Dalam akuntansi keuangan, laporan laba rugi memiliki peran yang begitu penting, bahkan menjadi salah satu laporan pokok yang wajib dimiliki perusahaan. Laporan ini terbagi menjadi dua kategori yakni single step dan multiple step. Untuk mengetahui rincian contoh laporan laba rugi single step, yuk simak rinciannya berikut.
Laporan laba rugi single step dan multiple step memiliki beberapa perbedaan mendasar. Salah satu yang paling terlihat jelas yakni format yang dimiliki oleh laporan single step memiliki format yang jauh lebih simpel.
Mengenal Apa Itu Laporan Laba Rugi
Dalam artikel berjudul “Laporan Laba Rugi”, kami telah mengulas beberapa hal yang berkaitan dengan laporan ini. Singkatnya, laporan laba rugi adalah laporan keuangan suatu perusahaan yang berisikan data kerugian dan keuntungan dalam periode akuntansi tertentu.
Jika kita mengacu pada akuntansi keuangan, laporan laba rugi atau yang disebut sebagai income statement merupakan sebuah laporan keuangan yang dibuat setiap bulan sekali guna membukukan semua transaksi keuntungan atau kerugian yang dialami oleh perusahaan.
Nantinya, data ini akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah apa yang akan diterapkan oleh seluruh bidang atau elemen suatu perusahaan. Misalnya jika transaksi mengalami kerugian terus menerus selama 3 bulan terakhir, maka artinya ada berbagai hal yang perlu diperbaiki baik itu di bidang manajemen, produksi, pemasaran, atau lainnya.
Nah, dalam pencatatan laporan laba rugi, tidak semua jenis data dicatat di dalamnya. Hanya jenis transaksi yang memengaruhi finansial perusahaan saja yang akan dicatat. Contohnya yaitu transaksi arus kas, kewajiban, beban, laba penjualan, rugi penjualan, laba operasional berjalan, laba kotor, hingga laba sebelum pajak.
Jadi, nominal akhir dari pencatatan ini berguna untuk mengetahui apakah selama sebulan terakhir atau dalam periode waktu tertentu, perusahaan mengalami keuntungan atau justru sebaliknya.
Untuk mencatat laporan laba rugi, kita juga membutuhkan beberapa elemen dasar-dasar dari laporan lain. Jadi, bisa dikatakan bahwa laporan ini tidak bisa berdiri dengan sendirinya, melainkan butuh acuan dari laporan lain seperti pada laporan neraca keuangan perusahaan dan laporan arus kas.
Fungsi dan Tujuan Laporan Laba Rugi
Fungsi utama dari laporan laba rugi adalah sebagai indikator untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan selama rentang periode waktu tertentu. Terutama bagi para perusahaan dagang yang berkutat pada penjualan barang maupun jasa. Nah, berikut ini beberapa fungsi lainnya yang perlu kalian tahu:
- Referensi perusahaan: laporan laba rugi berperan sebagai referensi bagi dewan direksi dan tim manajemen suatu perusahaan untuk menentukan kebijakan apa yang akan mereka ambil ke depannya.
- Indikator kelayakan: laporan ini juga berguna untuk mengukur tingkat kelayakan perusahaan apakah akan terus mengalami kerugian ke depannya atau justru sebaliknya.
- Rujukan investor: bagi para investor, laporan ini dapat berperan sebagai alat atau tool untuk mengetahui apakah layak untuk ditanami modal atau tidak. Jika laporannya menguntungkan, maka layak untuk diberi modal.
- Efisiensi operasional kerja: bagi tim manajemen suatu perusahaan, dengan adanya laporan ini maka mereka bisa mengukur tingkat efisiensi operasional kerja sesuai berdasarkan nominal pengeluaran perusahaan.
- Penilaian risiko: jika suatu laporan laba rugi menujukan bahwa terjadi kerugian terus menerus, artinya profil risiko perusahaan tersebut tinggi. Tentunya pihak bank, investor, dan lainnya tidak bisa memberikan modalnya.
- Syarat daftar IPO: jika perusahaan ingin go public untuk masuk di pasar modal, maka mereka harus menyertakan beberapa syarat. Salah satunya yakni laporan laba rugi selama beberapa bulan atau tahun terakhir.
