Pengertian Surat Peringatan – Untuk menjadi profesional dan bekerja dengan cara yang kompatibel dengan sistem, peraturan telah dibuat yang sesuai dengan standar karyawan. Namun, dalam perjalanan, tidak semua dalam suatu aturan diikuti dengan karyawan yang loyal.
Ada beberapa karyawan yang melanggar aturan perusahaan yang telah ditetapkan. Dalam situasi ini, peringatan tertulis harus mengkonfirmasi peraturan perusahaan untuk memulihkan perusahaan meskipun ada pelanggaran karyawan dan pada saat yang sama tetap membuatnya stabil.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Pengertian Surat Peringatan. Untuk ulasan selengkapnya, yuukk… Simak sebagai berikut.
Apa itu Surat Peringatan ?
Pengertian Surat Peringatan yakni telah disingkat sebagai SP. Surat peringatan adalah surat yang berisi kesalahan yang dibuat oleh karyawan di perusahaan tempat dia bekerja.
Surat ini ditulis dengan pihak perusahaan spesialis yang disediakan oleh karyawan yang melakukan kesalahan atau melanggar aturan. Peringatan memiliki tiga tingkatan, yakni 1,2 dan 3. Peringatan yang telah dibedakan dengan berdasarkan kesalahan.
Level terendah adalah SP 1, yang hanya peringatan. Jika Anda memiliki SP 3, Anda akan dihilangkan dari perusahaan. Fungsi pengingat tersebut adalah bentuk pemantauan kinerja karyawan. Ini juga peringatan bahwa karyawan tidak akan salah lagi.
Ketentuan Surat Peringatan Berdasarkan Undang-undang
Surat peringatan mungkin tidak secara resmi dikeluarkan terhadap suatu perusahaan. Aturan-aturan tertentu untuk persiapan surat peringatan ini diatur dalam Pasal 161 Kode Perburuhan, yang berbunyi:
(1) Jika seorang karyawan melanggar ketentuan kontrak kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama, majikan dapat memutuskan hubungan kerja setelah mengeluarkan surat peringatan pertama, kedua dan ketiga.
(2) Surat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 berlaku untuk maksimum 6 (enam) bulan, kecuali jika digunakan dalam kontrak kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian bersama.
Dapat disimpulkan dari penerapan hukum yang disebutkan di atas bahwa tanggal di mana surat perintah penangkapan mengundurkan diri adalah SP1, SP2 atau SP3 selama 6 bulan atau sesuai dengan perjanjian sementara pada kontrak kerja.
Jika karyawan mencoba untuk meningkat di tempat kerja dalam waktu 6 bulan setelah bergabung dengan tim SP1, karyawan tersebut bebas dari SP1. Namun, jika masa berlaku SP1 belum kedaluwarsa dan karyawan salah lagi, SP2 akan dikeluarkan.
Gunakan dengan penyebaran SP3. Jika masa berlaku SP2 belum kedaluwarsa dan kesalahan telah dibuat, SP3 dikembalikan dan perusahaan memiliki hak untuk memutuskan hubungan kerja (pemecatan) setelah SP3 diberikan. Meskipun diberhentikan, karyawan tetap berhak atas gaji yang besar sesuai dengan UU No. 13 tahun 2003, Pasal 156 Bagian 1 dari Pekerjaan:
“Dalam hal ini, dari pihak pemutus yakni harus membayar upah rendah pada saat pemutusan hubungan kerja (pemecatan) atau membayar untuk masa kerja dan remunerasi yang harus diterima terhadap karyawan.”
Membuat Surat Peringatan Karyawan
Penciptaan SP untuk karyawan yakni mempunyai suatu standarisasi yang sama, tetapi dalam kenyataannya ini diatur oleh pedoman kelembagaan. Sebagai bagian dari departemen SDM, melakukan SP adalah bagian dari kehidupan sehari-hari.
