Farmasi sangat diperlukan di dalam bidang kesehatan karena berkaitan dengan obat-obatan. Di dalam implementasinya, ilmu farmasi dapat diterapkan dengan berbagai jenis ilmu lainnya, seperti akuntansi. Akuntansi farmasi mengurus berbagai keuangan yang berkaitan dengan pengadaan obat-obatan.
Penerapan ilmu akuntansi di bidang farmasi juga memiliki berbagai manfaat penting, terutama dalam pencatatan berbagai transaksi hingga pembuatan laporan keuangan. Selain itu, masih banyak manfaat lainnya dari implementasi ilmu akuntansi untuk farmasi.
Memangnya, apa yang dimaksud dengan akuntansi di bidang farmasi? Apa saja manfaatnya? Seperti apa contoh implementasi atau penerapannya? Jika penasaran dan ingin mengetahui jawabannya, maka simak saja artikel tentang akuntansi di bidang farmasi!
Pengertian
Apa yang dimaksud akuntansi? Akuntansi adalah suatu proses untuk mencatat, mengklasifikasikan, meringkas, mengolah, serta menyajikan berbagai data transaksi keuangan. Akuntansi digunakan untuk pencatatan hingga pembuatan laporan keuangan yang detail.
Sementara itu, apa yang dimaksud dengan farmasi? Farmasi merupakan suatu ilmu yang mempelajari detail dari obat-obatan dalam bidang kesehatan. Sebenarnya, farmasi merupakan sebuah ilmu penerapan dari ilmu kimia, biologi, dan kedokteran.
Berdasarkan dua pengertian istilah tersebut, akuntansi farmasi adalah proses untuk mencatat, mengklasifikasikan, meringkas, mengolah, serta menyajikan berbagai data transaksi keuangan yang berhubungan dengan obat-obatan.
Jenis akuntansi yang satu ini dibutuhkan di berbagai tempat berhubungan dengan obat-obatan. Misalnya, industri obat, apotek, rumah sakit, puskesmas, klinik, dan lainnya. Pada umumnya, akuntan yang menanganinya bukan hanya paham ilmu akuntansi, tetapi juga paham ilmu farmasi.
Manfaat dan Kegunaan
Akuntansi di bidang farmasi memiliki berbagai fungsi dan kegunaan. Apa saja manfaat dari akuntansi? Jika belum mengetahuinya, maka berikut ini beberapa manfaat dan kegunaan ilmu akuntansi farmasi, yaitu:
- Mengatur catatan transaksi obat-obatan dengan rapi dan sistematis
- Mengetahui data keuangan dalam periode waktu tertentu
- Menyajikan informasi tentang jumlah obat-obatan maupun aset penting lainnya
- Membantu mengatur administrasi lebih tertib dan disiplin
- Sebagai upaya mengantisipasi dan mencegah terjadinya kesalahan pencatatan, penyelewengan, dan berbagai kesalahan lainnya yang mungkin dilakukan oleh pihak bersangkutan
- Membantu memberikan data untuk keperluan analisis keuangan
- Membantu memberikan data untuk menentukan suatu kebijakan
- Membantu menyajikan laporan keuangan dengan ringkas, lengkap, dan mudah dipahami
Manfaat dari akuntansi di bidang farmasi tersebut hanya dapat diperoleh ketika akuntansi dikelola oleh seorang akuntan profesional. Pengelolaannya pun sebagainya menggunakan aplikasi atau software akuntansi farmasi dengan fitur yang lengkap.
Tidak usah bingung memilih software karena kini sudah banyak software atau aplikasi yang mengurus keuangan atau akuntansi.
Implementasi Akuntansi di Bidang Farmasi
Secara umum, akuntansi di bidang farmasi digunakan untuk keperluan penentuan HPP (Harga Pokok Penjualan), pencatatan pembelian barang, hingga pencatatan penjualan barang. Seluruh transaksi tersebut dicatat ke dalam jurnal maupun buku besar secara sistematis.
Pada setiap periode waktu tertentu, seluruh catatan transaksi tersebut direkap atau dibuat laporan. Laporan akuntansi keuangan di bidang farmasi akan digunakan untuk analisis. Proses analisis inilah yang menghasilkan data untuk pertimbangan dalam pengambilan kebijakan di bidang farmasi.
Selain itu, implementasi akuntansi di bidang farmasi juga dapat dibagi ke dalam tiga tahapan. Tahapan tersebut berupa pembuatan neraca laba rugi, kalkulasi biaya obat sesuai permintaan resep dokter, hingga pembuatan laporan keuangan.
