Candi Pawon – Merupakan peninggalan paling berharga selain Candi Borobudur dan Candi Mendut di wilayah Jawa Tengah, Kabupaten Magelang. Candi Pawon yang merupakan relatif kecil dalam kabin yang tersembunyi di tengah-tengah area perumahan.
Prinsip-prinsip arsitektur sejarah candi ini ialah kombinasi dari model dalam bangunan India kuno dan Hindu Jawa. Patung tersebut dimulai dari luar tangga di pipi sebagai memasuki aula candi.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Candi Pawon beserta sejarahnya. Untuk ulasan selengkapnya, yuk… Simak sebagai berikut.
Bagaimanakah Sejarah Candi Pawon ?
Candi Pawon merupakan salah satu peninggalan paling berharga di samping Candi Mendut dan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang di Jawa Tengah. Candi Pawon yakni relatif berbentuk kecil dengan kabin yang telah tersembunyi di tengah-tengah dalam sebuah pemukiman desa setempat.
Menurut sumber dari Pusat Konservasi Borobudur dan berbagai sumber sejarah dari candi Prambanan dan candi Mendut, pembangunan candi tersebut dilakukan dengan cara bersamaan di pertengahan abad ke-8 Masehi. Selama era kerajaan Mataram kuno, candi tersebut yakni masih digunakan dan terbukti tangguh karena masih terlibat dengan upacara Waisak.
Karena dalam lokasinya di wilayah pulau Jawa, candi ini sering disebut sebagai masakan oleh orang-orang, terutama orang Jawa (bahasa Jawa adalah “pawon”. Tetapi untuk menjadi bukti gaya Buddha periode klasik, candi Pawon, yang berarti Pawuan atau abu, digunakan menurut model Jawa kuno sebagai penyimpanan abu mayat untuk Raja Indra, pendahulu atau ayah dari Raja Samaratungga, selama dinasti Syailendra .
Patung dan Arsitektur
Tidak ada patung yang ditemukan di ruang candi ini, hingga sulit sebagai mengidentifikasi yang lebih lanjut. Yang menarik dari Candi Pawon ialah dekorasinya. Dinding luar candi dihiasi dengan relief pohon organik (Kalpataru), yang diapit oleh mesin kasir dan Kinara-Kinari (setengah burung setengah tubuh manusia atau tubuh burung berkepala manusia).
Bentuk Bangunan Candi
Terdapat 6 lubang di bagian dalam ruangan di mana asap bisa keluar. Lubang ini unik karena sebagian besar kuil biasanya dapat ditutup dalam kabin.
Bentuk arsitektur atap Candi Pawon adalah bentuk piramida yang mewakili bentuk Gunung Meru. Ada beberapa stupa kecil di atap. Dinding candi diukir pada panel relief sejarah kinari atau makhluk berkepala manusia, akan tetapi mempunyai sebuah tubuh yang menyerupai seperti burung.
Pintu masuk pada ke kamar di bagian badan candi terseut yakni ada pada di bagian sisi barat. Terdapat sebuah ornamen Kalamakara tanpa rahang bawah di bagian atas pintu, tangga ke aula yakni dapat dilengkapi dengan tangga dengan patung-patung di dinding luar.
Hiasan dalam sebuah kepala naga di bagian pipi tangga yakni telah brusak. Ruang di bagian tubuh candi saat ini kosong, akan tetapi ada tanda-tanda yang terlihat di lantai, menunjukkan bahwa ada patung pada saat ini.
Ada juga papan dengan register bantuan dan relief dalam bentuk pohon organik atau disebut Kalpataru. Kalpataru terletak di tengah antara register bantuan dan relief Kinari. Ada juga relief dalam bentuk Boddhisatva di bagian dinding luar kuil.
Menurut Poerbatjaraka, relief adalah sebuah bagian pertama dari relief di wilayah Candi Borobudur. Relief ada di bagian dinding candi luar. Pintu masuknya yakni telah dihiasi dalam sebuah periode Makara. Gaya Hindu Jawa dan India kuno membentuk arsitektur candi yang pernah dipugar ini. Kuil ini dipulihkan dengan antara tahun 1903 hingga 1904.
Baca Juga :
Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Candi Pawon beserta sejarah, arsitektur, beserta bentuk bangunan pada candi. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.