Apakah Anda seorang akuntan? Jika benar tentunya sudah tidak asing lagi dengan pengelompokan jenis akun-akun dalam akuntansi. Tujuannya adalah untuk memudahkan pencatatan agar lebih rapi dan teratur.
Selain itu, Anda dapat memasukan data sesuai jurnal dan mengidentifikasi setiap pemasukan, pengeluaran, kepemilikan dan lain-lainnya. Dalam pengelompokan akun ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu akun untuk neraca dan akun untuk laba dan rugi.
Akun untuk neraca berkaitan dengan utang, ekuitas, dan aset. Sedangkan akun laba rugi berisikan beban pokok penjualan, pendapatan, beban diluar usaha, dan beban usaha. Berikut ini penjelasan dari berbagai akun dalam akuntansi.
Penggolongan Akun-akun dalam Akuntansi
Ketika akan melakukan pencatatan keuangan tentunya kita perlu mengidentifikasi jenis transaksi dan akun yang sesuai. Tujuannya tidak lain agar kita dapat mengetahui sumber dan posisi harta, keuangan serta perubahan modal.
1. Akun Laba Rugi
Pada akun tersebut kita dapat memasukan informasi mengenai pendapatan, beban usaha, beban pokok penjualan, serta beban diluar usaha. Tujuannya dari pengelompokan akun ini adalah untuk memudahkan kita dalam menyusun laporan mengenai data tersebut.
a. Beban Usaha
Dalam akun beban usaha diklasifikasikan lagi dalam beberapa jenis beban, diantaranya yaitu beban pegawai, beban penjualan, beban administrasi dan umum. Berikut ini penjelasan mengenai jenis-jenis akun beban usaha.
1. Beban Pegawai
Pada praktiknya beban pegawai menjadi beban dibayarkan sebagai bentuk kompensasi atas pekerjaannya bagi pegawai atau karyawan dalam bentuk barang maupun uang. Berlaku juga bagi pejabat negara berstatus PNS maupun non PNS di ranah pemerintahan.
Beban pegawai ini terdiri dari beberapa jenis diantaranya yaitu:
- Biaya Kesehatan
- Gaji atau upah
- Upah lembur
- THR maupun Subsidi, dan lain-lainnya
2. Beban Penjualan
Dalam dunia bisnis, dibutuhkan anggaran untuk dapat memasarkan produk agar tersebar luas. Sehingga beban penjualan termasuk pada jenis beban usaha yang bertujuan untuk kelancaran usaha yang dijalani. Berikut ini rincian dari beban penjualan:
- Biaya untuk pengiriman barang
- Promosi
- Penjualan
- Dan sewa
3. Beban Administrasi dan Umum
Beban administrasi berkaitan dengan biaya untuk kegiatan operasional untuk keberlangsungan bisnis yang dijalankan, rinciannya yaitu sebagai berikut:
- Listrik dan telepon
- Pemeliharaan
- Biaya sosial
- Alat tulis kantor
- Dan lain-lainnya.
b. Pendapatan dan Beban di Luar Usaha
Dalam kegiatannya, suatu perusahaan maupun lembaga tentunya memiliki pemasukan dan pengeluaran yang harus dicatat untuk mengetahui setiap perubahan dan perkembangan usaha yang dijalankan.
1) Pendapatan dari Luar Usaha
Akun-akun dalam akuntansi ini mencatat pendapatan yang berasal dari luar usaha yang dijalankan, umumnya diperoleh oleh perusahaan manufaktur maupun usaha dagang. misalnya perolehan dari pendapatan sewa, pendapatan deviden, royalti, penjualan dari aktiva tetap, dan lain-lainnya.
a. Pendapatan sewa
Pendapatan sewa atau sering disebut sebagai Rent Earned didapatkan oleh suatu perusahaan atas penyewaan aset kepada pihak lain.
b. Pendapatan Royalti
Jenis pendapatan ini diperoleh dari penjualan aset atau royalti yang berasal dari luar pokok objek usaha. Contohnya laba yang didapatkan melalui penjualan peralatan kantor, delivery equipment, machinery, dan lain-lainnya.
c. Penjualan aktiva tetap
Penjualan aktiva tetap diperoleh dari aset yang dijual dan menjadi pemasukan di luar usaha. Misalnya menjual gedung, tanah, kendaraan, dan lain-lainnya.
d. Pendapatan dividen
Pendapatan dividen diterima dari penghasilan bagi hasil atau keuntungan dari saham-saham perusahaan lainnya.
2) Beban di Luar Usaha
Selain pemasukan di luar kegiatan operasional, beban yang berasal dari luar usaha juga sering terjadi ketika biaya dikeluarkan untuk non operasional seperti biaya untuk administrasi bank, beban sewa, beban listrik, beban penyusutan, beban kerusakan, dan lain-lain.
2. Akun untuk Neraca
Selain akun untuk laba rugi, terdapat juga akun untuk neraca yang mencatat aset, ekuitas, serta utang. Dari pengelompokan tersebut terdapat juga klasifikasi jenis akun yang akan dijelaskan di bawah ini.
a. Akun Aset
Seperti yang telah kita ketahui bahwa aset terdiri dari dua jenis, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar. Aset tersebut baik berupa barang maupun modal atau saldo normal yang dimiliki oleh suatu perusahaan maupun lembaga tertentu.
