Akuntansi eksternal sering disebut sebagai akuntansi keuangan. Hal tersebut dikarenakan fakta bahwa seluruh informasi dari pada akuntansi keuangan akan diteruskan pada berbagai lembaga yang berbeda. Informasi tersebut berasal dari akuntansi operasional.
Para penerima informasi eksternal tersebut adalah kantor pajak, bank, investor, auditor, serta konsultan pajak. Data akuntansi memungkinkan banyak orang serta institusi untuk membuat keputusan penting bagi perusahaan dan melakukan keputusan pajak berdasarkan data tersebut.
Perlu menjadi perhatian bahwa akuntansi eksternal berbeda dengan akuntansi internal. Begitu juga dengan akuntansi keuangan berbeda dengan akuntansi perusahaan. Akuntansi tersebut dibuat untuk memuat informasi yang dapat diakses oleh management, investor, serta dewan pengawas.
Perbedaan Akuntansi Eksternal dan Internal
Akuntansi internal merupakan seorang karyawan yang bekerja di suatu organisasi maupun perusahaan. Akuntan tersebut sering disebut sebagai akuntan perusahaan atau akuntan manajemen. Jabatan tersebut hanya bisa diduduki oleh tingkat staff biasa hingga kepala bagian akuntansi.
Tugasnya adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun berbagai laporan keuangan agar bisa digunakan oleh pihak-pihak eksternal, menyusun anggaran keuangan, menyusun laporan keuangan untuk kepentingan perusahaan, serta menangani berbagai permasalahan perpajakan.
Para karyawan akuntan memiliki tujuan untuk merancang anggaran berdasarkan pada informasi ekonomi yang tepat. Dengan begitu, hal tersebut dapat disusun melalui perencanaan kerja yang lebih baik untuk berbagai pelaksanaan kegiatan pada tahap selanjutnya.
Pada pengendalian keuangan dilihat berdasarkan perencanaan serta penerapan dari sistem akuntansi yang lebih baik. Hal tersebut akan dikontrol serta dinilai melalui jalannya kegiatan serta berbagai operasional perusahaan sesuai dengan ketentuan berlaku.
Karyawan akuntansi internal juga bertanggung jawab terhadap para investor atau pemegang saham. Setelah diadakan berbagai pencatatan terhadap semua transaksi yang ada di akhir periode, maka akan disusun laporan keuangan untuk disampaikan terhadap pihak direksi atau pihak eksternal lain.
Berbeda dengan akuntan eksternal yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan opini atas kewajaran setiap pelaporan keuangan dalam organisasi maupun perusahaan, terutama dalam menyajikan hasil operasional atau keuangan dalam satu periode.
Penilaian dalam Laporan Akuntansi
Para akuntan akan menilai mengenai laporan yang disajikan, apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi atau belum dan diterapkan dengan konsisten melalui setiap periode. Opini tersebut akan digunakan para pengguna dalam laporan keuangan baik di dalam organisasi maupun luar organisasi.
Pemberlakukan kewajiban yang melekat pada akuntansi eksternal lebih luas dibandingkan dengan Internal. Hal tersebut karena perusahaan listing, badan sosial, hingga partai politik memiliki kewajiban dalam ketentuan undang-undang agar dilakukan pengecekan berkala.
Karyawan eksternal juga lebih berfokus pada akurasi serta memahami berbagai kejadian historis dengan melihat refleksi pada laporan keuangan organisasi. Mereka harus memiliki kemampuan dalam menilai risiko terjadinya errors serta irregularities.
Proses Melakukan Akuntansi
Terdapat berbagai proses untuk mengungkapkan apa saja yang dilakukan, kapan, serta dalam keadaan seperti apa. Proses tersebut diambil dari departemen yang berbeda dalam sebuah perusahaan yang dapat tumpang tindih atau saling bergantung satu sama lain.
Contohnya seperti departemen yang menyediakan informasi mengenai akuntansi keuangan sehingga dapat memposting berbagai transaksi bisnis. Proses tersebut berlanjut pada departemen akuntansi. Dokumen serta data yang diserahkan oleh departemen lain ini harus diperiksa terlebih dahulu.
Tujuan dari pemeriksaan dokumen maupun data tersebut adalah untuk mengetahui apakah memenuhi persyaratan pajak atau tidak. Kesalahan yang sering terjadi adalah tanggal yang tidak tertera pada waktu penerimaan dan penunjukkan yang ditetapkan dengan benar.
