Pengertian struktur modal – Kali ini akan membahas tentang pengertian struktur modal beserta komponen dan faktor yang mempengaruhi struktur modal. Berikut penjelasannya…
Pengertian Struktur Modal
Struktur modal adalah proporsi keuangan antara utang jangka pendek, utang jangka panjang serta modal sendiri saat menjalankan pekerjaan perusahaan.
Ini adalah masalah penting bagi perusahaan sebab struktur modal yang buruk akan berdampak langsung terhadap posisi keuangan perusahaan.
Berikut ini adalah beberapa gagasan tentang struktur modal dari beberapa sumber buku:
Menurut Halim (2007: 78)
Struktur modal adalah keseimbangan dari jumlah utang jangka pendek tetap, utang jangka panjang, saham preferen, dan saham biasa.
Dalam teori struktur modal dinyatakan tentang apakah perubahan dalam struktur modal berpengaruh pada nilai perusahaan, dengan asumsi keputusan investasi dan kebijakan dividen tidak berubah.
Menurut Raharja Putra (2009: 212)
Struktur modal adalah campuran dari hutang jangka panjang dan ekuitas, dalam rangka untuk mendanai investasi perusahaan (aset operasi).
Dalam aktivitas bisnis menentukan struktur modal yang tepat merupakan tantangan bagi eksekutif perusahaan.
Perusahaan akan berusaha keras untuk mendapatkan dana dengan biaya modal minimal dengan hasil maksimal.
Menurut Sawir (2008: 10)
Struktur modal adalah pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham.
Nilai buku modal pemegang saham terdiri dari saham biasa, modal disetor atau surplus, modal dan akumulasi kepemilikan. Struktur modal adalah bagian dari struktur keuangan.
Menurut Rodoni dan Ali (2010)
Struktur modal adalah proporsi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan pengeluaran perusahaan di mana dana diperoleh menggunakan kombinasi atau kombinasi
sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama yaitu yang berasal dari dalam dan di luar perusahaan.
Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal
Struktur modal yang optimal adalah yang bisa meminimalisir anggaran biaya dengan menggunakan modal keseluruhan atau biaya rata-rata modal, sehingga akan memaksimalkan nilai perusahaan.
Ada empat faktor yang mempengaruhi struktur modal, sebagai berikut (Brigham dan Houston, 2001: 6):
- Risiko bisnis. Tingkat risiko yang terkandung dalam operasi perusahaan jika tidak menggunakan hutang. Semakin besar risiko bisnis perusahaan, semakin rendah rasio utang optimal.
- Posisi pajak perusahaan. Alasan pokok untuk menggunakan hutang adalah karena biaya bunga dapat dikurangkan dalam perhitungan pajak, sehingga mengurangi biaya hutang yang sebenarnya.
- Fleksibilitas keuangan. Kemampuan untuk menambah modal dengan persyaratan yang wajar dalam kondisi yang memburuk. Manajer dana perusahaan tahu bahwa penyedia modal yang kuat diperlukan untuk operasi yang stabil, yang merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan jangka panjang.
- Konservatisme atau agresivitas manajemen. Beberapa manajemen sangat agresif dari pada yang lainnya, hingga beberapa perusahaan lebih suka memakai utang untuk menaikan laba. Faktor ini tidak mempengaruhi struktur modal yang optimal atau memaksimalkan nilai, tetapi akan mempengaruhi struktur modal yang ditargetkan yang ditetapkan oleh manajer.
Komponen Struktur Modal
Komponen struktur modal terdiri dari modal asing dan modal sendiri, dengan penjelasan sebagai berikut (Riyanto, 2008: 227):
1. Modal Asing
Modal asing atau hutang adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sementara bekerja di dalam perusahaan dan untuk perusahaan yang bersangkutan modal adalah hutang yang pada waktunya harus dilunasi.
Dalam mengambil keputusan mengenai penggunaan utang, harus mempertimbangkan besarnya biaya tetap yang timbul dari utang
dalam bentuk bunga yang akan mengarah pada peningkatan leverage keuangan dan tingkat pengembalian yang semakin tidak pasti bagi pemegang saham biasa.
Modal asing atau utang luar negeri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
- Utang jangka pendek (Short-term Debt)
Hutang jangka pendek adalah modal asing dengan periode maksimum satu tahun. Sebagian besar hutang jangka pendek terdiri dari kredit perdagangan, yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat menjalankan bisnisnya.
- Utang jangka menengah (Intermediate-term Debt)
Utang jangka menengah adalah utang yang lebih dari satu tahun atau kurang dari 10 tahun. Utang jangka menengah dibagi menjadi dua, yaitu Term Loan dan Leasing. Term Loan adalah kredit usaha dengan usia lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun.
Sewa adalah alat atau cara untuk mendapatkan layanan dari aset tetap yang pada dasarnya sama dengan jika kita menjual obligasi agar memperoleh layanan serta hak pemilik atas aset ini, perbedaan dalam sewa tidak disertai dengan hak kepemilikan.
- Utang jangka panjang (Long-term Debt)
Utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya panjang, umumnya lebih dari 10 tahun. Bentuk utang jangka panjang termasuk pinjaman obligasi dan pinjaman hipotek.
Pinjaman obligasi adalah pinjaman untuk jangka waktu yang lama, bagi debitur untuk menerbitkan sertifikat utang yang memiliki nilai nominal tertentu.
Pinjaman hipotek adalah pinjaman jangka panjang di mana penyedia uang (kreditor) diberi hak hipotek atas properti tidak bergerak, sehingga jika debitur tidak memenuhi kewajibannya, barang tersebut dapat dijual dari hasil penjualan dapat digunakan untuk tutupi tagihan.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri atau ekuitas pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.
Modal sendiri diharapkan tetap di perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas sementara modal pinjaman telah jatuh tempo.
Modal sendiri pada suatu perusahaan terbagi dari beberapa tipe, yaitu:
- Modal Saham
Modal saham adalah bukti kembalinya bagian atau peserta dalam perusahaan. Jenis-jenis saham termasuk saham biasa, Saham Pilihan, Saham Pilihan Kumulatif, dan lain-lain.
- Cadangan
Cadangan di sini dimaksudkan sebagai cadangan yang terbentuk dari laba yang diperoleh perusahaan untuk beberapa waktu yang lalu atau dari tahun berjalan.
Cadangan termasuk modal sendiri termasuk cadangan ekspansi, cadangan modal kerja, cadangan devisa, cadangan untuk menyimpan barang-barang atau kejadian tak terduga (cadangan umum).
- Laba Ditahan
Keuntungan atau laba yang diperoleh perusahaan dapat dibayar sebagian sebagai dividen dan sebagian dipegang oleh perusahaan. Jika holding laba telah dengan tujuan tertentu, maka cadangan dibentuk seperti yang dijelaskan.
Jika perusahaan tidak mempunyai tujuan khusus mengenai pmakaian manfaat ini, maka laba adalah laba yang dipertahankan.
Baca Juga :
Demikianlah pembahasan tentang pengertian struktur modal beserta komponen dan faktor yang mempengaruhi struktur modal. Semoga bermanfaat.