Di artikel sebelumnya yang berjudul “Laporan Arus Kas”, sejatinya kami telah sedikit menyinggung terkait apa itu biaya langsung dan tidak langsung. Sebagai jenis pembiayaan yang paling sering dibahas dalam akuntansi keuangan, kedua biaya tersebut pun memegang peran penting dalam sebuah perusahaan.
Semua yang berkaitan dengan operasional maupun non operasional perusahaan pun memiliki kaitan erat dengan kedua jenis biaya tersebut. Contohnya biaya tenaga kerja, biaya produksi, biaya bahan baku dalam proyek, dan banyak lagi. Nah bila kalian ingin mengetahui rincian lengkapnya, kalian dapat mengikuti informasinya di bawah ini.
Pengertian Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya langsung adalah jenis biaya yang secara langsung akan dibebankan kepada suatu produk atau objek lain yang berhubungan langsung dengan proses pembiayaan. Satu hal yang mendasari biaya langsung yaitu karena adanya objek yang dibiayai secara langsung.
Oleh karena itu, kita tidak bisa menyebut itu sebagai biaya langsung apabila objek yang dibiayai saja tidak tersedia. Karena berhubungan langsung dengan objek yang dibiayai, maka biaya langsung umumnya terlibat secara langsung terhadap proses operasional & produksi perusahaan.
Sebagai contoh biaya langsung dan tidak langsung di rumah sakit (swasta), nah biaya gaji dokter dan tenaga kerja lain yang terlibat di dalamnya termasuk sebagai biaya langsung. Contoh lain biaya langsung dan tidak langsung dalam proyek, maka biaya langsung mencangkup beberapa material yang dibeli meliputi semen, kerikil, pasir, batu bata, dan sebagainya.
Dalam sebuah perusahaan, biaya langsung tidak hanya berada dalam ranah produksi, namun semua ruang lingkup yang berkaitan dengannya. Contohnya biaya distribusi, biaya iklan / pemasaran, upah tenaga kerja, biaya packing, dan masih banyak lagi.
Pengertian Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya tidak langsung adalah jenis biaya yang tidak dibebankan langsung terhadap operasional perusahaan dan sulit untuk dihubungkan secara langsung ke suatu objek biaya. Jadi, biaya ini tidak akurat untuk ditelusuri dan dihubungkan ke objek biaya manapun.
Selain itu, biaya ini juga seringkali digunakan sebagai sarana untuk mendukung proses jalannya perusahaan namun tidak langsung berkaitan pada unit produksi.
Pada contoh contoh biaya langsung dan tidak langsung suatu perusahaan, maka biaya tidak langsung ini meliputi beberapa biaya seperti biaya umum, biaya administrasi, biaya overhead, asuransi, dan biaya depresiasi.
Karena tidak dapat dialokasikan terhadap suatu objek biaya tertentu, maka jumlah total biaya ini disebut sebagai oncost atau biaya tetap. Biaya tidak langsung ini akan memberikan manfaat umum bagi bisnis biasa, tidak bagi bisnis yang berkaitan dengan produksi barang jasa atau proyek tunggal.
Perbedaan Biaya Langsung dan Tidak Langsung
Dari definisi di atas, sejatinya kita sudah bisa menerka apa saja perbedaan antara biaya langsung dan biaya tidak langsung. Namun, untuk mengetahui rincian lengkapnya terkait perbedaan keduanya maka kalian bisa menyimak tabel berikut ini:
Jenis | Biaya Langsung | Tidak Langsung |
Definisi | Biaya yang dapat dikaitkan dengan objek biaya. | Biaya yang sulit dikaitkan dengan objek biaya. |
Pembagian | Mudah dibagi ke objek biaya tertentu | Tidak dibebankan ke objek biaya tertentu. |
Bidang | Proyek produksi, atau proyek spesifik lainnya | Beragam jenis proyek non produksi |
Pelacakan | Dapat dilakukan pelacakan secara akurat | Sulit ditelusuri secara akurat |
Agregat | Biaya prima | Biaya tetap |
Contoh | Biaya tenaga kerja, produksi | Biaya administrasi, asuransi |
Dari data tabel di atas, kita dapat mengetahui beberapa perbedaan mendasar antara biaya langsung dan tidak langsung dalam suatu perusahaan. Diantaranya yaitu:
- Biaya langsung dapat ditelusuri kaitannya secara akurat dengan objek biaya, sementara biaya tidak langsung sulit atau bahkan tidak bisa ditelusuri keakuratannya terhadap objek biaya.
