GuruAkuntansi.co.id Kali ini akan membahas tentang pengertian manajemen agribisnis beserta ruang lingkup, aspek dan juga fungsinya. Berikut penjelasannya…
Pengertian Manajemen Agribisnis
Manajemen Agribisnis adalah kegiatan dalam industri pertanian (agro-industri) yang menerapkan ilmu manajemen dengan memaksakan fungsi perencanaan, penyusunan, pengarahan, dan pengendalian, dan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan menghasilkan produk pertanian yang menguntungkan.
Di bidang bisnis, gagasan manajemen agribisnis sangat luas dan telah dijelaskan oleh beberapa ahli.
Secara konseptual, manajemen agribisnis adalah semua kegiatan mulai dari pengadaan, distribusi hingga pemasaran produk pertanian dan agroindustri yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
Manajemen diperlukan dalam agribisnis sebagai sarana untuk membentuk perencanaan agribisnis yang terstruktur dan terorganisir dengan baik.
Melalui pemahaman manajemen agribisnis, dapat dipahami bahwa perencanaan sangat penting dalam bisnis pertanian mengingat sifatnya penuh ketidakpastian dan rentan terhadap risiko kerugian.
Kata agribisnis merupakan hasil adaptasi dari bahasa Inggris, yaitu Agribusiness. Agri berarti pertanian, sedangkan Bisnis berarti usaha atau kegiatan untuk mencapai laba. Beberapa ahli menjelaskan arti agribisnis, termasuk:
Menurut Wibowo (1994)
Agribisnis adalah semua kegiatan mulai dari pengadaan, implementasi, distribusi, hingga pemasaran produk yang dihasilkan oleh sebuah pertanian atau agroindustri yang saling terkait satu sama lain. Dengan kata lain, agribisnis dapat dilihat sebagai sistem pertanian yang memiliki beberapa komponen sub-sistem, yaitu pertanian yang menghasilkan bahan baku, pengolahan produk pertanian, dan pemasaran produk pertanian.
Menurut Sjarkowi dan Sufri (2004)
Agribisnis adalah semua bisnis yang terkait dengan kegiatan produksi pertanian, yang meliputi eksploitasi input pertanian dan atau eksploitasi produksi itu sendiri serta bisnis pengelolaan produk pertanian. Dengan kata lain, agribisnis adalah perspektif ekonomi untuk bisnis pasokan makanan.
Menurut Soekartawi (1993)
Agribisnis adalah kesatuan kegiatan bisnis yang mencakup satu atau seluruh rantai produksi, pemrosesan produk, dan pemasaran produk yang berkaitan dengan pertanian dalam arti luas.
Ruang Lingkup Manajemen Agribisnis
Manajemen Agribisnis adalah sistem terintegrasi mulai dari sub-sistem penyediaan peralatan dan peralatan produksi pertanian, sub-sistem pertanian, sub-sistem pemrosesan atau agroindustri, dan sub-sistem pemasaran.
Dukungan dari sub-sistem kelembagaan sarana & prasarana, dan sub sistem penuntun diperlukan agar sistem Agribisnis dapat berfungsi sesuai fungsinya.
Berikut ini adalah beberapa indikator keberhasilan pengembangan agribisnis:
1. Peningkatan Kesejahteraan Petani
- Nilai tukar petani meningkat
- Ada peningkatan dalam keunggulan komparatif dan kompetitif dari para petani
- Peningkatan pertanian dan pengolahan produk pertanian
- Peningkatan kualitas produk pertanian dan bisnis pengolahan produk pertanian
- Nilai ekspor komoditas pertanian meningkat
- Nilai impor komoditas pertanian menurun
2. Peningkatan Peluang Kerja
- Jumlah bisnis agribisnis di daerah pedesaan telah meningkat
- Telah ada perkembangan di industri hulu dan industri pengolahan produk pertanian
- Mengurangi pengangguran di desa
3. Peningkatan Ketahanan Pangan
- Ketersediaan sumber makanan semakin meningkat
- Terjadi penurunan impor pangan
- Jumlah orang yang rentan terhadap kerawanan pangan
- Telah terjadi peningkatan diversifikasi konsumsi makanan non beras
4. Peningkatan Layanan kepada Petani
- Pengembangan teknologi agribisnis spesifik lokasi
- Ketersediaan layanan teknologi agribisnis
- Ketersediaan pusat layanan kredit dan fasilitas produksi pertanian
- Pusat pasar agribisnis mulai terbentuk di berbagai daerah
Aspek Penting dalam Manajemen Agribisnis
1. Persiapan/Menyusun Visi dan Misi Bisnis
Seperti yang telah dijelaskan dari pengertian manajemen agribisnis di atas, memutuskan untuk mengembangkan bisnis pertanian membutuhkan perencanaan visi dan misi yang matang sebagai langkah utama.