Dalam proses selanjutnya, perhatian selalu diberikan agar dapat memastikan bahwa dokumen sesuai dengan prinsip pembukuan. Setelah tanda terima diperiksa lalu diproses, pengarsipan yang tepat tersebut harus benar-benar dipastikan dalam jangka waktu 6-10 tahun.
Terdapat beberapa tahapan yang wajib Anda pahami dalam proses melakukan akuntansi.
1. Proses Berbasis Waktu dalam Periode Faktur
Waktu juga dapat ditentukan dalam deskripsi proses. Hal tersebut sangat penting dalam akuntansi keuangan disebabkan karena tenggat waktu harus dipenuhi sesuai dengan ketentuan. Pada periode akuntansi akan memainkan peran utamanya.
Perlu menjadi catatan bahwa periode akuntansi berbeda dengan penjualan serta keuntungan perusahaan. Hal tersebut akan ditentukan berdasarkan dengan neraca serta laporan laba rugi dari berbagai perubahan sebagai keuntungan perusahaan.
2. Proses Berbasis Akun
Selain tenggat waktu, pencatatan sebuah transaksi bisnis pada akun pembukuan keuangan juga menjadi hal yang berperan penting dalam prosesnya. Pada umumnya, terdapat empat jenis akun dalam akuntansi keuangan, yaitu akun asset & kewajiban, neraca, pengeluaran serta pendapatan.
Secara kolektif akun tersebut disebut sebagai akun untung dan rugi. Pada masing-masing akunnya memiliki tujuan yang berbeda. Setelah dokumen diperiksa, baru proses bisa berlanjut pada keputusan mana yang akan dibuat dalam menentukan akun mana yang akan diposting.
3. Akun dalam Akuntansi Keuangan
Perlu menjadi catatan bahwa akun asset akan mencatat asset, seperti tetap dan lancar. Hal ini akan digunakan perusahaan untuk mengelola modal agar dibukukan dalam akun tersebut. Jika perusahaan memperoleh sebidang tanah, maka transaksi ada pada akun asset.
Kewajiban pada akun menunjukkan dari mana modal perusahaan tersebut berasal. Jadi ekuitas dan modal pinjaman bisa dibukukan dalam prosesnya.
Para Pengguna Akuntansi Eksternal
Terdapat dua pihak yaitu internal dan eksternal. Dua pihak tersebut memiliki perbedaan dalam pemakaian informasi akuntansi. Pihak internal merupakan individu dalam perusahaan yang menggunakan berbagai informasi atau data akuntansi untuk keperluan bisnis.
Pihak internal yang menggunakan informasi tersebut adalah manajemen perusahaan. Manajemen akan menggunakan informasi tersebut untuk mengevaluasi dan menganalisis berbagai kinerja serta posisi keuangan perusahaan, sehingga bisa mengambil suatu keputusan yang sangat penting.
Pihak lain yang menggunakan informasi tersebut adalah pemilik perusahaan atau owner yang membutuhkan berbagai data untuk mengetahui kondisi keuangan serta berbagai peluang usaha di mana yang akan datang. Hal tersebut akan menjadi bahan pertimbangan kepemilikan dalam perusahaan.
Pemilik perusahaan akan membutuhkan berbagai data tersebut secara akurat untuk mengetahui perolehan profit serta kerugian dalam periode tertentu. Informasi tersebut juga berguna untuk mengevaluasi performa manajer perusahaan.
Berbeda dengan pihak eksternal, para pemakai informasi akuntansi eksternal adalah kreditur yang dimana para pemberi pinjaman yang akan menyediakan modal hutang kepada perusahaan agar bisa mendapatkan keuntungan berupa bunga dari modal tersebut
Penggunaan Data pada Akuntansi
Data tersebut juga digunakan untuk melihat tenaga kerja dalam sebuah perusahaan yang berhak mendapatkan upah, tunjangan kesehatan, serta hal lainnya dari tempat kerja. Biasanya para tenaga kerja tersebut tergabung dalam anggota serikat kerja.
Informasi dari pihak eksternal juga akan digunakan instansi pemerintah yang seharusnya memastikan bahwa informasi tersebut sudah sesuai dengan berbagai peraturan yang berlaku. Tujuannya adalah untuk melindungi berbagai kepentingan pihak yang menggunakan data tersebut.
Akuntansi eksternal memiliki lebih banyak pengguna yang memanfaatkan data beserta informasi keuangan dari sebuah perusahaan. Para investor, supplier, dan pelanggan juga memerlukan data tersebut agar bisa memberikan keputusan terbaik untuk segala hal.