Kegiatan transaksi jual beli atau perdagangan tidak hanya terjadi dalam suatu negara, tetapi perdagangan juga dapat terjadi antara satu negara dengan negara lainnya. Transaksi seperti itu dikenal dengan nama ekspor dan impor. Keduanya disertai dengan adanya proses akuntansi ekspor impor.
Akuntansi di dalam perdangangan ekspor maupun impor sangat diperlukan karena ekspor maupun impor memiliki prosedur khusus. Tujuannya agar administrasi transaksi berjalan sesuai standar yang sudah ada, sehingga kegiatan ekspor maupun impor terjadi secara legal.
Apa yang dimaksud dengan ekspor impor? Seperti apa prosedur pelaksanaannya? Bagaimana implementasi atau penerapan ilmu akuntansi di dalam prosedur ekspor impor? Pelajari lebih detail tentang ekspor, impor, dan proses akuntansi di dalamnya melalui artikel ini!
Pengertian dan Definisi
Di dalam mempelajari tentang akuntansi bidang impor ekspor barang, Anda harus memahami pengertian dari masing-masing istilah terlebih dahulu. Berikut ini pengertian dan penjelasan tentang ekspor, impor, dan akuntansi!
1. Pengertian Ekspor
Apa itu ekspor? Ekspor adalah suatu aktivitas mengeluarkan atau menjual produk dari dalam negeri ke luar negeri atau negara lainnya. Kegiatan ekspor memberikan banyak keuntungan bagi negara, baik itu keuntungan finansial maupun manfaat non finansial.
Barang atau produk yang diekspor pada umumnya merupakan produk yang bisa diproduksi negara tersebut dalam jumlah besar. Selain itu, kebutuhan negara akan produk tersebut juga sudah terpenuhi, sehingga bisa diekspor ke negara lainnya.
Kegiatan ekspor juga dilakukan untuk mengendalikan harga produk, menumbuhkan industri di dalam negeri, menambah devisa negara, dan memperbanyak lapangan pekerjaan.
Ekspor harus dilakukan berdasarkan standar dan peraturan yang sudah disahkan. Beberapa produk juga dapat dikenakan pajak ekspor. Ekspor dapat dilakukan dengan atau tanpa menggunakan L/C atau Letter of Credit.
Contoh produk ekspor Indonesia adalah karet, produk tekstil, kelapa sawit, kakao, dan berbagai macam produk hasil hutan.
2. Pengertian Impor
Selain ekspor, di dalam perdagangan internasional juga dikenal istilah impor. Apa itu impor? Impor adalah suatu kegiatan membeli barang/ produk dari luar negeri atau negara lainnya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Impor biasanya dilakukan karena negara belum bisa memenuhi kebutuhan produk tersebut di dalam negeri atau memang produk tersebut tidak dapat diproduksi sendiri. Setiap barang yang diimpor negara dikenakan pajak dalam jumlah tertentu.
Jika dibandingkan, maka prosedur impor lebih kompleks dan rumit daripada prosedur ekspor. Prosedur impor barang juga harus disertai dengan berbagai dokumen tertentu agar kegiatan impor yang dilakukan bersifat legal atau resmi.
Selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, impor dilakukan juga untuk memperkuat posisi neraca pembayaran. Tujuan atau manfaat lainnya impor adalah mendukung stabilitas suatu negara.
3. Pengertian Akuntansi di Bidang Ekspor dan Impor
Secara umum, akuntansi adalah suatu proses atau prosedur untuk mencatat, mengklasifikasikan, meringkas, mengolah, serta menyajikan data-data dalam sebuah transaksi keuangan. Akuntansi memiliki standar tertentu dan sebaiknya dilakukan oleh seorang akuntan berpengalaman.
Akuntansi ekspor impor merupakan salah satu jenis akuntansi yang fokus pada administrasi keuangan di dalam setiap prosedur impor maupun ekspor. Seorang akuntan harus memastikan bahwa setiap transaksi sesuai standar akuntansi dan prosedur ekspor impor.
Akuntansi dalam prosedur ekspor impor dilakukan dengan memperhatikan pencatatan dokumen ekspor dan impor. Selain itu, akuntansi juga terlibat dalam perhitungan dan pencatatan pajak ekspor maupun impor.
Akuntan harus memastikan bahwa pencatatan pajak tersebut harus sesuai dengan perhitungan kurs transaksi, kurs tanggal neraca, kurs pajak, standar akuntansi, peraturan pajak, perlakuan selisih kurs, dan berbagai peraturan lainnya yang berkaitan.
Manfaat Akuntansi di Perdagangan Ekspor dan Impor Barang
Di dalam prosedur perdagangan ekspor impor terdapat berbagai administrasi yang harus dipenuhi. Akuntansi menjadi salah satu ilmu yang diterapkan untuk membantu prosedur ekspor impor agar berjalan dengan lancar dan bersifat legal.
