GuruAkuntansi.co.id Kali ini akan membahas tentang pengertian revaluasi beserta contoh, pengaruh dan dampaknya terhadap bisnis. Mari kita simak penejelasannya…
Pengertian Revaluasi
Revaluasi adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan nilai mata uang domestik (Rupiah) terhadap mata uang asing. Revaluasi dapat terjadi karena kebijakan pemerintah untuk meningkatkan ekonomi.
Dengan kata lain, ada intervensi oleh pemerintah untuk menjaga nilai mata uang domestik stabil. Secara umum, mungkin dengan kebijakan revaluasi, ini menunjukkan bahwa perekonomian negara semakin membaik.
Tetapi dari sisi lain, kebijakan revaluasi dapat memiliki dampak positif dan juga negatif terhadap ekonomi masyarakat, terutama dalam bisnis yang bergerak di sektor ekspor-impor.
Singkatnya, revaluasi dapat berdampak pada nilai tukar rupiah sehingga mempengaruhi jumlah harga yang harus dibayar atau diterima oleh bisnis ekspor-impor.
Contoh Revaluasi
Berikut ini adalah contoh ilustrasi revaluasi dan dampaknya terhadap pengusaha domestik.
Sebuah perusahaan garmen di Indonesia dengan merek Makmur Jaya adalah eksportir kain ke berbagai negara di Eropa. Semua transaksi mereka menggunakan USD.
- Pada Januari 2011 nilai tukar USD 1 = Rp. 8500,-
- Pada Maret 2011, pemerintah Indonesia mengambil kebijakan revaluasi sehingga nilai tukar USD1 = Rp7.000
Pada Januari 2011, jika negara A ingin membeli produk perusahaan Makmur Jaya senilai Rp1.000.000, maka negara A harus membayar Rp1.000.000 x (USD1 / Rp8.500) = USD 117.647.
Namun, setelah kebijakan revaluasi, nilai transaksi berubah menjadi Rp1.000.000 x (US $ 1 / Rp7000) = USD142.857.
Dari ilustrasi ini kita dapat melihat bahwa barang ekspor menjadi lebih mahal setelah kebijakan revaluasi.
Dan sebaliknya, jika perusahaan Makmur Jaya mengimpor produk garmen, nilai transaksinya menjadi lebih murah setelah kebijakan revaluasi.
Pengaruh Revaluasi Terhadap Bisnis
Mengacu pada gagasan revaluasi, mungkin bagi orang biasa perubahan nilai tukar rupiah sebesar Rp. 100 tidak berarti apa-apa, dengan kata lain pengaruhnya tidak terlalu terasa.
Namun, perubahan nilai tukar rupiah meski hanya dengan kenaikan Rp100 dapat mempengaruhi total pengeluaran negara di luar negeri menjadi lebih ekonomis sekitar Rp600 miliar.
Sehingga kebijakan revaluasi pada umumnya dirasakan oleh para pelaku bisnis yang bekerja di bidang ekspor-impor karena melibatkan nilai tukar rupiah.
Berikut ini adalah beberapa studi kasus tentang pengaruh revaluasi terhadap bisnis:
1. Kasus Impor
Jika Anda memiliki perusahaan yang membutuhkan bahan baku dari luar negeri, Anda akan mendapat manfaat dari kebijakan revaluasi.
Misalnya, jika Anda biasanya membeli bahan baku dengan harga $ 1.000 dengan nilai tukar rupiah pada waktu itu adalah Rp12.000, Anda harus mengeluarkan dana Rp12 juta.
Tetapi jika revaluasi terjadi dan nilai tukar menguat menjadi Rp. 11.000, uang yang Anda habiskan untuk impor berkurang menjadi Rp. 11 juta. Jadi dalam kasus importir, kebijakan revaluasi bisa dibilang menguntungkan.
2. Kasus Ekspor
Jika dampak revaluasi pada impor memiliki efek positif, dalam hal ekspor dapat berdampak negatif.
Ketika Anda menjual produk bisnis ke luar negeri dengan harga produk Rp. 12 juta dengan nilai tukar awal Rp. 12.000, Anda akan menerima dolar sebesar $ 1.000.
Namun, jika kebijakan revaluasi terjadi, dolar yang Anda terima dengan nilai tukar Rp. 11.000 akan kurang dari $ 1.000. Tentu saja ini akan merugikan perusahaan karena produk yang dijual turun ke harga jual di mata asing.
3. Kasus Saham
Jika dilihat dari definisi revaluasi di atas, efeknya tidak hanya terasa pada bisnis ekspor impor.
Nilai tukar rupiah terhadap harga saham perusahaan juga dipengaruhi oleh kebijakan revaluasi. Tetapi dalam hal harga saham, nilai tukar rupiah tidak memiliki dampak langsung.
Revaluasi dapat memiliki pengaruh positif pada pemegang saham jika dilihat pada periode waktu tertentu.
Jadi, jika Anda ingin membuat keputusan dalam seorang pedagang, Anda tidak dapat menggunakan informasi tentang nilai tukar dalam satu hari.
Dampak Positif dan Negatif Revaluasi
Kebijakan revaluasi dibuat guna kepentingan ekonomi negara dalam jangka panjang. Jika nilai rupiah di Indonesia cukup stabil dalam jangka waktu yang lama, ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi negara semakin membaik.
Ditambah dengan neraca perdagangan, dapat dikatakan bahwa surplus atau defisit juga tergantung pada nilai tukar rupiah.
Namun, di sisi lain revaluasi juga dapat berdampak negatif, terutama bagi pebisnis. Kebijakan revaluasi akan berdampak pada daya saing dan keuntungan pengusaha domestik yang melakukan kegiatan ekspor-impor.
Dengan revaluasi, ini akan membuat harga barang lokal lebih murah di pasar internasional.
Akibatnya, pengusaha lokal akan ditekan untuk meningkatkan produktivitas, melakukan kegiatan promosi yang lebih besar untuk bersaing di pasar internasional, dan mengurangi harga barang.
Baca Juga :
- Pengertian Dividen Beserta Kebijakannya
- Pengertian Kebijakan Fiskal
- Pengertian Perdagangan Internasional
- Pengertian Devaluasi Beserta Tujuan
Demikian pembahasan tentang pengertian revaluasi beserta contoh, pengaruh dan dampaknya terhadap bisnis. Semoga bermanfaat, dan Terima kasih.