GuruAkuntansi.co.id Setelah kemarin kita membahas tentang rumus menghitung harga pokok produksi, maka kali ini kita akan membahas tentang pengertian indeks harga beserta jenis-jenis, fungsi dan juga metode perhitungan indeks harga. Berikut penjelsannya…
Pengertian Indeks Harga
Indeks harga adalah perbandingan antara harga rata-rata suatu barang dalam tahun yang dihitung dan harga rata-rata untuk tahun dasar.
Definisi indeks harga adalah ukuran yang menunjukkan berbagai perubahan yang terjadi pada harga dari waktu ke waktu.
Pada indeks harga ini, tahun dasar yang biasa digunakan adalah tahun yang dijadikan patokan dalam menghitung indeks harga.
Sementara itu, tahun dasar yang dipilih haruslah tahun di mana kondisi ekonomi stabil dan baik dan tidak terlalu lama dengan tahun yang akan dihitung kemudian.
Jenis-jenis Indeks Harga
1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen merupakan indeks yang menjelaskan perubahan harga suatu barang atau layanan yang dibeli oleh konsumen.
Indeks harga konsumen tersebut berisi data mengenai harga barang atau jasa yang dikumpulkan dari berbagai daerah/kota.
Data tersebut menggambarkan perilaku keluarga konsumen dalam hal membelanjakan pendapatan mereka.
Data ini diambil dari empat kelompok, yaitu perumahan, makanan, pakaian dan berbagai barang ataupun jasa lainnya.
Indeks harga konsumen dapat digunakan guna mengukur tingkat suatu negara. Selain itu, juga dapat menjadi dasar dalam menentukan penyesuaian gaji, upah, uang pensiun, dan jenis kontrak lainnya.
2. Indeks Harga Produsen (IHP)
Indeks harga produsen atau juga disebut indeks harga pedagang grosir. Indeks Harga Produsen adalah perbandingan harga barang dan / atau jasa yang dibeli oleh produsen pada waktu tertentu. Ini termasuk bahan baku dan bahan setengah jadi.
Jenis barang dibandingkan dengan indeks harga produsen dikelompokkan menjadi beberapa sektor dan masing-masing sektor terhadap sub-sektor.
3. Indeks Harga Yang Harus Dibayar dan Diterima oleh Petani
Indeks harga yang dibayarkan petani adalah indeks harga yang menggambarkan perkembangan harga kebutuhan rumah tangga petani,
baik kebutuhan konsumsi rumah tangga maupun proses produksi pertanian seperti pupuk, benih, dan obat-obatan.
Indeks harga yang dibayarkan petani dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, politik perdagangan, harga makanan, perumahan, pakaian, berbagai jenis barang dan juga nilai uang.
4. Indeks Harga Implisit (Deflator GNP)
Indeks harga implisit (Deflator Produk Nasional Bruto) berfungsi untuk menentukan tingkat inflasi dari waktu ke waktu dengan membandingkan Produk Nasional Bruto nominal dalam tahun tertentu dengan Produk Nasional Bruto nyata.
Tujuan Perhitungan Indeks Harga
Tujuan penghitungan indeks harga adalah untuk menentukan ukuran perubahan variabel ekonomi sebagai ukuran keadaan ekonomi suatu negara yang dinyatakan dalam persentase.
Indeks harga memainkan peran penting dalam menentukan kebijakan ekonomi pemerintah dalam mengatasi inflasi.
Fungsi Perhitungan Indeks Harga
- Indeks harga sebagai dasar pembuatan kebijakan ekonomi
- Indeks harga sebagai dasar untuk menentukan kebijakan harga
- Indeks harga sebagai alat untuk mengukur tingkat kemajuan ekonomi
- Indeks harga sebagai alat untuk menyelidiki faktor pendorong
- Indeks harga dapat digunakan oleh pedagang dalam menentukan harga jual produk.
Metode Menghitung Kenaikan Indeks Harga
1. Metode Angka Indeks Tidak Ditimbang
Untuk angka indeks harga tidak ditimbang meliputi indeks nilai, harga dan kuantitas.
-
Angka Indeks Harga (P=Price)
Keterangan :
Pn = harga yang dihitung angka indeksnya
IA = indeks harga yang tidak ditimbang
Po = harga pada tahun dasar
-
Angka Indeks Nilai (V=Value)
Keterangan:
Vn = angka indeks nilai
IA = nilai yang dihitung angka indeksnya
Vo = nilai pada tahun dasar
-
Metode Angka Indeks Kuantitas (Q=Quantity)
Keterangan :
Qn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya
IA = indeks kuantitas yang tidak akan ditimbang
Q0 = kuantitas pada tahun dasar
2. Angka Indeks Tertimbang
Metode perhitungan ini dapat dilakukan dengan berbagai metode:
-
Metode Agresif Sederhana
Po = harga pada tahun dasar
Pn = nilai yang dihitung angka indeksnya
IA = indeks harga yang ditimbang
W = faktor penimbang
-
Metode Paasche
Arti dari metode ini yaitu untuk indeks yang tertimbang dengan faktor penimbangnya kuantitas tahu (tahun yang dihitung angka indeksnya) / Qn.
IP = angka indeks paasche
Pn = harga tahun yang terhitung angka indeksnya
Qn = kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = harga di tahun dasar
-
Metode Laspeyres
Pada metode ini angka indeks tertimbang dengan memakai faktor penimbang kuantitas tahun dasar / Qo.
Pn = harga di tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = harga ditahun dasar
IL = angka indeks laspeyres
Qo = kuantitas ditahun dasar
-
Metode Drobisch and Bowley
IL = Angka indeks laspeyres
IP = angka indeks pasche
D = angka indeks drobich
-
Metode Irving Fisher
Metode ini merupakan metode yang ideal. Rumusnya seperti berikut:
Metode ini menghitung indeks paasche dan laspeyres, maka dapat dihitung besarnya indeks fisher seperti berikut.
Terjadi kenaikan sebesar 103,00% pada tahun 2004
-
Metode Marshal Edgewart
Metode ini sebagai angka indeks tertimbang yang dihitung atas dasasr kuantitas tahun dan kuantitas dasar yang terbagung, kemudia mengalihkannya dengan harga tahun/tahun dasar.
Rumusnya adalah:
Untuk memahaminya perhatikan tabel dibawah ini:
Berdasarkan tabel diatas maka untuk harga indeks marshal edgewart dapat dihitung dengan cara:
- Rumus Menghitung HPP (Harga Pokok Produksi)
- Peranan Akuntansi Biaya Anggaran
- Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan
- Akumulasi Biaya Proses Perhitungan
Demikian pembahasan tentang pengertian indeks harga beserta jenis-jenis, fungsi dan juga metode perhitungan indeks harga. Semoga bermanfaat bagi anda, dan Terima Kasih.