Apa saja manfaat dari akuntansi? Jika belum mengetahuinya, maka berikut ini beberapa manfaat dan kegunaan dari akuntansi ekspor impor, yaitu:
- Membantu pencatatan seluruh transaksi yang terjadi di dalam prosedur ekspor maupun impor
- Memastikan setiap dokumen ekspor impor sudah benar dan tepat
- Membantu proses klasifikasi atau pengelompokan dokumen ekspor impor sesuai kegunaan
- Membantu pencatatan dokumen transaksi ekspor impor menjadi lebih rapi dan sistematis
- Mengetahui perhitungan kurs transaksi ekspor dan impor
- Mengetahui perhitungan pajak atas barang yang diekspor maupun diimpor
- Memastikan perhitungan pajak atas barang dilakukan dengan tepat
- Memberikan informasi lengkap tentang transaksi keuangan ekspor maupun impor
- Menyajikan laporan akuntansi yang berkaitan dengan akuntansi ekspor impor secara lengkap, ringkas, dan mudah dipahami
- Melakukan antisipasi terjadinya kesalahan atau kekeliruan bahkan penyelewengan dalam pencatatan transaksi keuangan ekspor maupun impor
- Menyajikan informasi yang berkaitan dengan ekspor impor
- Membantu pengambilan keputusan dengan data akuntansi yang tersedia
Manfaat dari akuntansi ekspor impor yang sudah dipaparkan di atas hanya dapat diperoleh jika prosedur akuntansi dilakukan dengan tepat. Artinya seluruh proses akuntansi dilakukan sesuai standar akuntansi yang sudah ditetapkan secara resmi atau sah.
Selain itu, sebaiknya seluruh proses akuntansi dilakukan oleh seorang akuntan yang paham mengenai ilmu akuntansi maupun prosedur ekspor maupun impor. Pengelolaan data akuntansi dalam ekspor maupun impor juga sebaiknya dilakukan menggunakan software digital yang memiliki fitur lengkap.
Implementasi dan Peranan Akuntansi Ekspor Impor
Secara singkat, implementasi ilmu akuntansi dilakukan untuk membantu mengurus atau mengolah dokumen-dokumen ekspor maupun impor.
1. Siklus Akuntansi di Bidang Ekspor Impor secara Umum
Secara umum, ilmu akuntasi diterapkan sejak awal proses ekspor impor dilakukan yaitu pada proses persiapan dokumen, pengecekan, pelaksanaan, hingga arsip dokumen. Akuntansi digunakan dalam mencatat setiap transaksi yang terjadi selama proses ekspor impor.
Kemudian, akuntansi memiliki peranan untuk mencatat dan menyimpan bukti-bukti transaksi ekspor impor. Kemudian bukti data akuntansi tersebut dicatat dalam buku jurnal yang akan dipindahkan juga ke dalam buku besar.
Pada akhirnya, akuntansi memiliki peranan dalam pembuatan laporan keuangan kegiatan ekspor impor yang dilakukan.
2. Jenis-jenis Dokumen dalam Akuntansi Ekspor Impor
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, akuntansi memiliki peranan dalam mencatat, mengolah, hingga menyajikan berbagai data terkait dokumen-dokumen ekspor impor. Dokumen ekspor impor yang dimaksud sangat beragam.
Berikut ini jenis-jenis dokumen yang digunakan dalam ekspor impor, yaitu:
- Invoice/ Faktur
Invoice atau faktur digunakan sebagai bukti transaksi penagihan. Tiga jenis faktur dalam ekspor impor, yaitu proforma invoice, consular invoice, dan commercial invoice.
- Packing List
Packing list berisi rincian spesifikasi barang yang diekspor sesuai invoice.
- Bill of Lading (B/L) atau Air Waybill
Berupa bukti pengiriman barang atau tanda terima untuk eksportir.
- Polis Asuransi
Dokumen polis asuransi dibutuhkan untuk bukti penanggungan perusahaan asuransi sebagai jaminan keselamatan barang impor maupun ekspor.
- PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
Dokumen PEB digunakan sebagai surat pemberitahuan kepada kantor Bea dan Cukai.
Semua dokumen ekspor impor tersebut juga dicatat, diolah, hingga diarsipkan menggunakan ilmu akuntansi. Akuntansi ekspor impor merupakan salah satu jenis ilmu akuntansi yang digunakan untuk keperluan ekspor maupun impor barang dari satu negara ke negara lainnya.
Proses atau siklus akuntansi di bidang ekspor impor harus dilakukan sesuai standar agar menghasilkan data legal dan sah.