Akuntansi auditing adalah kegiatan pemeriksaan akuntansi yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan secara rutin. Akuntansi auditing juga sering disebut dengan istilah akuntansi pemeriksaan. Nantinya, seluruh aktivitas perusahaan yang membutuhkan dana harus melalui proses pemeriksaan.
Dengan adanya jenis akuntansi yang satu ini, perusahaan maupun pelaku usaha dapat lebih mudah untuk menilai apakah akuntabilitas keuangannya sudah objektif atau belum. Maka dari itu, setiap perusahaan harus melakukan aktivitas akuntansi ini secara rutin dan akurat.
Melalui akuntansi pemeriksaan ini, seorang akuntan diharuskan untuk mengumpulkan segala jenis bukti yang berkaitan dengan aktivitas operasional ekonomi perusahaannya. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa menyimak informasi lengkapnya yang ada di artikel ini.
Akuntansi Auditing Adalah? Berikut Penjelasannya!
Seperti yang sudah kami katakan secara singkat di awal artikel ini, pada dasarnya akuntansi auditing sama dengan akuntansi pemeriksaan. Jenis akuntansi ini dapat diartikan sebagai proses verifikasi terhadap laporan keuangan tahunan yang dilakukan oleh seorang akuntan pemeriksaan profesional.
Selain itu, arti lain dari akuntansi auditing adalah aktivitas akuntansi yang memiliki tanggung jawab dalam mengumpulkan dan menganalisis bukti sesuai dengan kegiatan yang sedang diperiksa. Dalam hal ini, proses pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya kecurangan.
Jadi, tidak mengherankan jika seorang auditor ataupun akuntan harus memiliki kemampuan dalam meraba nilai yang akurat pada suatu kegiatan berdasarkan situasi yang telah terjadi di lapangan. Proses pemeriksaan ini hanya boleh dilakukan oleh pihak akuntan yang bersangkutan.
Sehingga, tidak ada pihak lain yang bisa ikut campur dalam proses pemeriksaan laporan keuangan ini. Proses pemeriksaan laporan keuangan harus dilakukan dengan memenuhi standar akuntansi yang ada, sehingga hasil dari laporan tersebut dapat lebih terbukti akurat.
Tujuan Akuntansi Auditing (Pemeriksaan)
Pada dasarnya, tujuan akuntansi auditing adalah untuk memeriksa akurasi penyusunan laporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan. Tidak hanya itu, akuntansi auditing atau pemeriksaan ini juga masih memiliki beberapa tujuan yang lainnya, yaitu:
1. Completeness (Kelengkapan Data)
Tujuan paling utama dari akuntansi pemeriksaan adalah memeriksa kelengkapan data pada laporan keuangan yang akan diaudit tersebut. Dalam hal ini, baik data yang sudah dicatat maupun yang belum dicatat pada jurnal harus diperiksa kelengkapannya secara jelas.
Dengan begitu, data yang ada di laporan keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara nyata dan jelas.
2. Accuracy (Akurasi Data)
Setiap data yang ada di laporan keuangan memang harus akurat dan jelas, sehingga akuntan pemeriksaan harus memperhatikan hal ini dengan sebaik mungkin. Sifat akurat dalam hal ini bisa mencakup kebenaran data, perhitungan saldo masuk dan keluar, serta penyusunan data yang tepat.
Bahkan, kas masuk dan kas keluar yang ada di laporan keuangan tersebut juga harus seimbang. Dengan begitu, tidak akan terjadi penyimpangan nominal dalam laporan yang dibuat dan diberikan.
3. Existence (Riil)
Tujuan lain dari akuntansi auditing adalah riil atau existence. Dalam arti lainnya, seorang akuntan pemeriksaan harus memiliki kemampuan yang baik dalam memeriksa serta memastikan seluruh catatan dan kegiatan pada laporan tersebut sudah benar-benar akurat.
Jadi, data-data yang ada di laporan tersebut bisa tercatat tanpa adanya kebohongan yang ada di dalamnya. Dengan begitu, dapat dipastikan bahwa laporan keuangan perusahaan akan bersifat riil.
4. Disclosure (Penyingkapan)
Seorang akuntan pemeriksaan juga harus memiliki kemampuan dalam mengungkap jumlah saldo yang dimiliki oleh suatu perusahaan secara jelas. Maka dari itu, akuntan pemeriksaan seperti ini akan bekerja secara independen dan bukan dari perusahaan yang bersangkutan itu sendiri.
Dengan menggunakan jasa akuntan pemeriksaan dari pihak luar seperti ini, proses pemeriksaan bisa berlangsung secara lebih objektif, karena tidak ada tekanan dari orang lain.
