Perencanaan agregat – Kali ini akan membahas tentang pengertian beserta tujuan perencanaan agregat. Berikut penjelasannya…
Pengertian Perencanaan Agregat
Menurut Hendra Kusuma (2004: 60)
Perencanaan agregat adalah hubungan antara perencanaan harian atau penjadwalan dengan perencanaan jangka panjang. Untuk menyusun rencana agregat, pertama-tama harus diidentifikasi pentingnya mengukur output.
Pengukuran dapat dilakukan dengan mudah jika produksi hanya menghasilkan satu jenis produk, ini karena output dihitung langsung dalam jumlah unit yang diproduksi.
Tetapi rata-rata perusahaan memproduksi beberapa jenis produk sehingga perhitungan output tidak mudah. Dalam lingkungan industri, pertimbangan perencanaan agregat meliputi inventaris, penjadwalan, kapasitas, dan sumber daya.
Menurut Mohamad Syamsul Ma’arif dan Hendri Tanjung (2006: 412)
Perencanaan agregat memiliki horizon waktu sekitar 12 bulan, dengan memperbarui rencana secara berkala. Tingkat permintaan agregat terdiri dari satu atau beberapa produk.
Permintaan diasumsikan berfluktuasi, tidak pasti, atau musiman. Ada kemungkinan mengubah variabel penawaran dan permintaan.
Variasi yang mungkin dalam sasaran manajemen adalah persediaan rendah, biaya rendah, hubungan kerja yang baik, layanan pelanggan yang baik, dan fleksibilitas untuk meningkatkan hasil di masa depan.
Dalam perencanaan agregat, fasilitas dianggap permanen dan tidak dapat diperluas.
Dengan definisi yang luas ini, tugas dan tanggung jawab perencanaan ditanggung oleh 3 pihak pada umumnya.
Pihak pertama adalah eksekutif puncak yang bertanggung jawab dan bertanggung jawab atas perencanaan jangka panjang.
Biasanya, periode lebih dari satu tahun ke depan. Perencanaan oleh eksekutif puncak meliputi rencana produk baru, rencana modal, dan rencana fasilitas.
Pihak kedua adalah manajer operasi yang bertanggung jawab dan bertanggung jawab atas perencanaan jangka menengah.
Namun, jangka waktunya yaitu 3 sampai 18 bulan. Perencanaan yang dilakukan oleh manajer operasional yang meliputi anggaran, rencana produksi, rencana penjualan, persiapan, analisis rencana operasional dan menentukan tenaga kerja.
Pihak ketiga adalah penyelia atau mandor yang bertanggung jawab dan bertanggung jawab atas perencanaan jangka pendek.
Biasanya, jangka waktunya adalah 0 hingga 3 bulan. Perencanaan yang dilakukan oleh penyelia atau mandor meliputi penugasan, pesanan, penjadwalan, dan pengiriman.
Tujuan Perencanaan Agregat
Perencanaan agregat bertujuan untuk meminimalkan biaya dengan membuat penyesuaian pada perencanaan di tingkat produksi, tingkat tenaga kerja, dan tingkat persediaan, serta beberapa variabel lain yang dapat dikendalikan.
Kombinasi optimal dilakukan dengan langkah-langkah berikut (Maria et al., 2011: 156):
1. Pengumpulan (Aggregation)
- Fokus pada general course of action.
- Konsisten dengan sasaran dan sasaran strategis perusahaan.
- Rencana produksi dan kepegawaian dikelompokkan menurut pengelompokan besar, produk serupa, layanan, unit kerja, dan unit waktu.
2. Kelompok Produk (Product families)
Perusahaan dapat mengelompokkan produk / layanan ke dalam kelompok besar, dengan tujuan menghindari terlalu banyak detail dalam tahapan proses perencanaan.
3. Tenaga Kerja (Labor)
Perusahaan dapat mengklasifikasikan tenaga kerja dalam beberapa cara (tergantung pada fleksibilitas tenaga kerja).
4. Waktu (Time)
Waktu perencanaan: jangka menengah, yaitu antara 3 bulan hingga 18 bulan. Biasanya rencana ini dilakukan secara bulanan atau triwulanan.
Baca juga :
- Pengertian Ekonomi Manajerial
- Pengertian Kebijakan Moneter
- Pengertian Inflasi Beserta Faktor Penyebab
Demikianlah pembahasan tentang tentang pengertian beserta tujuan perencanaan agregat. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan bagi Anda. Semoga bermanfaat.