Pada artikel tentang contoh jurnal penghapusan piutang, kami telah memberikan rincian terkait metode pencatatan piutang tak tertagih. Nah, di kesempatan ini kami akan mengulas hal yang masih berhubungan dengannya, yaitu jurnal pelunasan piutang. Seperti apa sih contoh jurnal pelunasan piutang itu?
Jurnal pelunasan piutang atau dalam akuntansi sering disebut juga sebagai jurnal pembayaran piutang merupakan jurnal yang berisi catatan pembayaran pelanggan atas penjualan kredit. Berbeda dengan jurnal piutang, jurnal ini hanya digunakan untuk mencatat penerimaan kas karena adanya pelunasan hutang pelanggan.
Pengertian Jurnal Pelunasan Piutang
Jurnal pelunasan piutang adalah catatan yang berisi data pembayaran menyeluruh (pelunasan) yang dilakukan oleh konsumen/pelanggan atas penjualan yang dilakukan secara kredit. Dalam prakteknya, pencatatan jurnal ini akan menyangkut jenis transaksi lain yang melibatkan hutang piutang.
Tujuan utama dibuatnya jurnal pelunasan piutang adalah untuk mengetahui seberapa banyak dana yang diterima oleh perusahaan dari pelunasan pembayaran dari suatu penjualan kredit. Dengan begitu, nantinya dapat digunakan sebagai evaluasi saat akan melakukan pemostingan laporan keuangan ke dalam buku besar.
Dalam akuntansi, pelunasan pembayaran hutang dari konsumen akan dicatat dalam suatu akun terpisah yang dinamakan sebagai “akun pelunasan piutang”. Jadi, dalam pencatat jurnal menerima pelunasan piutang dagang ini nantinya harus disesuaikan dengan akun tersebut.
Saat perusahaan menerima pelunasan piutang, maka masuk ke akun pendapatan penjualan. Setelah menerima pelunasan dari pelanggan, pencatatan jurnal akan diubah dari jurnal piutang atau jurnal piutang tak tertagih ke dalam jurnal pelunasan piutang ini.
Pada pembayaran piutang yang dilakukan dengan diskon, maka nilai dari diskon tersebut akan di debit dari akun diskon penjualan. Dalam kolom kredit, nantinya akan dicatat dengan piutang usaha dengan nilai penuh dari piutang yang diberikan kepada konsumen.
Fungsi Jurnal Pelunasan Piutang bagi Perusahaan
Sama halnya seperti jurnal piutang, jurnal pelunasan piutang pun memiliki peran yang tak kalah penting. Berikut ini berbagai macam fungsi dan tujuan dari pembuatan jurnal pelunasan piutang bagi perusahaan:
- Untuk mencatat semua pembayaran hutang dari pelanggan sehingga dapat mengetahui apakah piutang sudah lunas atau belum.
- Sebagai alat bantu yang digunakan oleh perusahaan untuk melacak aliran keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
- Sebagai bahan laporan keuangan yang nantinya dijadikan acuan saat akan dilakukan pembukuan di akhir periode akuntansi.
- Membantu perusahaan dalam menganalisa keuangan sehingga bisa menentukan kebijakan yang akan diambil ke depannya.
- Meminimalisir terjadinya risiko perubahan laporan keuangan yang berakibat pada penyelewengan aliran dana perusahaan.
Jenis-Jenis Jurnal Pelunasan Piutang
Jika kita dasarkan pada jenis-jenis piutang, maka ada 3 kategori dari jurnal pelunasan piutang yang dapat dibuat nantinya, berikut rinciannya:
1). Pelunasan Piutang Usaha
Pertama ada pelunasan piutang usaha, yaitu pembayaran penuh akan seluruh kredit terhutang konsumen kepada pihak perusahaan setelah adanya transaksi jual beli barang atau jasa secara non tunai.
Jenis piutang ini nantinya akan menghasilkan total akumulasi aset, karena itulah sering disebut juga sebagai jurnal pelunasan piutang dagang. Dalam pencatatan jurnal, akun piutang akan dicatat sebagai aset lancar pada neraca.
2). Pembayaran Piutang Usaha Bersih
Merupakan jenis pelunasan piutang yang masih berkaitan erat dengan piutang tak tertagih. Seperti yang kita tahu, dalam jual beli tentunya selalu akan ada kemungkinan bahwa pelanggan tidak akan membayar hutang mereka atas pembelian suatu produk atau jasa.
Maka dari itu, dibuatlah kategori pelunasan piutang usaha bersih yang berisi uang kas yang telah dikurangi dengan sisa hutang yang diperkirakan tidak akan dibayar oleh konsumen. Pencatatan jurnal ini biasa dilakukan oleh perusahaan yang menjalankan sistem penyediaan kredit.
3). Pelunasan Piutang Non Usaha
Terakhir yaitu pelunasan non usaha yang merupakan jenis pembayaran penuh suatu piutang yang berada di luar kategori penjualan barang atau jasa. Dalam akuntansi hal ini akan dipisah dari akun penjualan karena penggunaannya yang berbeda.
Contoh piutang non usaha meliputi piutang klaim asuransi, penggantian asuransi, pengembalian pajak, hingga piutang penjualan aset. Nantinya semua itu akan dimasukkan ke dalam catatan jurnal pelunasan piutang.
Cara Membuat Jurnal Pelunasan Piutang
Untuk membuat jurnal pembayaran piutang, maka kalian dapat mengikuti rincian langkah-langkahnya di bawah ini:
1. Buat Format Jurnal Pelunasan yang Tepat
Jurnal pelunasan memiliki format yang hampir mirip dengan jurnal lainnya, berikut beberapa komponen yang ada di dalamnya:
- Tanggal
- Keterangan
- Referensi
- Nama Akun
- Nomor Akun
- Debet
- Kredit
2. Tentukan Akun yang Akan Dimasukkan
Dalam ilmu akuntansi, piutang usaha tergolong sebagai akun aset, bukan masuk sebagai akun pendapatan.
Akan tetapi, dalam akuntansi akrual nantinya kalian harus mencatat akun pendapat ketika mencatat piutang serta mencatatkan akun kas ketika terjadi pelunasan piutang.
Contoh format jurnal saat terjadinya piutang:
Keterangan | Debit | Kredit |
Piutang Usaha | xxxx | |
Pendapatan | xxxx |
Contoh format jurnal pelunasan saat pelanggan melakukan pembayaran piutang perusahaan:
Keterangan | Debit | Kredit |
Kas | xxxx | |
Piutang Usaha | xxxx |
3. Lakukan Pencatatan Nilai Masing-Masing Akun
Setelah format penjualan kalian buat, maka selanjutnya melakukan pencatatan nilai masing-masing akun sesuai dengan data yang ada.
Berikut contoh format jurnal saat terjadinya piutang yang bisa kalian lihat pada jurnal piutang:
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
1 Januari 2023 | Piutang Usaha | Rp 50.000.000 | |
Pendapatan | Rp 50.000.000 |
Untuk membuat jurnal pelunasan piutang secara tunai, maka kalian tinggal mendebitkan nilai kas lalu memasukan piutang usaha ke dalam kolom kredit:
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
1 Maret 2023 | Kas | Rp 50.000.000 | |
Piutang Usaha | Rp 50.000.000 |
Contoh Jurnal Pelunasan Piutang
Berikut ini contoh soal jurnal piutang dagang dan jawabannya yang bisa kalian jadikan referensi saat akan membuat pencatatan transaksi pelunasan piutang:
Soal:
PT Indah Niaga menjual barang berupa peralatan mesin operasional kepada PT Jaya Untung pada tanggal 1 Januari 2023. Dalam faktur disebutkan bahwa total biayanya (termasuk pajak, biaya kirim, asuransi, dll) adalah Rp 100.000.000. Pembayaran dilakukan secara kredit dan harus dibayar sebelum 1 Maret 2023. Bagaimana pencatatan jurnal pelunasan piutangnya?
Jawaban:
Dengan mengacu kepada rincian data di atas, bisa kita rincikan perhitungan sebagi berikut:
Piutang usaha: Rp 100.000.000
Pendapatan penjualan: Rp 100.000.000
Untuk nilai Rp 100.000.000 ini akan kita debet dari akun piutang usaha karena nilai tersebut belum diterima dalam penerimaan kas PT Indah Niaga. Lalu, nilai Rp 100.000.000 ini pun akan kita kreditkan ke akun Pendapatan Penjualan karena telah terjadi penjualan barang dagang. Berikut hasilnya:
Saat terjadinya piutang usaha:
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
1 Januari 2023 | Piutang Usaha | Rp 100.000.000 | |
Pendapatan Penjualan | Rp 100.000.000 | ||
Dijual kepada PT Jaya Untung secara Kredit |
Lalu untuk jurnal pelunasan dagang:
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
1 Januari 2023 | Kas | Rp 100.000.000 | |
Piutang Usaha | Rp 100.000.000 | ||
Pembayaran diterima dari PT Jaya Untung |
Nah demikian rincian contoh jurnal pelunasan piutang beserta cara membuatnya, semoga bermanfaat!