Sejarah Kota Bukittinggi – Termasuk sebuah ekonomi terbesar kedua di wilayah provinsi Sumatera Barat, dalam negara Indonesia. Kota ini dulunya adalah ibu kota Indonesia pada masa pemerintahan darurat RI.
Kota Bukittinggi memiliki sebuah letak di dalam Pegunungan Bukit Barisan, atau 90 mil di bagian utara dalam sebuah Kota Padang. Kota ini terletak di tepi Ngarai Sianok dan dikelilingi oleh dua gunung, Gunung Marapi dan Gunung Singgalang.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas mengenai Sejarah Kota Bukittinggi. Untuk penjelasan selanjutnya, yuukk… Simak ulasan sebagai berikut.
Bagaimanakah Sejarah Kota Bukittinggi ?
Di sebuah kota Bukittinggi telah akan merasakan sebuah aroma atau masa kolonial. Terdapat begitu banyak tempat dalam sebuah wisata yang bisa dapat kunjungi ketika dalam berada di wilayah kota ini. Salah satunya ialah termasuk dalam Goa Jepang, peninggalan zaman penjajahan Jepang.
Selain pada sebuah peninggalan dari negeri Sakura masih ditemukan dalam peninggalan dari negara Belanda di kota ini. Seperti dalam sebuah benteng, rel kereta api, dan monumen di mana peristiwa bersejarah terjadi selama dalam sebuah penjajahan terhadap Belanda.
Kota Bukittinggi harus menjadi sebuah tujuan dalam adanya wisata saat akan bepergian ke Sumatera Barat. Itu karena di kota ini akan dapat menemukan dalam keadaan suasana yang begitu indah, pemandangan yang sejuk dan indah.
Sejarah kota Bukittinggi dimulai dengan keberadaan pasar yang didirikan dan dikelola oleh pangeran Nagari Kurai. Orang-orang di Minangkabau menyebutnya memberi makan. Makanan ini dapat buka dalam hari Sabtu dan secara bertahap semakin banyak pengunjung yang akan datang.
Geografi
Kota Bukittinggi yakni memiliki letak di serangkaian Bukit Barisan dalam sepanjang pulau Sumatra dan telah dikelilingi dengan sebuah dua gunung Singgalang, berapi, dan Marapi. Kota ini terletak di ketinggian 909-941 meter di atas dalam sebuah permukaan laut.
Mempunyai sebuah cuaca yang sangat dingin dengan suhu berkisar antara 16,1 hingga 24,9° C. Sementara itu, dengan luas 82,8% dari total dalam wilayah Bukittinggi saat ini (25,24 km²) ditetapkan sebagai tanah yang subur, sedangkan sisanya telah ditetapkan sebagai cadangan hutan.
Dalam sebuah kota ini telah mempunyai sebuah topografi berbukit dan lembab. Beberapa bukit ini umum di daerah perkotaan, termasuk Bukit Tambun Tulang, Bukit Ambacang, Bukit Campago, Bukit Mandiangin, Bukit Kubangankabau, Bukit Canggang, Bukit Paninau, Bukit Pinang Nan Sabatang, dan lain-lainnya.
Selain itu, ada sebuah lembah yang dikenal sebagai Ngarai Sianok, yang memiliki kedalaman antara 75 dan 110 meter, dan di mana pada dasarnya sebuah sungai bernama Batang Masang mengalir.
Hari Jadi Kota Bukittinggi
Menentukan dalam sebuah hari jadi dalam kota sangat penting bagi warga dan kota itu sendiri. Bagi pemerintah Bukittinggi, peringatan tersebut berarti bahwa:
- Pengetahuan tentang fondasi historis kehidupan kota untuk memahami nilai-nilai ideal yang terkandung dalam pengalaman historisnya.
- Pertahankan identitas kehadiran kota di panggung sepanjang evolusi bangsa.
- Dapat membuat sebuah fondasi yang ideal untuk pengembangan dalam sebuah kota berikutnya.
Atas dasar hal di atas, pemerintah Bukittinggi mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat di wilayah tersebut dan di luar negeri dan akhirnya meminta DVRD untuk memberikan tanggal alternatif untuk peringatan hari jadi dalam sebuah kota Bukittinggi.
Setelah memperoleh pendapat dari beberapa tokoh dalam sebuah masyarakat baik dari penduduk asli Nagari (KAN) maupun penduduk asli Kurai (KAK), dalam pemerintah daerah harus menetapkan sebagai tanggal yang tepat untuk penunjukan lembaga atau lembaga yang profesional di bidangnya. untuk menyebarkan ini.
Menyusul dalam sebuah kegiatan di atas, dengan sebuah pemerintah kota dalam Bukittinggi telah mengadakan seminar dalam bekerjasama dengan Universitas Andalas dan sejumlah pakar sejarah di tingkat regional dan nasional.
Hasil seminar tersebut mendapat persetujuan DPRD Kota Bukittinggi dengan Surat Keputusan yakni dalam tahun 1988 tanggal 15 Desember 1988, dan akhirnya pemerintah daerah dengan surat keputusan walikota Bukittinggi pada tahun 1988 tanggal 17 Desember 1988 dalam sebuah kota Bukittinggi telah didirikan pada tanggal 22 Desember 1784.
Kota Bukittinggi memiliki sebuah letak di dalam Pegunungan Bukit Barisan, atau 90 mil di bagian utara dalam sebuah Kota Padang, telah dikelilingi dengan sebuah dua gunung Singgalang, berapi, dan Marapi.
Baca Juga :
Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara jelas dan lengkap yakni mengenai Sejarah Kota Bukittinggi. Semoga ulasan ini dapat berguna dan bermanfaat.