- Biaya langsung akan menghasilkan biaya prima dan biaya variable. Sedangkan biaya tidak langsung akan menghasilkan biaya tetap atau oncost.
- Dari segi keuntungannya, biaya tidak langsung akan menguntungkan beberapa proyek tertentu, sedangkan biaya langsung cenderung menguntungkan proyek tunggal.
Komponen yang Terdapat dalam Biaya Langsung
Setelah tahu rincian perbedaan antara keduanya, sekarang kalian dapat memahami lebih lanjut terkait komponen yang mendukung biaya langsung. Berikut rinciannya:
1. Biaya Equipment
Yaitu biaya yang mencangkup langsung biaya produksi dan erat kaitannya dengan biaya peralatan atau equipment.
Contoh: biaya ongkos buruh, biaya depresiasi (pengurangan nilai peralatan), biaya pemeliharaan, biaya reparasi, hingga ongkos mobilisasi.
2. Biaya Bahan / Material
Merupakan salah satu jenis biaya langsung yang berhubungan langsung dengan pembelian bahan baku atau material produksi dalam suatu harga satuan.
Dalam menghitung biaya material, kita perlu mempertimbangkan beberapa hal. Diantaranya harga loco, harga franco, bahan sisa, hingga pembayaran ke distributor / supplier.
3. Biaya Tenaga Kerja
Salah satu jenis biaya yang berkaitan erat dengan upah para pekerja atau tenaga kerja. Biasanya, biaya ini lebih mengarah ke biaya upah buruh yang sistem perhitungannya berdasarkan standar harga satuan.
Dalam menentukan biaya tenaga kerja, kita perlu menganalisis beberapa hal seperti halnya kapasitas kerja, sistem kerja (harian / borongan), asal buruh, dan UU buruh.
Komponen yang Terdapat dalam Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung meliputi beberapa hal yang lebih kompleks yang tidak berhubungan langsung dengan produksi seperti halnya:
1. Biaya Overhead
Sering disebut sebagai overhead cost, biaya ini merupakan jenis biaya yang tidak termasuk biaya operasional namun di catat ke dalam anggaran suatu proyek.
Ada 2 jenis biaya yang termasuk biaya overhead, yaitu overhead lapangan seperti halnya biaya kantor / gudang, biaya personil lapangan, biaya kualitas kontrol. Satunya lagi yaitu overhead kantor yang meliputi gaji pegawai, biaya sewa kantor, hingga biaya izin usaha.
2. Biaya Tak Terduga
Biaya tak terduga merupakan biaya khusus yang memiliki besaran antara 0,5% – 5% dari jumlah keseluruhan biaya proyek yang dialokasikan.
Beberapa hal yang mendasari biaya tak terduga yakni adanya kesalahan, bencana alam, ketidakpastian subjektif, kesalahan manusia, dan variasi efisiensi.
3. Keuntungan
Profit / keuntungan memang kadang dikategorikan dalam biaya tidak langsung karena terdapat faktor risiko bisnis. Namun, dalam beberapa hal keuntungan ini sulit dikategorikan dalam keduanya atau justru keduanya.
Contohnya, pada pembelian material produksi maka masuknya sebagai biaya langsung. Namun, jika pembeliannya dimaksudkan untuk bisnis lainnya (cabang lain), maka masuknya sebagai biaya tidak langsung.
Perlukah Melacak Biaya Langsung & Tidak Langsung?
Perlu atau tidaknya melacak biaya langsung dan tidak langsung dalam suatu perusahaan bisa didasarkan pada beberapa hal. Diantaranya:
- Sebagai sarana untuk memengaruhi kemampuan bisnis dalam memenuhi kewajibannya.
- Penerapan pelacakan biaya dalam bisnis yang nantinya akan ditagih kepada konsumen.
- Dapat berguna bagi perusahaan yang akan menerima bantuan atau hibah.
- Sarana untuk mengalokasikan biaya ke dalam harga suatu produk dan faktor yang mendukungnya.
Nah itu dia beberapa hal yang berkaitan dengan biaya langsung dan tidak langsung termasuk perbedaan dan komponen yang mendukungnya. Dengan memahaminya, maka kalian dapat membantu bisnis atau perusahaan kalian dalam membuat kedua biaya tersebut.