Sejarah Kerajaan Janggala – Kerajaan Janggala yakni telah didirikan pada tahun 1042 setelah Airlangga dari sebuah Kerajaan Kahuripan dapat membagi terhadap wilayahnya.
Dalam masa kekuasaan di Kerajaan Jenggala relatif singkat dan hanya dipimpin dengan tiga periode kekuasaan, yakni Mapanji Garasakan, Samarotsaha dan Mapanji Alanjung Ahyes.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas mengenai Sejarah Kerajaan Janggala, asal usul, dan lain sebagainya. Untuk ulasan selengkapnya, yuk… Simak sebagai berikut.
Bagaimanakah Sejarah Kerajaan Janggala ?
Kerajaan Janggala merupakan salah satu dari sebuah dua fragmen Kerajaan Tak Terlihat serta dipimpin dengan Airlangga dari Dinasti Isyana. Lokasi pusat dalam pemerintahan ini, yakni berada di dekat Kabupaten Sidoarjo, wilayah Jawa Timur.
Kerajaan Janggala yang telah didirikan pada tahun 1042, tak lama setelah Airlangga dari sebuah Kerajaan yang Tak Terlihat membagi wilayah mereka menjadi Kerajaan Janggala dan Kerajaan Kadiri untuk diberikan kepada dua putra mereka yang saling bertentangan.
Ibu kota Jenggala di Kahirpan diserahkan ke Mapanji Garasa, sedangkan ibu kota Daha diberikan oleh Royal Kadiri kepada Sri Samarawijaya. Sejak awal pemisahan kedua kerajaan, hubungan dengan antara Kadiri dan Janggala tidak pernah stabil dan selalu dalam sebuah konflik.
Berbeda dengan sebuah Kerajaan Kadiri, dalam Kerajaan Janggala tersebut, yakni dapat tumbuh dengan sangat cepat pada awal pemisahannya dari sebuah Kerajaan Tak Terlihat.
Ini karena adanya Mapanji Garasakan adalah seorang raja pertama Janggala yang dapat mengatur pemerintah dan diplomat di berbagai bidang di wilayah kekuasaannya.
Bahkan di luar domainnya, dalam pemerintah ini berkembang tidak hanya di sektor pemerintah, akan tetapi terdapat juga di sebuah sektor lain seperti seni, ekonomi, dan sastra.
Pemerintah Janggala mengendalikan anak-anak sungai, termasuk jalur perdagangan di wilayah Porong. Selain itu, Jenggala telah diakui oleh pemerintah di luar nusantara seperti Cina, India, dan negara-negara lain.
Menurut laporan dalam sebuah perjalanan Tiongkok, adanya suatu zona terhadap perdagangan Kerajaan Janggala adalah yang terbesar kedua di kepulauan ini setelah Kerajaan Sriwijaya.
Kehidupan dan Perkembangan Kerajaan Jenggala
Kerajaan Jenggala yakni memiliki sebuah letak di bagian sebelah barat terhadap ibu kota Kahuripan. Kerajaan tersebut yakni dapat ditujukan untuk keturunan Erlangga, dan raja yang telah berkuasa adalah seorang anak-anak Erlangga sendiri.
Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa mereka menggunakan pada sebuah simbol kerajaan yang melambangkan kebesaran Erlangga sebagai simbol kerajaannya, seperti dalam penggunaan terhadap Garudamukha Lancana hanya untuk segel kerajaan.
Deskripsi lancana yakni pada stempel dan lambang kerajaan juga ditambahkan untuk lebih mengkonfirmasi keberadaan Kerajaan Jenggala, tetapi untuk melegitimasi dirinya sebagai kelanjutan dari dinasti Erlangga.
Dalam perkembangan yang selanjutnya, dalam kerajaan ini telah mengalami masa kegelapan selama sekitar 60 tahun. Terhadap waktu yang begitu relatif lama yang dapat dikatakan bahwa tidak ada atau tidak ada sumber sejarah dan peninggalan sejarah dari suatu Kerajaan Jenggala dari mana sejarah-sejarah Kerajaan Jenggala dapat disusun.
Dalam sebuah Kerajaan Janggala, merupakan salah satu dari sebuah dua fragmen Kerajaan Tak Terlihat serta dipimpin dengan Airlangga dari Dinasti Isyana.
Baca Juga :
Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara jelas dan lengkap yakni mengenai Sejarah Kerajaan Janggala. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermnfaat.