Pengertian Dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik– Konsep sektor publik memiliki makna yang berbeda, hal ini merupakan konsekuensi dari ruang lingkup yang luas, sehingga masing-masing disiplin ilmu (ekonomi, politik hukum dan sosial) memiliki perspektif dan definisi yang berbeda.
Dari sudut pandang keuangan, sektor publik dapat dipahami sebagai entitas (kesatuan) yang kegiatannya terkait dengan upaya untuk memproduksi barang dan jasa publik sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan dan hak publik.
Sejalan dengan perkembangan di negara kita, akuntansi sektor publik didefinisikan sebagai analisis teknis dan mekanisme akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana publik di lembaga dan kementerian pemerintah di bawah ini, otoritas lokal, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, serta dalam proyek kolaborasi publik dan swasta.
Ada berbagai macam peran dan fungsi di dalam sektor publik yang juga dapat dilakukan oleh sektor swasta, misalnya untuk menghasilkan beberapa jenis layanan publik seperti layanan komunikasi, pengumpulan pajak, pendidikan, transportasi umum dll.
Tetapi untuk beberapa tugas, tugas Ruang Lingkup Akuntansi sektor publik tidak dapat digantikan oleh sektor publik. sektor swasta, seperti pemerintah birokrasi. Sebagai akibatnya, akuntasi sektor publik dalam beberapa hal berbeda dari yang ada di sektor swasta
Tujuan Akuntansi Sektor Publik
- Berikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien, dan ekonomis tentang alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan kontrol manajemen.
- Berikan informasi untuk memungkinkan manajer melaporkan pelaksanaan tanggung jawab dalam program yang sesuai dan efektif serta penggunaan sumber daya di bawah kompetensinya, dan untuk memungkinkan pegawai pemerintah melaporkan kepada publik tentang hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait dengan akuntabilitas.
Akuntabilitas Publik
Berikut ini yang dapat anda diamati di dalam pengembangan sektor publik ialah meningkatnya tuntutan pada pelaksanaan akuntabilitas publik oleh organisasi publik seperti: otoritas pusat dan daerah, unit kerja pemerintah, kementerian dan lembaga pemerintah) Permintaan akuntabilitas ini termasuk dengan kebutuhan transparansi dan informasi untuk publik untuk memenuhi hak-hak publik.
Pengertian akuntabilitas publik ialah wewenang administrator (agen) untuk memberikan tanggung jawab, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan semua kegiatan – kegiatan yang merupakan tanggung jawab manajer (kepala sekolah) yang memiliki hak dan kewajiban untuk memegang tanggung jawab tersebut.
Tanggung jawab terdiri dari dua jenis: tanggung jawab vertikal dan tanggung jawab horisontal. Akuntabilitas vertikal adalah tanggung jawab mengelola dana kepada otoritas yang lebih tinggi, seperti tanggung jawab unit kerja resmi kepada pemerintah daerah, tanggung jawab pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat, pemerintah pusat kepada MPR. Sedangkan akuntabilitas horisontal adalah pertanggungjawaban bagi masyarakat luas.
Akuntabilitas publik yang harus dilaksanakan oleh organisasi sektor publik terdiri dari beberapa dimensi:
1. Kejujuran dan tanggung jawab hukum
Tanggung jawab untuk kejujuran terkait dengan menghindari penyalahgunaan jabatan, sementara tanggung jawab hukum terkait dengan memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan lain yang diperlukan untuk penggunaan sumber pendanaan publik.
2. Memproses tanggung jawab
Tanggung jawab proses terkait dengan apakah prosedur yang digunakan untuk melakukan tugas cukup baik sehubungan dengan informasi akuntansi yang cukup, sistem informasi manajemen dan prosedur administrasi.
Tanggung jawab proses terbukti melalui penyediaan layanan publik yang cepat, responsif, dan murah. Pemantauan dan peninjauan tanggung jawab proses dapat dilakukan melalui ada atau tidak adanya biaya tambahan dan biaya lain di luar yang ditentukan dan limbah yang menyebabkan limbah membuat biaya layanan publik menjadi mahal dan keterlambatan dalam layanan. Serta pemantauan dan inspeksi proyek tender untuk melaksanakan proyek publik.
3. Tanggung Jawab Program
Tanggung jawab program terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan dapat tercapai atau tidak dan apakah mereka telah mempertimbangkan program alternatif yang memberikan hasil optimal dengan biaya minimal.
4. Kebijakan pertanggungjawaban
Tanggung jawab politik terkait dengan tanggung jawab pemerintah, baik pusat maupun daerah untuk kebijakan yang telah diambil pemerintah terhadap DPR / DPRD dan masyarakat luas.
Akuntansi sektor publik tidak dapat menghindari dampak kecenderungan untuk memperkuat persyaratan administrasi publik. Akuntansi sektor publik diperlukan untuk menjadi cara yang efektif dan efisien dalam perencanaan dan pengendalian organisasi sektor publik dan memfasilitasi pencapaian akuntabilitas publik.
Privatisasi
Di Indonesia, masih banyak BUMN dan BUMD yang berjalan tidak efisien. Inefisiensi yang dialami adalah karena intervensi politik, sentralisasi, dan tata kelola yang buruk.
Di era globalisasi, BUMN dan BUMD menghadapi beberapa tekanan dan tuntutan, termasuk: Regulation & Political Pressure Social Pressure Rent Seeking Behaviaour Economic & Efficiency Privatisasi adalah upaya untuk mereformasi perusahaan publik untuk meningkatkan efisiensi perusahaan publik.
Privatisasi berarti bahwa modal swasta terlibat dalam struktur modal perusahaan publik sehingga hasil keuangan dapat secara langsung dipengaruhi oleh investor melalui mekanisme pasar uang.
Akuntansi Sektor Publik dalam Otonomi daerah
Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia, semakin cepat dengan era baru dalam penerapan otonomi daerah dan desentralisasi keuangan. Desentralisasi tidak hanya berarti pengalihan wewenang dari pemerintah pusat ke daerah tetapi pengalihan sebagian wewenang ke sektor swasta dalam bentuk privatisasi.
Lihat juga:
Demikian pembahasan tentang Pengertian Dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik yang dapat kami ulas dalam artikel kali ini, Terimakasih.