Segala jenis biaya yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan operasional perusahaan harus dicatat dan dianalisis dengan cara yang tepat. Dalam hal ini, perusahaan harus mengetahui tentang ilmu akuntansi biaya dengan baik dan benar. Sebab, ilmu ini akan sangat bermanfaat bagi sebuah perusahaan.
Sistem akuntansi itu sendiri dapat memudahkan setiap perusahaan dalam proses perhitungan keuangan, baik pemasukan maupun pengeluaran, yang terjadi dalam bisnisnya. Dengan begitu, perusahaan bisa lebih mudah untuk mengambil keputusan yang paling baik untuk bisnisnya.
Ketika pihak manajemen perusahaan dapat mengambil keputusan keuangan yang lebih baik, bisnis yang dijalankan tersebut dapat lebih mudah untuk berkembang. Untuk itu, kenali terlebih dahulu tentang apa yang dimaksud dengan akuntansi biaya.
Pengertian Akuntansi Biaya
Di dalam dunia akuntansi akan terdapat berbagai jenis istilah yang memiliki arti dan sistem berbeda. Sementara untuk akuntansi biaya itu sendiri merupakan kegiatan yang terdiri dari proses pencatatan, pengelompokan, pembuatan, dan pelaporan dari segala jenis transaksi produksi serta distribusi.
Selain itu, jenis akuntansi ini juga sering digunakan sebagai sumber informasi yang berkaitan dengan semua pengeluaran yang telah dilakukan oleh suatu perusahaan. Dengan adanya informasi yang akurat seperti ini, perusahaan bisa mengambil keputusan dan kebijakan yang lebih baik lagi.
Ada beberapa ahli juga yang mengatakan bahwa akuntansi ini merupakan ilmu yang mempelajari tentang segala jenis kebutuhan dari akuntansi keuangan, serta manajemen pada sebuah perusahaan tertentu. Pernyataan ini diucapkan oleh sejumlah ahli bernama Foster, Datar, dan Horngren.
Jadi, jenis akuntansi ini juga akan berkaitan dengan akuntansi keuangan dalam sebuah perusahaan. Dengan adanya kedua jenis akuntansi ini, perusahaan bisa mengukur serta melaporkan informasi-informasi penting yang berkaitan dengan biaya pendapatan.
Fungsi Akuntansi Biaya
Setiap ilmu akuntansi pasti akan memiliki fungsinya masing-masing, sehingga Anda perlu memahaminya secara satu per satu. Untuk jenis akuntansi yang satu ini sendiri memiliki berbagai fungsi yang sangat penting bagi sebuah perusahaan, dan antara lainnya adalah:
1. Pengendalian Anggaran Perusahaan
Jenis akuntansi ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengendalian anggaran perusahaan yang tepat. Sebab, ilmu akuntansi ini dapat memudahkan pihak manajemen untuk memantau kemungkinan terjadinya penyimpangan di dalam laporan biaya produksi perusahaan yang bersangkutan.
Ketika laporan biaya produksi yang dibuat perusahaan mengalami penyimpangan, hal ini dapat memengaruhi perkembangan bisnis di masa depan. Maka dari itu, penyimpangan tersebut harus segera dideteksi, sehingga pihak manajemen bisa langsung mengatasinya dengan tepat dan cepat.
2. Menentukan Harga Pokok Barang Produksi
Karena jenis akuntansi ini sendiri akan mencatat segala jenis informasi yang berkaitan dengan pengeluaran perusahaan, maka dapat dipastikan bahwa salah satu fungsinya adalah untuk menentukan harga pokok barang produksi yang akan dijual.
Pada saat menentukan harga pokok dari barang produksi ini, ada beberapa jenis proses yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan, yaitu proses pencatatan, pengelompokan, pembuatan, dan pelaporan mengenai biaya-biaya pengeluaran selama proses produksi dilakukan.
Nantinya, setelah semua proses ini berhasil dilakukan, Anda bisa lebih mudah untuk menentukan harga pokok dari barang atau jasa yang akan ditawarkan tersebut.
3. Informasi Dasar Perencanaan Biaya
Pada dasarnya, akuntansi biaya adalah informasi dasar dari perencanaan biaya perusahaan. Dalam arti lainnya adalah ketika perusahaan perlu menyusun sebuah anggaran, aktivitas ini harus dilakukan melalui pertimbangan yang benar-benar matang.