5. Cut Off (Pisah Batas)
Tujuan kelima dari akuntansi pemeriksaan adalah pemisahan batas dari pencatatan yang terjadi pada periode sebelumnya. Dengan begitu, dapat dipastikan bahwa pemeriksaan periode baru dan periode lama memang harus dipisah antara satu sama lain.
Ketika pemeriksaan periode baru dan periode lama dipisah seperti ini, maka hal ini bisa menjadi dasar untuk proses perhitungan baru pada neraca awal perusahaan. Jadi, tujuan pemisahan ini dapat membantu perusahaan dalam memutuskan suatu kebijakan yang lebih baik untuk masa depan.
6. Clarification (Klarifikasi)
Pada dasarnya, setiap transaksi yang dilakukan untuk kepentingan perusahaan harus dicatat dengan data yang akurat di dalam laporan keuangan pada periode yang berlaku. Maka dari itu, salah satu tujuan dari akuntansi pemeriksaan adalah untuk mengklarifikasi dana-dana yang ada di dalam laporan.
Sebab, seluruh data yang ada di dalam jurnal pembukuan ini harus melalui proses klarifikasi yang tepat, sehingga hasil perhitungan laporan tersebut bisa lebih akurat dan jelas.
7. Evaluation (Penilaian)
Tujuan terakhir dari akuntansi auditing adalah evaluation atau penilaian. Dalam arti lainnya adalah keberadaan akuntansi pemeriksaan ini dapat memberikan evaluasi yang tepat terkait seluruh prinsip akuntansi yang ada dan digunakan.
Dengan begitu, seluruh kinerja, prinsip, kebijakan, sikap aktivitas, dan aspek-aspek penting seperti ini lainnya harus diperiksa secara rinci, demi kepentingan perusahaan di masa depan. Jadi, perusahaan bisa bekerja secara lebih kompetitif, konsisten, dan efisien.
Manfaat Akuntansi Auditing
Tujuan dan manfaat akuntansi auditing akan berbeda, sehingga Anda perlu memahaminya secara satu per satu. Pada dasarnya, jenis akuntansi yang satu ini dapat memberikan berbagai manfaat kepada pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal seperti para pemegang saham dan kreditur.
Untuk itu, di sini kami akan menjelaskan tentang apa saja manfaat akuntansi auditing bagi pihak internal perusahaan dan pihak eksternal, yaitu:
1. Pihak Internal Perusahaan
Akuntansi auditing dapat memberikan banyak manfaat bagi pihak internal perusahaan, sehingga tidak mengherankan jika setiap perusahaan harus melakukan pemeriksaan ini secara rutin. Bagi pihak internal perusahaan, manfaat akuntansi auditing adalah:
- Meyakinkan pihak investor untuk menanamkan modalnya ke perusahaan yang bersangkutan.
- Meningkatkan integritas dari seluruh laporan keuangan perusahaan yang ada.
- Menjadi dasar atas pernyataan manajemen terhadap laporan keuangan perusahaan, sehingga laporan tersebut dapat lebih dipercaya dan aktual.
- Mengevaluasi tujuan, peraturan, kebijakan, serta struktur organisasi yang telah digunakan sebelumnya.
- Mencegah terjadinya kecurangan dan penyimpangan data yang dapat dilakukan oleh pihak internal perusahaan itu sendiri.
- Memberikan solusi terbaik ketika terjadi penyimpangan pada laporan keuangan yang telah dibuat.
2. Pihak Eksternal (Pemegang Saham, Kreditur, Investor, dan Lain Sebagainya)
Tidak hanya dapat memberikan manfaat bagi pihak internal perusahaan saja, tapi jenis akuntansi ini juga bisa memberikan manfaat bagi pihak eksternal yang bersangkutan. Bagi pihak eksternal perusahaan, manfaat auditing dalam akuntansi adalah:
- Membuat pihak kreditur menjadi lebih yakin untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan tanpa adanya kecurangan yang bisa terjadi di masa depan.
- Memberikan pernyataan yang jelas dan independen kepada para konsumen, distributor, marketing, maupun reseller yang bersangkutan.
- Menjadi dasar yang aktual untuk klaim asuransi yang sudah terjadi dan disebabkan oleh beberapa faktor tertentu.
Dengan melihat penjelasan yang ada di atas, dapat dipastikan bahwa akuntansi auditing adalah aktivitas akuntansi yang mampu memberikan pengaruh baik terhadap suatu perusahaan. Maka dari itu, seluruh perusahaan besar maupun kecil disarankan untuk melakukan aktivitas ini secara rutin.