Posisi dividen di laporan keuangan dan di neraca sangatlah penting. Selain berguna untuk memberitahukan rincian laba perusahaan bagi para investor, juga dapat digunakan sebagai bahan analisa untuk mengukur tingkat pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu, dibuatlah jurnal pembayaran dividen yang berisikan catatan tentang semua transaksi dividen perusahaan.
Pencatatan dividen pada jurnal umum sendiri telah kami ulas dalam artikel berjudul “Contoh Jurnal Umum dan Tahapannya”. Maka dari itu, artikel kali ini kami akan memfokuskan untuk mengulas terkait contoh jurnal pembayaran dividen beserta contoh laporan keuangan yang ada dividen. Untuk mengetahuinya, silakan simak rinciannya berikut.
Pengertian Jurnal Pembayaran Dividen
Jurnal pembayaran dividen adalah catatan transaksi yang berikan data terkait pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham dalam periode waktu tertentu. Dividen sendiri merupakan laba atau keuntungan yang diperoleh perusahaan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham sesuai keputusan direksi.
Persentase pembagian laba kepada para pemegang saham ini berbeda-beda tergantung kebijakan yang ditetapkan oleh para direksi. Bahkan, dividen terkadang tidak dibagikan untuk menopang pertumbuhan perusahaan dengan cara memasukkannya kembali ke dalam modal saham.
Dalam dunia akuntansi, dividen sangat berpengaruh pada ketersediaan kas perusahaan. Termasuk juga pada laba ditahan suatu perusahaan. Karena itulah diperlukan pencatatan transaksi yang rinci dan detail seperti dibuat jurnal pembayaran dividen agar nantinya bisa dijadikan bahan laporan ke dalam buku besar perusahaan di setiap akhir periode.
Jurnal akuntansi pembayaran dividen merupakan jurnal untuk mencatat pembayaran dividen dalam bentuk kas. Sehingga, hampir semua perusahaan yang telah berstatus “go public”, maka wajib membuat jurnal ini.
Pembuatan jurnal pembagian dividen bisa dilakukan pada saat pengumuman dan pada pembayaran dividen oleh perusahaan. Nantinya, jurnal ini juga diperlukan untuk pembayaran dividen likuiditas beserta perhitungannya.
Perlu kalian tahu, pembagian dividen sendiri harus bisa dilakukan setahun sekali atau dua kali sesuai kesepakatan dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Dividen pun dibagikan dalam beberapa pilihan mulai dari dana tunai hingga saham. Oleh karena itu, jurnal ini terbagi ke dalam beberapa macam jenis.
Jenis – Jenis Contoh Jurnal Pembayaran Dividen
Jika kalian melihat rincian contoh transaksi dividen saham, maka tiap jurnal laporan tersebut memiliki format yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan jurnal membayar dividen memiliki beberapa jenis seperti halnya:
A. Jurnal Pembagian Dividen Tunai
Merupakan segala transaksi pembagian saham yang dilakukan secara tunai. Proses pembayaran dari perusahaan kepada para pemegang saham akan sepenuhnya dengan cara cash atau tunai mulai dari awal hingga akhir.
Berapa besaran uang tunai yang didapatkan tentunya berbeda-beda antara masing-masing pemegang saham sesuai dengan tingkat kepemilikan saham yang mereka punya. Biasanya, akuntan perusahaan akan memberikan rincian informasinya terlebih dahulu sebelum pembagian dividen tunai.
B. Jurnal Pembayaran Dividen Saham
Berbeda dengan jurnal pembayaran dividen pajak, jurnal ini berisi rangkaian transaksi pembagian keuntungan perusahaan dalam bentuk saham baru. Jadi, pihak perusahaan akan memberikan lembaran saham sesuai dengan besaran dividen yang mereka dapatkan.
Memang, metode pembayaran dividen saham lebih jarang dibandingkan tunai. Namun, bagi perusahaan yang sedang membutuhkan banyak modal untuk mengembangkan skala bisnisnya, metode jurnal pembagian dividen saham biasa ini merupakan pilihan yang lebih tepat.
C. Jurnal Membayar Dividen Skrip
Pembayaran dividen dengan skrip memang sangat jarang dilakukan, hal ini membuat banyak orang merasa asing dengan istilah ini. Pembayaran dividen skrip yaitu jenis pembayaran laba perusahaan dengan surat janji utang.