Maka dari itu, selama proses perencanaan ini akan dibutuhkan argumen yang benar-benar tepat serta tertulis dengan baik. Nantinya, hasil pencatatan laporan ini dapat menjadi dasar dari argumentasi yang akan digunakan oleh suatu perusahaan tertentu.
Metode Akuntansi Biaya
Meski usaha kecil dan menengah lebih sering menggunakan metode standard cost accounting atau biaya standar, tapi masih ada beberapa jenis metode lainnya yang bisa digunakan oleh setiap perusahaan yang membutuhkan.
Sebab, metode ini harus disesuaikan dengan penetapan berdasarkan aktivitas yang terjadi dalam perusahaan. Dengan menggunakan metode ini, perusahaan bisa menguraikan beban serta laba produk secara lebih rinci. Jadi, pahami setiap metode yang ada di bawah ini:
1. Standard Cost Accounting (Biaya Standar)
Seperti yang sudah kami katakan sebelumnya, jenis metode akuntansi ini lebih sering digunakan oleh beberapa usaha kecil serta menengah di Indonesia. Nantinya, metode ini akan menggunakan beragam jenis rasio yang dapat membandingkan tingkat efisiensi tenaga kerja dan bahan yang telah digunakan.
Jadi, dapat dipastikan bahwa semua jenis tenaga kerja serta bahan yang digunakan untuk menghasilkan barang maupun jasa dalam perusahaan harus diperhitungkan dengan sebaik mungkin. Dalam hal ini, metode standard cost accounting bisa dijadikan sebagai solusi yang paling terbaik.
2. Activity-Based Costing (Penetapan Berdasarkan Aktivitas)
Untuk metode akuntansi biaya yang satu ini akan melakukan pendekatan untuk menetapkan beban yang ada dalam sebuah perusahaan. Selain itu, metode ini juga akan dilakukan dengan memantau berbagai aktivitas yang melibatkan sumber daya serta output akhir perusahaan.
Dengan begitu, metode activity-based costing atau penetapan berdasarkan aktivitas ini akan menyertakan akumulasi overhead dari setiap departemen yang ada.
Jadi, perusahaan dapat menugaskan setiap departemen tersebut ke beberapa jenis beban tertentu seperti layanan, produk, dan lain sebagainya.
3. Process Costing (Kalkulasi Biaya)
Jika activity-based costing melibatkan akumulasi overhead, untuk process costing sendiri akan melibatkan akumulasi beban yang digunakan untuk produksi jangka panjang dalam sebuah perusahaan. Nantinya, akumulasi beban ini tidak bisa dibedakan antara satu sama lain.
Setelah hasil dari process costing ini berhasil ditemukan, perusahaan dapat mengakumulasikan dan membagi hasil tersebut dengan jumlah unit yang diproduksi. Dengan begitu, kebutuhan biaya per unit dapat terpenuhi dengan baik.
4. Job Costing (Penentuan Biaya)
Akumulasi yang digunakan pada metode ini adalah akumulasi rincian pengeluaran produksi yang disebabkan oleh suatu kelompok unit tertentu di dalam perusahaan. Untuk memahami tentang metode ini secara lebih jelas, kami akan memberikan salah satu contoh yang mudah untuk dipahami.
Konstruksi properti yang dibangun dengan perhitungan khusus akan dipertimbangkan dengan menggunakan job costing. Sebab, beban yang dikeluarkan untuk tenaga kerja ini akan dicatat dengan data yang akurat.
Selain itu, segala jenis bahan baku yang dibutuhkan dalam proses ini juga akan dihitung untuk ditagih ke pihak pelanggan. Mulai dari kayu, besi, pasir, dan bahan-bahan pembangunan properti seperti ini lainnya harus dicatat dengan menggunakan data yang tepat.
Dengan menggunakan metode job costing seperti ini, perusahaan bisa lebih mudah untuk melacak tingkat keuntungan yang berhasil diperolehnya. Jadi, perusahaan juga bisa lebih mudah untuk mengambil keputusan serta kebijakan keuangan yang baik untuk perkembangannya di masa depan.
Setelah memahami penjelasan yang ada di atas, Anda jadi tahu apa yang dimaksudakuntansi biaya. Pada dasarnya, fungsi akuntansi ini tidak kalah penting dari jenis-jenis akuntansi yang lainnya bagi perusahaan. Maka dari itu, pelaku usaha harus memahami jenis akuntansi ini dengan sebaik mungkin.