Prinsip Perhitungan Akuntansi Farmasi
Sama seperti prinsip akuntansi secara umum, akuntansi di bidang farmasi juga menerapkan persamaan harta sama dengan modal. Modal yang dimaksud dapat berupa utang perusahaan farmasi kepada pemilik.
Ketika modal tidak mencukupi, maka perusahaan farmasi akan melakukan pinjaman. Oleh karena itu, muncullah persamaan harta sama dengan modal ditambah utang.
Seluruh pencatatan setiap transaksi akuntansi di bidang farmasi akan mempengaruhi atau mengubah catatan tentang harta, modal, dan utang.
Jenis Laporan Keuangan Akuntansi di Bidang Farmasi
Hasil akhir dari seluruh proses akuntansi yang dilakukan setiap periode waktu tertentu berupa laporan keuangan. Berikut ini jenis-jenis laporan keuangan hasil penerapan ilmu akuntansi di bidang farmasi khususnya apotek!
1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi atau statements of Profit or Loss adalah laporan keuangan yang berisi informasi tentang jumlah penjualan dan beban yang dikeluarkan apotek atau perusahaan farmasi selama periode waktu tertentu.
Apotek atau perusahaan farmasi akan mengalami keuntungan atau laba ketika pendapatan bersih lebih besar dari pengeluaran atau beban. Sementara itu, kerugian akan dialami apotek jika penjualan dan beban memiliki selisih minus.
Pendapatan apotek dapat berasal dari penjualan berbagai macam obat. Sementara itu, pembelian atau beban apotek dapat berasal dari pembelian obat dengan harga pokok penjualan dan pembelian peralatan lainnya.
Apotek juga harus menanggung beban berupa gaji karyawan, biaya listrik, air, telepon, service, sewa ruko, beban operasional, penyusutan rak obat, penyusutan mesin kasir, penyusutan CCTV, dan lain sebagainya.
2. Laporan Posisi atau Keadaan Keuangan
Laporan posisi keuangan apotek sering juga disebut dengan istilah balance sheet atau statements of financial position. Jenis laporan yang satu ini memberikan informasi tentang kondisi keuangan apotek pada periode waktu tertentu.
Di dalam laporan posisi keuangan terdapat tiga komponen utama berupa aset, kewajiban, dan modal. Aset dapat berupa aktiva lancar, kas, rak obat, mesin kasir, dan lain sebagainya. Kewajiban yang dimaksud berupa hutang.
Sementara itu, modal berupa modal usaha, laba ditahan, laba periode berjalan, dan lain sebagainya.
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Jenis laporan lainnya yang dihasilkan oleh seorang akuntan di bidang farmasi dapat berupa laporan perubahan ekuitas atau modal. Laporan ini berisi posisi modal apotek pada awal periode dan akhir periode.
Laporan perubahan ekuitas dapat digunakan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi terkait ekuitas atau modal selama periode waktu tertentu.
Komponen di dalam laporan perubahan ekuitas dapat berupa modal disetor, laba periode sekarang, penambahan modal, dividen, komponen ekuitas lain, dan data lainnya. Seluruh komponen tersebut akan menghasilkan informasi saldo akhir periode.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas apotek berisi informasi terkait aliran kas apotek dalam periode waktu tertentu. Setidaknya terdapat tiga komponen penting dalam laporan ini, yaitu cashflow dari aktivitas pendanaan, aliran kas dari investasi, dan arus kas dari kegiatan operasional apotek.
Komponen aliran kas dari investasi dapat berupa arus kas masuk (hutang usaha dan modal usaha) dan arus kas keluar (hutang usaha, uang muka customer).
Sementara itu aliran kas dari investasi berupa arus kas masuk (peralatan apotek dan kendaraan) dan arus kas keluar (rak obat, CCTV, dan mesin kasir).
Komponen arus kas masuk dari aktivitas operasional apotek dapat berupa penjualan obat, piutang, dan bunga bank. Sementara itu komponen arus kas keluar berupa perlengkapan apotek, iklan dibayar di muka, pembelian obat, pembelian non obat, gaji karyawan, beban operasional, dan administrasi bank.
Akuntansi farmasi merupakan jenis akuntansi yang digunakan untuk membantu pencatatan administrasi keuangan di bidang farmasi. Hasil akhirnya dapat berupa laporan keuangan farmasi yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan suatu kebijakan.