1) Aset Lancar
Aset lancar merupakan kekayaan berupa uang tunai maupun aset yang bersifat liquid atau mudah dijadikan sebagai uang tunai secara cepat. Aset ini terbagi menjadi 5 macam, diantaranya yaitu sebagai berikut:
a. Akun Persediaan
Pada akun tersebut, kita dapat mencatat setiap transaksi yang mempengaruhi persediaan barang dagangan, bahan baku, maupun barang produksi. Setiap penambahan maupun berkurangnya stok menjadi nilai tersendiri dari jumlah ketersediaan stok tersebut.
b. Akun Kas
Akun sering muncul pada setiap transaksi baik pemasukan maupun pengeluaran adalah kas. Pasalnya kas berisikan saldo atau modal yang berguna dalam mendanai setiap kegiatan operasional dari perusahaan maupun suatu lembaga.
c. Beban Dibayar di Muka
Akun beban dibayar dimuka digunakan untuk mencatat sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk pemanfaatan dengan jangka waktu yang lebih lama. bahkan ketika belum terjadi, sebagai contoh yaitu menyewa gedung untuk 3 atau 4 tahun yang dibayarkan dimuka.
Sehingga kita memiliki keleluasaan setelah pembayaran di awal dengan memanfaatkan properti yang telah disewa tersebut.
d. Piutang
Dalam kegiatannya, terkadang suatu perusahaan memberikan keluasaan bagi pihak lain untuk berhutang. Kemudian bagian tersebut dicatat sebagai piutang atau istilah lainnya adalah penjualan tempo. Sehingga transaksi tersebut dimasukan pada akun piutang usaha.
e. Akun piutang lain-lain
Piutang lain-lain merupakan tagihan yang sifatnya diluar transaksi penjualan secara kredit dan tidak memiliki subledger. Contohnya yaitu tagihan untuk karyawan yang melakukan pinjaman.
2) Aset Tidak Lancar
Lain halnya aset tidak lancar sifatnya tidak liquid berbeda dengan aset lancar. Pengelompokan akun-akun dalam akuntansi ini terdiri dari beberapa akun, diantaranya sebagai berikut:
a. Bangunan
Aset tidak lancar merupakan kekayaan yang digunakan dengan tujuan sebagai penunjang kegiatan operasional. Salah satunya adalah bangunan tempat berlangsungnya bisnis dilakukan, baik tempat produksi maupun tempat kegiatan lainnya yang berkaitan dengan usaha yang dijalankan.
b. Peralatan Kantor
Untuk memperlancar kegiatan perusahaan tentunya setiap staf atau karyawan harus bekerja dengan baik dengan memberikan fasilitas untuk menunjang pekerjaan mereka. Contohnya yaitu furniture kantor, mesin cetak, atau peralatan lainnya yang membantu mempermudah proses pekerjaan.
c. Kendaraan
Tidak tertinggal, aset yang penting untuk mobilitas maupun menunjang distribusi produk tentunya dibutuhkan kendaraan. Sehingga aset ini termasuk dalam jenis aset tidak lancar.
d. Investasi jangka panjang
Investasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya juga termasuk ke dalam akun aset yang tidak lancar. Pasalnya investasi ini bertujuan untuk menambah kekayaan yang dapat dimanfaatkan di masa mendatang sehingga tidak dapat dalam uang tunai secara cepat.
e. Property
Selain aset yang digunakan untuk kegiatan operasional, properti yang disewakan seperti bangunan, gedung dapat dimasukan pada kelompok aset tidak lancar. Selain disewakan suatu perusahaan juga dapat menjual properti tersebut.
f. Mesin
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya suatu perusahaan tentunya membutuhkan peralatan seperti mesin untuk membantu aktivitas produksi maupun kegiatan lainnya yang berkaitan dengan bisnis yang dilakukan.
g. Aset Tidak Berwujud
Selain aset berupa benda, aset tidak berwujud seperti hak paten, perizinan, merek atau logo brand, software dan sejenisnya yang dapat memberikan keuntungan dan menunjang kegiatan bisnis yang dikelola.
b. Kewajiban (Utang)
Utang disebut sebagai kewajiban karena merupakan tagihan yang harus dibayarkan sehingga masuk dalam akun neraca. Akun utang terdiri dari 4 jenis yaitu utang usaha, utang bank, beban yang harus dibayarkan, dan pendapatan yang diterima dimuka.
c. Ekuitas
Ekuitas merupakan bagian dari kepemilikan suatu perusahaan yang ditunjukan dengan nilai modal akhir usaha pada laporan neraca. Dimana modal yang dimiliki dapat diketahui melalui selisih antara aset dengan hutang.
Akun-akun dalam akuntansi diatas merupakan bagian yang tidak terpisahkan saat akan mengelola keuangan dan pembukuan. Sehingga penting bagi kita untuk mengetahuinya terlebih dahulu sebelum melakukan pencatatan keuangan.