Unsur-Unsur Puisi – Karya sastra yang telah diucapkan dalam arti yang mengandung pemikiran dan jawaban. Karya sastra mengembun, memendek dan berirama dengan suara yang koheren dan kata-kata imajinatif.
Puisi kontemporer merupakan sejenis puisi yang mencoba melepaskan diri dari ikatan konvensional. Puisi kontemporer selalu berusaha beradaptasi dengan evolusi zaman dan tidak berurusan dengan gaya, ritme, dan lain sebagainya.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Unsur-Unsur Puisi. Untuk ulasan selengkapnya, yuukk… Simak sebagai berikut.
Apa itu Puisi ?
Pengertian Puisi merupakan bahwa adanya suatu karya sastra terdiri dari ekspresi perasaan puisi dengan makna semantik dan mengandung ritme, sajak dan ritme dalam serangkaian garis dan bait.
Juga dikatakan bahwa puisi itu adalah karya sastra yang berisi ungkapan singkat dan berguna dari kata-kata dan disertai dengan pengiriman puisi, larik, ritme, dan bait dalam gaya bahasa yang kental.
Beberapa cendekiawan modern mendefinisikan puisi sebagai perwujudan imajinasi, mencurahkan isi hati, penyair yang mendorong orang lain untuk menjadikannya “dunia”. Meskipun bentuknya singkat dan ringkas, pada umumnya sulit bagi orang lain untuk menjelaskan makna sebuah puisi yang dikirim dari setiap ayat.
Ciri-Ciri Puisi
Adapun berbagai ciri-ciri dalam puisi, diantaranya ialah sebagai berikut:
- Puisi mempunyai sajak atau rima yang teratur.
- Puisi memiliki arti konotatif.
- Puisi menggunakan puisi, puisi, atau puisi. (puisi lama)
- Puisi terdiri atas kesatuan sintaksis (gatra).
- Puisi memiliki sifat simetris.
- Bahasa tersebu yakni digunakan dalam puisi itu lebih pendek dari prosa dan drama.
Unsur-Unsur Puisi
Dalam puisi yakni dapat diciptakan dengan struktur dalam dan struktur fisik di dalamnya dan dengan demikian menjadi satu. Elemen-elemen puisi tersebut diantaranya ialah:
1. Struktur Batin
Struktur yang dalam dari puisi itu juga disebut esensi dari puisi itu, yang terdiri dari beberapa hal, yakni:
a. Tema/ Makna (Sense)
Makna atau tema yakni adanya suatu elemen kunci dari puisi karena menjelaskan arti bahwa penyair harus menyampaikan di mana medium adalah bentuk bahasa.
b. Nada (Tone)
Suara atau nada adalah sikap penyair terhadap penonton dan terkait dengan makna dan selera. Melalui nada-nada ini, penyair dapat melantunkan puisi saat mendikte, memandang rendah, menggurui, dan sikap-sikap lain terhadap penonton.
c. Rasa (Feeling)
Rasa merupakan sikap penyair terhadap masalah yang diungkapkan dalam puisi itu. Secara umum, ungkapan perasaan ini terkait dengan latar belakang penyair, seperti agama, kelas sosial, pendidikan, jenis kelamin, pengalaman sosial dan sebagainya.
d. Intention
Maksud atau tujuan merupakan adanya sebuah pesan yang akan disampaikan terhadap penyair tersebut.
2. Struktur Fisik
Struktur fisik puisi tersebut yakni disebut sebagai metode pengiriman puisi, diantaranya ialah:
a. Perwajahan Puisi (Tipografi)
Tipografi merupakan salah satu format puisi, seperti urutan garis, sudut kiri dan kanan halaman tanpa kata-kata. Kemunculan puisi ini sangat memengaruhi makna isi puisi tersebut.
b. Imaji
Imaji merupakan adanya suatu serangkaian kata dalam sebuah puisi yang mengungkapkan pengalaman indrawi dari puisi itu (mendengar, melihat dan merasakan), memengaruhi penonton seolah-olah mereka sedang mengalami apa itu puisi itu.
c. Diksi
Diksi merupakan adanya suatu pilihan kata-kata yang dibuat penyair saat menulis puisi sehingga efeknya seperti yang diinginkan. Pilihan kata-kata dalam puisi itu terkait dengan makna yang diinginkan penyair.
d. Kata Konkret
Kata konkret merupakan suatu bentuk kata yang dapat digunakan orang untuk memberikan gambar. Kata-kata yang digunakan seringkali simbolis (imajinatif), seperti menggunakan kata “salju” sebagai menggambarkan tekanan jiwa.
e. Rima atau Irama
Rima atau Irama merupakan persamaan suara selama penyampaian puisi di awal, tengah dan akhir puisi, berikut ialah penjelasannya:
- Onomatope, merupakan gambar suara. Misalnya ‘ng’, yang mengandung efek magis.
- Pengulangan Kata, yaitu nada tinggi-rendah, keras-lemah, panjang-pendek, suatu bunyi.
- Bentuk Intern Pola Bunyi, merupakan asonitas, aliterasi, formula akhir, persamaan awal, puisi kacang, puisi berselang, puisi lengkap, pengulangan dan banyak lagi.
f. Gaya Bahasa
Gaya bahasa merupakan adanya suatu penggunaan bahasa yang dapat menghasilkan efek dan konotasi tertentu dengan bahasa metaforis dan dengan demikian mengandung banyak makna. Gaya bicara ini juga disebut jasper (metafora, pengulangan, ironi, pleonasme, dan lain sebagainya).
Baca Juga :
Demikianlah pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Unsur-Unsur Puisi. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.