan rapi. Nah, untuk mengetahui apa saja fungsinya, kalian dapat melihat rinciannya di bawah ini:
- Mengklasifikasikan data keuangan sehingga lebih mudah dipahami oleh pihak internal maupun eksternal.
- Mengetahui perbedaan data yang masuk sehingga dapat diketahui semua transaksi yang terlibat mulai dari yang besar hingga yang kecil.
- Mempermudah pencatatan data karena format buku besar T merupakan yang paling simpel dibandingkan lainnya.
Format Buku Besar Bentuk T
Dibandingkan lainnya, buku besar ini berbentuk huruf T kapital yang berguna untuk menyeimbangkan antara jumlah saldo pada kolom debet dengan kolom kredit. Pada penyusunan laporan keuangan, format tersebut sangatlah mudah untuk dicatat maupun dipahami.
Pada dasarnya, bentuk T merupakan sebutan informal yang umum digunakan oleh para akuntan karena sistem pembukuannya berbentuk huruf T. Dalam akuntansi, format buku besar bentuk T secara formal disebut sebagai buku besar entri ganda.
Huruf T akan memisahkan sisi kiri menjadi kolom debet dan sisi kanan menjadi kolom kredit. Sementara judul akan ditulis pada bagian atas yang akan mempresentasikan jenis buku besar tersebut. Berikut rincian formatnya:
- Judul akun: pada atas garis horizontal T
- Debet: samping kiri huruf T
- Kredit: samping kanan huruf T
Dengan format ini, maka seorang akuntan akan dapat dengan mudah memasukkan beragam jenis akun ke dalam buku besar. Hal ini sangat cocok untuk beberapa jenis laporan yang memiliki pendapatan = pengeluaran yang mana saldo sebelah kiri dan kanan sama.
Penggunaan Buku Besar Bentuk T dalam Akuntansi
Walaupun sederhana dan ringkas, namun buku besar T tidak dapat diaplikasikan ke dalam semua jenis laporan keuangan. Berikut ini beberapa waktu yang tepat untuk menggunakannya:
A. Pencatatan Entri Data yang Rumit
Pada beberapa transaksi data keuangan yang rumit, seorang akuntan akan lebih memilih untuk mencatatnya di buku ini karena akan membuatnya lebih mudah dan dapat digunakan untuk pelacakan transaksi keuangan secara lebih cepat.
Tak hanya itu, buku besar bentuk T juga dapat dengan mudah diintegrasikan dengan spreadsheet sehingga membuatnya lebih cepat di saat kalian melakukan proses entri, bahkan untuk entri yang rumit sekalipun.
B. Saat Belajar Ilmu Akuntansi
Kalian juga dapat mengaplikasikan buku besar bentuk T saat pertama kali belajar akuntansi. Selain lebih mudah, juga mendukung beragam jenis software yang tersedia di pihak sekolah maupun kampus.
Dengan melakukan pencatatan terhadap entri akuntansi menggunakan akun T, maka kalian akan lebih mudah dalam memahami penerapan saldo transaksi untuk bagian kredit maupun debet. Demikian pula dengan pengaruhnya pada entri yang kalian buat.
Cara Membuat Buku Besar Bentuk T
Membuat contoh buku besar bentuk T dengan akurat dan rinci merupakan keahlian utama yang harus dimiliki akuntan. Nah, bila kalian tertarik untuk mempelajari bagaimana cara membuat buku ini, maka silakan cek rincian lengkapnya di bawah.
1. Kelola Data Transaksi yang Akan Dicatat
Pertama, kalian perlu mencatat semua data transaksi keuangan yang akan dicatat. Kalian bisa mendapatkannya melalui jurnal keuangan yang tersedia maupun dari bukti transaksi yang ada seperti halnya kwitansi, nota pembayaran, faktur, invoice, atau lainnya.
Atau, kalian bisa juga menggunakan beberapa laporan keuangan yang sudah tersedia. Contohnya laporan neraca, laporan laba rugi, maupun laporan kewajiban. Perlu diperhatikan, bahwa tiap akun harus dibuat T chat terpisah satu sama lain.
2. Buatlah Template T Chart
Setelah semua data transaksi kalian dapatkan, selanjutnya tinggal membuat template T chart yang akan menjadi format utama dari buku besar bentuk T ini. Kalian bisa membuat satu akun untuk setiap buku besar.
Misalnya akun neraca, kalian bisa mencatatkan nilai aset, pengeluaran, dan lainnya kemudian aturlah setiap transaksi untuk dimasukkan ke dalam entri debet ataupun entri kredit. Pastikan antara saldo akhir dari debet dan kredit seimbang nominalnya.
3. Buatlah Daftar Debit & Kredit
Untuk mencatat arus kas masuk dan keluar, maka kita perlu membuat rincian daftar debet dan kredit yang mewakili pemasukan dan pengeluaran. Untuk transaksi yang termasuk debet, silakan catat di bagian sebelah kiri, sementara untuk kredit di bagian sebelah kanan.
Arus kas masuk dan arus kas keluar harus seimbang sehingga saldo akhirnya haruslah sama. Arus kas masuk berisi semua rencana pembayaran yang akan dilakukan oleh perusahaan di masa yang akan datang. Sementara arus kas keluar berisikan semua rencana pengeluaran dan kewajiban di masa depan.
Contoh Buku Besar Akun T
Berikut ini contoh soal buku besar akun T dan jawabannya yang dapat kalian pelajari lebih lanjut nantinya:
Contoh #1
Sebuah perusahaan yang bernama PT ABC melakukan transaksi penjualan dalam satu periode kuartal. Ia akan mencatat transaksi dalam bentuk buku besar T. Berikut rinciannya:
Debet | Kredit |
10.000.000 | |
5.000.000 | |
5.000.000 | |
15.000.000 | |
5.0000.000 |
- Total Debet: Rp 30.000.000
- Total Kredit: Rp 10.000.000
- Jumlah Total: Rp 40.000.000
- Total Persediaan Terjual: Rp 30.000.000
Contoh #2
Contoh #3
Nah, demikian rincian informasi yang dapat kami sediakan seputar contoh buku besar bentuk T, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel yang akan datang!