Hanya saja menulis SP di departemen SDM tidak menyenangkan. Ada beberapa langkah untuk menulis SP. Mulai proses konfirmasi resmi untuk memperbaiki masalah kinerja atau pelanggaran. Menulis SP sering disebut sebagai percakapan yang sulit.
Pendekatan ini sangat penting ketika kami ingin mengirimkan berita buruk kepada karyawan kami. Dianjurkan untuk membuat SP yang eksplisit, tepat, dan permanen.
Peringatan tertulis ini harus ditanggapi dengan serius oleh pengusaha dan pekerja. Ini bukan hanya peringatan, tetapi juga harus dilihat sebagai bagian dari keadilan bagi kedua belah pihak.
Pentingnya surat ini di tempat kerja muncul ketika keadilan prosedur disiplin dipertanyakan. Tentu saja, menerbitkan atau tidak menerbitkan SP yakni tentunya memiliki konsekuensi.
Komponen yang di Dalam Surat Peringatan Karyawan
Dalam surat ini, yakni akan dimulai dalam suatu percakapan terhadap karyawan. Maka jangan lupa bahwa eksekutif memiliki salinan digital surat-surat mereka, berikut ialah penjelasannya:
a. Diskusikan Ini Sebelum Mengeluarkan SP
SP tak boleh tiba-tiba diberitahukan tanpa pemberitahuan lisan. Koreksi verbal terhadap masalah yang dihadapi perusahaan atau tenaga kerja Anda harus diarahkan kepada karyawan terlebih dahulu.
Oleh karena itu, SP digunakan ketika penolakan lisan dibuat untuk mengatasi masalah ini pada tahap awal kegagalan. Dalam hal ini, penerbitan SP adalah semacam monolog tentang masalah yang dihadapi karyawan.
b. Alasan untuk Peringatan
Pastikan bahwa dalam karyawan yakni mempunyai suatu pemahaman yang jelas tentang pelanggaran mereka dan alasan pemberitahuan tertulis mereka.
Beberapa karyawan mungkin tidak menyadari sifat dan dampak perilaku mereka. Karena itu penting untuk menggambarkan pelanggaran secara harfiah dan menjelaskan hasil dari tindakan tersebut.
Contohnya dalam suatu masalah pelanggaran waktu kerja bisa sebagai berikut: “Peringatan verbal diberikan di muka, tetapi karyawan berulang kali terlambat satu jam ke kantor.”
c. Kebijakan Perusahaan yang Relevan Dilanggar
Kebijakan perusahaan adalah sesuatu yang harus menjadi fokus karyawan. Kebijakan perusahaan bukan harapan pribadi. Jika seorang karyawan melanggar kebijakan perusahaan, harus ada beberapa parameter untuk mempromosikan perilaku tersebut.
d. Karyawan Tahu dan Memahami Konsekuensinya
SP mengharuskan karyawan untuk mengetahui apa yang akan terjadi jika mereka tidak mengikuti prosedur yang benar. Maka Anda harus sangat termotivasi.
Selain itu, Anda memiliki keuntungan karena dapat memperbaiki masalah. Jika seorang karyawan tidak mengubah tindakan mereka, ini dapat mengarah pada peringatan tertulis atau upaya lain, atau berakhir.
e. Diperlukan Tindakan yang Benar
Ini adalah bagian di mana perusahaan, dalam hal ini HRD, harus bereaksi secara khusus. Karyawan harus memahami dengan jelas harapan manajemen. Jika peringatan atau penghentian diperlukan, keputusan ini didukung di bagian ini.
Jadi pastikan karyawan Anda mengonfirmasi bahwa mereka tahu apa yang diminta perusahaan. Karena mereka memperbaiki masalah dan menghindari konsekuensi tambahan, karyawan harus melaporkan ke unit khusus yang akan memperbaiki masalah.
Baca Juga :
Demikianlah pembahasan kali ini, yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Pengertian Surat Peringatan. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.