Ayat jurnal penyesuaian (AJP) atau yang biasa disebut juga dengan adjusting journal entry merupakan bagian dari serangkaian kegiatan akuntansi. Kegunaan jurnal ini ialah untuk memeriksa data yang terdapat di neraca saldo pada akhir periode akuntansi.
Adjusting journal entry dibuat dengan tujuan untuk memastikan apakah saldo yang dicantumkan memang benar-benar aktual serta sama dengan jumlah aslinya atau tidak. Lalu apa yang dimaksud dengan adjusting journal itu sendiri? Berikut jawabannya.
Pengertian Ayat Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian ini dibuat untuk mencatat berbagai transaksi yang sebenarnya sudah terjadi namun belum dicatat. Selain itu, jurnal penyesuaian juga dibuat untuk mengoreksi catatan transaksi yang masih perlu dikoreksi supaya nilainya bisa sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Selain itu, jurnal penyesuaian juga bisa dianggap sebagai buku akuntansi yang memang sengaja disusun dengan tujuan untuk menyesuaikan saldo yang tercantum dalam neraca saldo sehingga neraca ini hanya menampilkan saldo yang benar-pbenar aktual yang sesuai dengan jumlah aslinya.
Sedangkan kalau adjusting journal entry itu sendiri merupakan sejumlah penyesuaian yang lahir dari proses pembuatan jurnal. Adjusting journal entry ini dibuat setelah neraca saldo selesai disusun.
Fungsi
- Menetapkan saldo catatan pada setiap akun buku besar supaya modal, kewajiban serta harta yang ditampilkan sesuai dengan yang sebenarnya dan proses ini dilakukan di akhir periode akuntansi
- Pada akun pendapatan serta akun beban menunjukkan kondisi yang sesungguhnya
- Menghitung estimasi banyaknya pendapatan serta beban pada periode tertentu
Jenis
Adjusting journal entry tediri atas empat jenis yakni beban dibayar di muka, pendapatan yang diterima di muka, pendapatan akrual dan beban akrual. Untuk penjelasannya sebagai berikut:
1. Beban Dibayar Di Muka
Beban dibayar di muka merupakan beban yang dibayar secaa tunai serta digolongkan sebagai aktiva sebelum dikonsumsi, dipakai atau digunakan. Biasanya, akun beban dibayar di muka ini mempunyai masa jatuh tempo, baik itu karena pemakaian atau karena berlalunya waktu.
Namun, sebelum disesuaikan, nilai aktiva yang didapatkan akan dibuat terlalu tinggi dengan beban yang dibuat terlalu rendah. Dengan demikian, adjusting journal entry hanya menyajikan akun beban yang dicatat dan diletakkan di sebelah debit dengan aktiva di sebelah kredit.
Untuk beban dibayar di muka yang disesuaikan ini hanya berlaku untuk kategori penyusutan aktiva tetap, asuransi serta pemakaian perlengkapan.
2. Pendapatan Yang Diterima Di Muka
Kalau pendapatan diterima di muka, ini merupakan pendapatan yang diterima oleh perusahaan namun dalam bentuk kas. Pendapatan ini dicatat sebagai kewajiban atas pekerjaan yang masih belum diselesaikan.
Dengan adanya pendapatan yang diterima di muka ini, kewajiban perusahaan jadi bertambah. Nantinya sebelum disesuaikan, kewajiban tersebut akan ditulis terlalu tinggi dan untuk pendapatan akan ditulis terlalu rendah.
Jadi, kalau di dalam adjusting journal entry, akun pendapatan akan ditulis di sisi kredit sementara untuk akun kewajiban akan ditulis di sisi debit.
3. Pendapatan Akrual
Pendapatan akrual merupakan pendapatan yang sudah dihasilkan oleh perusahaan namun belum dicatat dalam laporan keuangan atau belum diterima dalam bentuk kas. Pendapatan ini bisa diperoleh dai jumlah seluruh penghasilan yang masih belum tertagih atas pengorbanan yang sudah dilakukan.
Ayat jurnal penyesuaian untuk pendapatan akrual ini memang diperlukan agar perusahaan bisa mengetahui berapa banyak piutang yang dimiliki pada periode berjalan. Sebelum dilakukannya penyesuaian, akun piutang serta akun pendapatan akan dicatat terlalu rendah.
Sedangkan adjusting journal entry akan dibuat untuk menaikkan saldo dari kedua akun tersebut. Sedangkan untuk pencatatannya, akun piutang akan ditempatkan di sisi debit sedangkan untuk akun pendapatan akan ditempatkan di sisi kredit.
4. Beban Akrual
Beban akrual merupakan beban yang sebenarnya sudah terjadi, akan tetapi masih belum dicatat dalam laporan keuangan atau belum dibayarkan. Secara umum, munculnya beban akrual ini diakibatkan oleh munculnya pendapatan akrual.
Sebelum dilakukannya penyesuaian, beban serta kewajiban ini akan ditulis terlalu rendah. Sementara untuk pencatatannya, akun beban akan didebit sedangkan akun kewajiban akan dikredit.
