Di artikel GuruAkuntasi sebelumnya yang berjudul “Neraca Saldo”, kami telah mengulas secara detail tentang pengertian neraca saldo, fungsi, dan cara membuatnya. Namun, di dalamnya belum dijelaskan terkait cara membuat neraca saldo dari jurnal umum ke buku besar.
Oleh karena itu, di kesempatan ini kami akan mencoba mengulas secara detail terkait neraca saldo beserta rincian proses penyusunannya. Bila kalian ingin tahu selengkapnya, yuk simak infonya berikut.
Neraca Saldo Adalah?
Neraca saldo adalah salah satu jenis laporan berupa lembar kerja pembukuan yang berisi semua akun yang didapatkan dari buku besar dengan nominal kolom debit dan kolom kredit yang memiliki jumlah sama. Dalam bahasa akuntansi Internasional, neraca saldo disebut juga sebagai trial balance.
Dalam akuntansi, neraca saldo di buat atas dasar prinsip persamaan akuntansi yakni aset sama dengan ekuitas ditambah kewajiban. Jadi, sisi kanan dan kiri pada akuntansi haruslah sama atau setara nominalnya.
Umumnya, pihak perusahaan akan membuat neraca saldo pada akhir periode laporan. Bisa di akhir bulan, akhir masing-masing kuartal, ataupun akhir tahun sebelum tutup buku besar. Tujuannya yakni untuk mematikan entri yang dicatat dalam semua sistem akuntansi sudah sesuai.
Jadi, bisa dikatakan bahwa neraca saldo merupakan ringkasan data dari semua akun-akun akuntansi yang ada. Jadi, sebagai akuntan dan pemilik usaha nantinya bisa mengetahui rincian saldo ekuitas perusahaan, saldo pinjaman, saldo bank, dan lainnya hanya dari neraca saldo.
Untuk itu, bila ada kesalahan nilai yang tercatat di neraca saldo, maka bisa dilakukan evaluasi ulang pada masing-masing akun yang bersangkutan. Dengan begitu, tidak akan terjadi lagi kesalahan perhitungan data keuangan perusahaan.
Beberapa kesalahan yang seringkali terjadi pada saat pencatatan data akun akuntansi meliputi:
- Terdapat entri yang tidak dicatat
- Entri yang sama ditulis dobel
- Kesalahan transposisi
- Kesalahan memasukan akun entri
- Pemindahan saldo yang keliru
- Pencatatan yang salah di buku besar
- Penghitungan saldo akun yang salah
- Kesalahan pencatatan kolom entri
Jika beberapa kesalahan di atas terjadi, maka selaku pemilik atau pengelola bisa dengan mudah mengidentifikasinya dalam neraca saldo. Hal ini tentunya karena jika jumlah akhir antara kolom debit dan kredit tidak sama maka berarti terdapat kekeliruan.
Dengan begitu, neraca saldo menjadi salah satu laporan wajib yang harus disusun sebelum pembuatan laporan keuangan akhir. Data yang didapatkan bisa berasal dari jurnal umum yang nantinya akan dicatat ke dalam buku besar perusahaan di setiap akhir periode akuntansi.
Fungsi & Manfaat Neraca Saldo dalam Akuntansi
Neraca saldo memiliki fungsi yang cukup beragam. Berikut ini beberapa manfaat yang bisa kalian peroleh nantinya:
- Ringkasan akun: neraca saldo menjadi ringkasan dari semua akun yang ada. Dengan begitu, tidak perlu lagi mengecek semua akun yang ada kecuali bila memang terjadi kesalahan entri data yang membutuhkan peninjauan ulang.
- Dasar penyusunan buku besar: dalam siklus akuntansi, biasanya laporan ini dibuat sebelum proses penyusunan buku besar atau laporan keuangan akhir. Fungsinya yakni sebagai dasar penyusunan sehingga tidak perlu mengecek semua akun laporan yang tak terhitung jumlahnya.
- Acuan pengelolaan bisnis: laporan keuangan satu ini seringkali digunakan oleh pihak manajemen perusahaan untuk keperluan pengelolaan dan pengembangan bisnis. Termasuk juga penyusunan strategi hingga rencana keuangan perusahaan ke depannya.
- Syarat pencairan pinjaman: beberapa pihak kreditur seperti bank memiliki persyaratan khusus bagi mereka yang ingin meminjam uang. Salah satunya yakni wajib menyerahkan neraca saldo guna mengetahui siklus keuangan perusahaan apakah sehat atau tidak.
