Penghitungan Biaya Produksi untuk Produk Sampingan
Metode yang bisa diterima untuk menghitung biaya produk sampingan yang terdiri 2 kategori. dalam kategori yang 1, biaya produksi gabungan tidak bisa dialokasikan ke produk sampingan.
Dalam kategori ini, ada 2 tata cara. Pendapatan yang akan dihasilkan dari penjualan produk sampingan ini dapat dikreditkan kependaatan maupun ke biaya produk yang utama.
Metode ini juga dibedakan oleh perlakuannya atas pendapatan kotor dari produk sampingan dan disebut sebagai metode:
1.jalan Alternatifnya, biaya produk sampingan setelah titik pisah batas di-offset dengan pendapatan dari produk tersebut.
Model ini dibedakan oleh perlakuannya atas pendapatan bersih dari produk sampingan dan disebut sebagai metode 2. Dalam metode yang 1, pendapatan kotor dari penjualan produk sampingan dapat ditampilkan dalam laporan laba rugi sebagai salah satu dari kategori yang ini :
- Pendapatan lain-lain
- Tambahan pendapatan penjualan
- Pengurangan harga pokok penjualan dari produk utama.
Pengurangan biaya produksi yang utama Dalam metode 2, pendapatan bersih dari produk sampingan, (pendapatan dari penjualan produk sampingan
ini akan dikurangi dengan biaya administratif atau juga pemasaran untuk dapat memasarkan produk sampingan,
Lalu kemudian dikurangi lagi dengan biaya pemrosesan lebih lanjut setelah titik pisah-batas) ditampilkan di laporan laba rugi sebagai salah satu keempat kategori untuk metode 1 seperti yang telah disebutkan diatas.
Dalam kategori yang ke 2 untuk menghitung biaya produk sampingan, sebagian besar biaya gabungan dialokasikan ke produk tersebut.
Alokasi biaya gabungan seperti ini hampir sama dengan perlakuan terhadap suatu produk gabungan.
Nilai persediaan ini akan didasarkan pada besarnya biaya gabungan yang bisa dialokasikan ditambah dengan biaya pemrosesan lebih kedepannya setelah titik pisah batas.
Dalam kategori yang ini,ada metode terbagi menjadi 2 yang digunakan. Metode 3 merupakan metode biaya suatu penggantian,
lalu sedangkan metode yang keempat adalah metode nilai pasar, atau yang juga dikenal sebagai metode pembatalan maupun pembalikan biaya atau reversal cost method.
Penghitungan Biaya Produksi untuk Produk Gabungan
Produk gabungan atau sering disebut joint produk diproduksi secara bersamaan melewati suatu proses atau serentetan proses pada umummnya,
dimana setiap produk yang telah dihasilkan mempunyai lebih dari nilai nominal dalam bentuk yang sesuai dengan hasil pemrosesan tersebut.
Peningkatan dalam output salah satu produk, tidak dapat dihindari, akan banyak menyebabkan peningkatan kuantitas dari produk atau produk-produk yang lain, demikian pula sebaliknya, walaupun tidak harus dalam proporsi yang sama.
Titik pisah batas atau split-off point dijelaskan sebagai titik di mana produk-produk tersebut dapat dipisahkan sebagai unit-unit individual. Sebelum titik tersebut, produk-produk tadi masih berada dalam satu kesatuan yang homogeny.
Penentuan Biaya Produksi per Unit
Penyajian perhitungan biaya produksi persatuan dan juga perhitungan harga pokok produksi selesai atau juga produk dalam laporan biaya produksi yang terbagi menjadi 3 bagian yakni:
- Data produksi yang berisikan suatu jumlah produk dalam proses pada awal periode ,jumlah produk yang bisa diolah selama periode tertentu jumlah produk selesai yang ditransfer kedepartemen berikut maupun juga gudang jumlah produk yang masih dalam proses akhir periode serta jumlah produk yang dapat hilang,cacat maupun rusak dalam proses produksi.
- Memperlihatkan biaya-biaya produksi yang akan terjadi dalam department tertentu dan juga biaya produksi komulatif yang akan dikeluarkan sampai dengan department tertentu (department setelah department yang pertama) dalam bagian ke 2 ini disajikan biaya total dan biaya persatuan setiap elemen biaya produksi.
- Memperlihatkan perhitungan harga pokok produksi selesai yang ditransfer.
Baca Juga :
Demikianlah artikel tentang Perhitungan Biaya Untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan dari gilarpost.com semoga bermanfaat.