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian
Seperti yang sudah diketahui, ada beberapa akun yang perlu dibuatkan jurnal penyesuaian. Akun tersebut ialah akun pendapatan yang diterima di muka, akun beban, akun pendapatan, akun aktiva tetap, akun beban yang dibayar di muka serta akun perlengkapan.
Sedangkan dalam pembuatan adjusting journal entry itu sendiri, Anda harus memperhatikan sejumlah hal yang disebutkan di bawah ini.
- Debit wajib sama dengan kedit
- Jurnal penyesuaian itu hampir tidak melibatkan kas. Hal ini dikarenakan jurnal penyesuaian disusun agar catatan akuntansi dicatat secara akurat menggunakan prinsip pencocokan
- Memiliki satu akun neraca (ekuitas, kewajiban dan aset) serta laporan laba rugi dalam entri jurnal
Contoh Pembuatan dan Penulisan Ayat Jurnal Penyesuaian
1. Biaya Pemakaian Perlengkapan
Ambil contoh pada awal tahun ada saldo perlengkapan yang besarnya Rp4.000.000, namun pada akhir tahun yang tersisa hanya Rp2.000.000. Dengan demikian, adjusting journal entry atau AJP menjadi seperti ini.
Debet | Kredit | |
Biaya Pemakaian Perlengkapan | Rp2.000.000 | |
Cadangan Perlengkapan | Rp2.000.000 |
2. Kerugian Piutang
Ambil contoh ada sebesar 10% saldo piutang yang besarnya Rp4.000.000 dan piutang ini diperkirakan tidak bisa ditagih. Jadi, adjusting journal entry atau AJP-nya sebagai berikut:
Debet | Kredit | |
Kerugian Piutang | Rp400.000 | |
Cadangan Kerugian Piutang | Rp400.000 |
3. Penyusutan Aktiva Tetap
Ambil contoh mobil untuk operasional perusahaan yang bisa didapatkan dengan dana sebesar Rp200.000.000 disusutkan sebesar 10% per tahunnya. Jadi, adjusting journal entry atau AJP-nya menjadi seperti ini.
Debet | Kredit | |
Biaya Penyusutan Kendaraan | Rp20.000.000 | |
Akumulasi Penyusutan Kendaraan | Rp20.000.000 |
4. Piutang Pendapatan
Untuk piutang pendapatan, ambil contoh Anda yang masih harus menerima gaji untuk dua bulan masing-masing sebesar Rp1.000.000 pada Desember 2020 mendatang. Dengan kondisi ini, adjusting journal entry atau AJP-nya menjadi seperti ini.
Debet | Kredit | |
Biaya Gaji | Rp1.000.000 | |
Utang Gaji | Rp1.000.000 |
5. Pendapatan Diterima Di Muka
Ambil contoh kasus Anda yang menerima pendapatan sewa ruangan yang besarnya Rp7.200.000 untuk setahun pada pada tanggal 02 Juni 2018. Kemudian pada bulan Desember 2018, biaya sewa yang digunakan sebesar Rp7.200.000 : 12 x 6 = Rp3.600.000.
- Kalau dengan pendekatan neraca:
Jurnal 02/06/2018
Debet | Kredit | |
Kas | Rp7.200.000 | |
Sewa diterima di muka | Rp7.200.000 |
Adjustis Journal Entry / AJP 02/06/2019
Debet | Kredit | |
Sewa diterima di muka | Rp3.600.000 | |
Pendapatan sewa | Rp3.600.000 |
- Kalau dengan pendekatan laba rugi
Jurnal 02/06/2018
Debet | Kredit | |
Kas | Rp7.200.000 | |
Pendapatan sewa | Rp7.200.000 |
Adjustis Journal Entry / AJP 02/06/2019
Debet | Kredit | |
Pendapatan sewa | Rp3.600.000 | |
Sewa diterima di muka | Rp3.600.000 |
6. Beban Dibayar Di Muka
Contoh untuk ini ialah Anda membayar premi asuransi di muka yang jumlahnya Rp4.800.000 untuk periode 03 Juni 2018 hingga 03 Juni 2019. Dengan demikian, pada Desember 2018 saat AJP atau adjusting journal entry dibuat, premi yang dibayar baru Rp4.800.000 : 12 x 6 = Rp2.400.000.
- Kalau dengan pendekatan neraca
Jurnal tanggal 03/06/2018
Debet | Kredit | |
Asuransi dibayar di muka | Rp4.800.000 | |
Kas | Rp4.800.000 |
AJP 03/06/2018
Debet | Kredit | |
Biaya asuransi | Rp2.400.000 | |
Asuransi dibayar di muka | Rp2.400.000 |
- Kalau dengan pendekatan laba rugi
Jurnal tanggal 03/06/2018
Debet | Kredit | |
Asuransi dibayar di muka | Rp4.800.000 | |
Kas | Rp4.800.000 |
AJP 03/06/2018
Debet | Kredit | |
Asuransi dibayar di muka | Rp2.400.000 | |
Biaya Asuransi | Rp2.400.000 |
Keberadaan ayat jurnal penyesuaian sangatlah penting bagi laporan pembukuan keuangan perusahaan. Dengan adanya AJP ini, akuntan bisa lebih mudah dalam memastikan semua penyesuaian yang telah dilakukan dengan cara membuat perbandingan antara periode sebelumnya dengan yang akan datang.