- Koreksi kekeliruan entri data: dengan adanya laporan ini, maka kita bisa mengetahui apakah nominal kolom debit dan kolom debit sudah seimbang atau belum. Jika belum, maka dipastikan terjadi kekeliruan entri data pada akun tertentu.
- Pencatatan semua akun: salah satu fungsi utama dibuatnya neraca saldo ialah untuk mencatat setiap akun rekening perusahaan. Jadi, semua akun akan dicatat dan diringkas dalam neraca saldo. Hal inilah yang menjadikannya sebagai laporan utama dalam akuntansi.
- Pengawasan dan pemantauan: manfaat lain dari neraca saldo yang tak kalah penting yakni pengawasan dan pemantauan secara menyeluruh. Pemilik perusahaan dapat memantau sekaligus mengawasi setiap akun sehingga bisa segera mengambil tindakan bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Cara Membuat Neraca Saldo dari Jurnal Umum ke Buku Besar
Untuk membuat neraca saldo cukup mudah dilakukan, kalian bisa mengikuti beberapa panduan singkat berikut ini:
1. Pahami Komponen Dasar Neraca Saldo
Saat akan membuat laporan ini, maka kalian perlu memahami tentang komponen apa saja yang harus dimasukkan ke dalam lembar kerja. Komponen yang wajib dimasukkan meliputi beberapa hal berikut:
- Nomor akun: merupakan suatu kode masing-masing akun yang terdapat buku besar. Setiap akun memiliki kode yang berbeda-beda satu sama lain.
- Nama akun: yakni nama dari akun yang berbeda-beda yang dicatat berurutan mulai dari aset, utang, modal, pendapatan, dan beban.
- Ref: berisi data atau kode referensi yang seringkali tidak digunakan atau dikosongkan kecuali memang dibutuhkan.
- Debit: yakni kolom yang berisi saldo akun dengan mengambil data referensi dari nilai debit pada buku besar perusahaan.
- Kredit: berisikan saldo akun yang diambil dari data referensi yang terdapat pada buku besar perusahaan yang berupa nilai kredit.
2. Catat Transaksi dalam Jurnal dan Masukkan ke Buku Besar
Perlu kalian tahu, sejatinya neraca saldo dibuat dengan cara memindahkan data dari buku besar ke lembar kerja baru. Namun, data yang dicatat hanya berupa ringkasan dari semua akun yang terdapat di dalamnya.
Catatlah setiap angka-angka yang ada dalam kolom debit dan kredit dengan tepat. Pastikan untuk tidak melewatkan satu jenis akun karena nantinya akan menimbulkan perbedaan nominal transaksi.
Beberapa contoh akun yang perlu dicatat dalam neraca saldo meliputi
- Akun modal
- Perlengkapan
- Akun bank
- Gaji
- Akun prive
- Pendapatan
- Pinjaman
- Peralatan
- Piutang
- Beban
- Pendapatan jasa
- Penyusutan
3. Jumlahkan Total Debit & Kredit lalu Cek Nominalnya
Terakhir, jumlahkan total debit dan kredit dari masing-masing akun. Perlu diperhatikan, bahwa jumlah kedua kolam harus sama. Jika ternyata setelah dijumlahkan keduanya berbeda, maka perlu melakukan peninjauan kembali secara menyeluruh.
Jadi, cek nominal masing-masing kolom debit dan kredit dan pastikan keduanya seimbang sesuai dengan konsep persamaan akuntansi. Kesalahan input data bisa terjadi pada transaksi di neraca saldo maupun di buku besar sehingga bila ditemukan perbedaan nilai entri maka kalian harus mencari tahu akar permasalahannya.
Jika telah jadi, maka berikut kami berikan contoh neraca saldo dari jurnal umum ke buku besar secara sederhana:
No. Akun | Nama Akun | Debit | Kredit |
102 | Kas | 10.000.000 | |
104 | Piutang Dagang | 2.500.000 | |
105 | Persediaan | 30.000.000 | |
202 | Hutang Dagang | 5.000.000 | |
204 | Modal PT | 35.000.000 | |
302 | Prive PT | 5.000.000 | |
402 | Penjualan | 14.000.000 | |
403 | Return Penjualan | 5.000.000 | |
405 | Potongan Penjualan | 1.500.000 | |
Total | 54.000.000 | 54.000.000 |
Nah itu dia rincian cara membuat neraca saldo dari jurnal umum ke buku besar yang perlu kalian ketahui. Semoga bermanfaat!