Ini juga mencakup analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity Threats) pada bisnis yang sedang dikembangkan.
Tujuannya adalah untuk menentukan ke mana bisnis akan bergerak dan bagaimana bisnis akan berjalan.
2. Rencana Pemasaran
Manajemen pemasaran dalam bisnis pertanian perlu dipersiapkan sebelum masuk ke dalam rencana produksi.
Tujuannya adalah untuk membuat target atau bagan target produk yang bersifat bisnis seperti produk apa yang diproduksi, siapa yang akan membeli, di mana akan dipasarkan dan berapa kisaran harga.
Inilah yang membuat manajemen agribisnis sangat penting karena tanpa rencana pemasaran yang baik bisa jadi produk yang dihasilkan tidak dapat dipasarkan.
Bahkan dalam industri yang menjual produk pertanian sangat rentan dengan risiko mudah layu atau sudah tidak cocok untuk konsumsi.
3. Rencana Produksi
Dalam manajemen agribisnis, rencana produksi adalah penggunaan aset dan fasilitas perusahaan untuk menghasilkan produk.
Prinsip utama perencanaan produksi dalam agribisnis adalah orientasi pasar yang berarti memproduksi barang atau jasa yang dibutuhkan oleh pasar. Tujuannya adalah ketika barang diproduksi, ia akan dijual di pasar karena nilai pakai.
4. Rencana Keuangan
Keuangan adalah faktor terpenting dalam bisnis. Tidak dapat dipungkiri bahwa tujuan bisnis adalah untuk menghasilkan keuntungan dalam hal ini uang.
Manajemen agribisnis diperlukan untuk membuat perencanaan keuangan dan jika diperlukan biasanya dilakukan dengan konsultan.
5. Rencana Sumber Daya
Agribisnis adalah bisnis pertanian yang berarti membutuhkan banyak sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kerja untuk membantu mengelolanya. Sehingga dengan banyak rekrutmen merupakan pengeluaran terbesar perusahaan.
Melalui manajemen agribisnis yang berkualitas, ini dapat membantu mengurangi kebutuhan sumber daya, misalnya dengan menggabungkan beberapa kegiatan dengan satu tanggung jawab.
Dari 5 aspek utama manajemen agribisnis yang telah disebutkan, dapat menjadi dasar untuk mengembangkan dokumen manajemen terstruktur untuk tujuan perencanaan yang baik.
Sesuai dengan pengertian manajemen agribisnis sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan perencanaan dan manajemen industri,
tanpa manajemen yang tepat dapat menyebabkan perusahaan berjalan ke arah yang salah, akibatnya dapat menimbulkan kerugian.
Fungsi Manajemen Agribisnis
Karakteristik agribisnis berbeda dengan bidang usaha lainnya, sehingga penerapan berbagai fungsi manajerial dalam agribisnis juga berbeda. Beberapa fungsi Agribisnis meliputi:
- Pengadaan dan distribusi fasilitas produksi
- Kegiatan produksi primer (budidaya)
- Pengolahan (agro-industri)
- Pemasaran
Fungsi Agribisnis diorganisasikan ke dalam suatu sistem, di mana semua fungsi ini kemudian menjadi beberapa sub-sistem.
Sistem Agribisnis ini hanya dapat berfungsi dengan baik jika semua sub-sistem di dalamnya dapat berfungsi sesuai dengan fungsinya. Jika ada masalah dengan salah satu sub-sistem, sistem akan mengalami masalah.
Baca Juga :
- Pengertian Analisis SWOT
- Pengertian Theory of Constraint (TOC)
- Pengertian Administrasi Niaga (Bisnis)
Demikian pembahasan tentang pengertian manajemen agribisnis beserta ruang lingkup, aspek dan juga fungsinya. Semoga bermanfaat.