Surat janji utang umumnya diberikan dalam jangka waktu pendek. Namun, untuk jangka waktu yang panjang biasanya membutuhkan kesepakatan tambahan dengan para pemilik saham. Metode ini sangat cocok diterapkan bagi perusahaan yang benar-benar sedang membutuhkan modal besar tanpa harus menambah pembagian saham baru kepada para investor.
D. Jurnal Pembagian Dividen Likuidasi
Merupakan salah satu jurnal pembagian dividen metode ekuitas yang dilakukan dengan cara transaksi berupa pengembalian modal awal. Sama seperti dividen skrip, jenis ini pun masih sangat jarang diterapkan oleh para perusahaan.
Hal ini karena jurnal pembagian dividen likuidasi hanya diterapkan oleh perusahaan yang akan mengakhiri bisnisnya baik karena penggabungan ke perusahaan lain, akuisisi pihak lain, ataupun karena kebangkrutan.
E. Jurnal Pembayaran Dividen Properti
Terakhir, ada jurnal dividen properti yang berisikan segala transaksi terkait pembagian dividen perusahaan dalam wujud properti. Properti yang dimaksud yakni properti yang dimiliki perusahaan dalam berbagai bentuk.
Contohnya yaitu kendaraan, alat operasional usaha, tanah, kantor, persediaan, dan aset perusahaan lainnya. Jurnal ini membutuhkan pencatatan yang lebih rumit karena harus mengetahui taksiran masing-masing nilai properti beserta selisih keuntungan dan kerugiannya.
Rumus Perhitungan Pembayaran Dividen
Pada pencatatan jurnal pembayaran dividen, maka kita harus memperhatikan rumus perhitungan pembayaran dividen sesuai dengan jenis perusahaan dan jenis dividen yang dibagikan.
Dalam perhitungannya, ada 3 komponen utama yang perlu kita perhatikan yakni
- Dividen total: jumlah transaksi pembagian saham perusahaan kepada investor sesuai dengan proporsi kepemilikan saham atas keseluruhan saham yang beredar baik untuk perusahaan go public maupun tidak go public.
- Laba bersih: total keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan dalam rentang waktu tertentu yang dibukukan tiap akhir periode akuntansi.
- DPR (Dividen Payout Ratio): persentase rasio pembagian saham perusahaan kepada investor sesuai dengan proporsi kepemilikan saham atas keseluruhan saham.
Nah, dengan mengacu kepada 3 komponen di atas, maka kita dapat mengetahui rumus perhitungan pembagian dividen perusahaan yakni sebagai berikut:
Dividen total = Laba bersih x DPR (%)
Rumus di atas bisa digunakan untuk menghitung keseluruhan dividen yang dikeluarkan oleh perusahaan. Nah, jika kalian ingin menghitung dividen per saham, maka bisa menggunakan rumus berikut:
Dividen per saham = Total dividen / Saham yang beredar
Cara Membuat Jurnal Pembayaran Dividen & Contohnya
Setelah mengetahui rumus menghitung dividen pembayaran, maka selanjutnya kalian bisa praktek membuatnya seperti yang kami sajikan dalam bentuk contoh soal jurnal pembayaran dividen dan jawabannya berikut ini:
Contoh Soal:
PT ABC DEF memutuskan akan melakukan pembagian saham kepada para pemegang saham di tanggal 20 Desember 2022. Besaran dividen tunai yang diberikan yakni sebesar Rp 200 / lembar dengan total saham sebanyak 2500 lembar dengan total sebesar Rp 500.000. Pencarian dividen sendiri dibayarkan secara tunai kepada pemegang saham di tanggal 30 Desember 2022. Bagaimanakah pencatatan jurnal pembayaran dividen yang tepat?
Jawaban:
Jurnal Dividen PT ABC DEF pada tanggal 20 Desember 2022
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
20 Desember 2022 | Laba Ditahan | Rp 500.000 | |
Utang Dividen | Rp 500.000 |
Jurnal Pembayaran Dividen PT ABC DEF pada tanggal 30 Desember 2022
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
30 Desember 2022 | Utang Dividen | Rp 500.000 | |
Kas | Rp 500.000 |
Nah itu dia rincian terkait contoh jurnal pembayaran dividen perusahaan beserta rincian cara membuatnya, semoga bermanfaat!