- Pinjam modal: bagi perusahaan yang ingin meminjam modal di bank atau pihak kelembagaan keuangan lainnya, maka mereka perlu menyertakan laporan laba rugi. Dengan begitu, pihak kreditur dapat menilai apakah perusahaan tersebut layak dipinjami atau tidak.
- Analisis strategi: setiap periode waktu tertentu, perusahaan seringkali menggunakan sebuah strategi baru. Nah, dengan adanya laporan ini, maka mereka bisa menilai apakah strategi tersebut berjalan sempurna atau tidak.
- Evaluasi kinerja: terakhir, laporan laba rugi juga dapat berperan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan selama satu tahun terakhir. Dengan begitu, pihak perusahaan bisa menentukan solusi terbaik berdasarkan laporan tersebut.
Pengertian Laporan Laba Rugi Single Step
Laporan laba rugi single step atau disebut juga “Single step income statement” merupakan sebuah laporan laba rugi yang mana bagian laba akan dicatat di bagian awal suatu laporan. Sementara ruginya dicatat di bagian bawah atau bagian akhir laporan.
Dibandingkan dengan multiple step income statement, laporan ini jauh lebih simpel format pembuatannya. Bagi perusahaan ukuran skala kecil menengah, tentunya laporan ini lebih cocok mereka buat karena lebih mudah dibuat dan dipahami oleh akuntan maupun tim lainnya.
Selain itu, yang membedakan laporan ini dengan laporan multi step yaitu dari hasil yang tampak. Apabila single step memiliki hasil yang tampak berupa laba bersih/rugi, pada laporan multi step yang tampak yakni berupa aktivitas biasa dan aktivitas insidentil.
Komponen yang memengaruhinya pun berbeda. Pada single step, komponen-komponennya mencakup pendapatan dan pengeluaran. Sementara pada laporan multi step, komponennya meliputi penjualan dan beban operasional.
Karena formatnya yang terlalu sederhana, laporan ini tidak cocok untuk perusahaan besar atau perusahaan yang telah go public. Hal ini karena laporan single step biasanya hanya untuk konsumsi pribadi.
Sementara pada multi step, ia digunakan untuk berbagai pihak termasuk bagi para dewan direksi serta para pemegang saham. Oleh karena itu, pembuatan laporan harus disesuaikan dengan standar akuntansi di Indonesia.
Aturan Membuat Single Step Income Statement
Untuk membuat laporan ini, maka kalian perlu memahami aturan-aturan pembuatannya agar menghasilkan laporan yang tepat, baik, dan benar. Berikut ini langkah-langkah sederhana yang dapat kalian coba:
1. Pengurangan Laba dengan Kewajiban
Pertama, dalam membuat laporan keuangan ini kita harus melakukan pengurangan antara total pendapatan atau jumlah keuntungan yang dikurangi dengan total kewajiban atau total beban. Untuk mendapatkan data tersebut, kalian bisa melihatnya dari berbagai laporan lain seperti laporan arus kas dan neraca.
2. Penjumlahan Laba dan Penjualan
Selanjutnya, kita perlu menjumlahkan antara total laba dengan nominal penjualan. Nah, nominal penjualan merupakan hasil penjualan selama rentang periode waktu tertentu seperti satu bulan, 3 bulan, hingga satu tahun.
3. Pengelompokan Laba dan Hasil Penjualan
Setelah itu, kalian tetap perlu mengelompokkan masing-masing nilai dari laba dan hasil penjualan. Sehingga, nominalnya terpisah satu sama lain.
4. Menghitung Selisih Beban dan Pendapatan
Nah, terakhir kita bisa mengetahui selisih antara beban dan pendapatan yang mana hal tersebut menghasilkan nilai laba atau rugi dari suatu perusahaan.
Contoh Laporan Laba Rugi Single Step
Agar kalian lebih mudah dalam memahami laporan laba rugi jenis single step ini, maka silakan cek contohnya berikut ini:
Nah, itu dia beberapa hal yang dapat kami berikan seputar contoh laporan laba rugi single step. Semoga bermanfaat!