GuruAkuntansi.co.id Kali ini akan membahas mengenai Akuntansi Biaya Untuk Overhead Pabrik, Aktual dan Estimasi Biaya Dialokasikan dari pengertian hingga penggolongan biaya, selamat membaca …
Pengertian Biaya Overhead
Ketika akan mengatur anggaran keuangan tiap bulannya, pernahkah Anda akan menyisihkan sedikit uang untuk dapat mengantisipasi pengeluaran-pengeluaran tidak terduga? Jika Anda pernah melakukannya, maka Anda merupakan tipe orang yang selalu ‘sedia payung sebelum hujan’.
Saat ini mulai banyak orang yang dapat mengatur anggaran keuangannya dengan sangat detail.
Mereka juga biasanya telah membagi keuangan mereka ke dalam kategori-kategori pengeluaran yang sangat rutin mereka lakukan pada setiap bulan, contohnya saja, anggaran untuk makan, bensin, hingga anggaran untuk cicilan rumah maupun mobil.
Sayangnya, belum banyak orang yang dimana akan memasukkan kategori “pengeluaran tidak akan terduga” dalam anggarannya.
Padahal, menganggarkan biaya tidak akan terduga dalam keuangan merupakan hal yang sagat penting sebagai upaya menjaga kondisi keuangan Anda agar tetap sangat stabil.
Persiapan ini anggaran pengeluaran tidak akan terduga tidak hanya penting untuk dapat dilakukan dalam penyusunan anggaran rumah tangga, namun sangat penting pula untuk dilakukan oleh perusahaan.
Istilah yang tepat untuk menyebut pengeluaran-pengeluaran yang tidak terduga sebuah perusahaan merupakan biaya overhead pabrik.
Biaya overhead pabrik merupakan biaya produksi yang tidak akan masuk dalam biaya bahan baku maupun juga biaya tenaga kerja langsung.
Apabila suatu perusahaan juga mempunyai departemen-departemen lain selain depa
rtemen produksi maka semua biaya yang akan terjadi di departemen pembantu tersebut dikategorikan sebagai biaya overhead pabrik.
Biaya overhead pabrik biasanya muncul dari biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk pemakaian bahan tambahan, biaya tenaga kerja tak langsung, pengawasan mesin produksi, pajak, asuransi, hingga fasilitas-fasilitas tambahan yang diperlukan dalam proses produksi.
Penggolongan Biaya Overhead Pabrik
Sebelum menentukan suatu anggaran biaya overhead pabrik, kita harus bisa menggolongkan suatu biaya overhead pabrik yang terlebih dahulu.
Dengan adanya penggolongan, kita akan lebih mudah dalam menentukan seberapa besar anggaran yang akan perlu disisihkan sebagai anggaran biaya overhead pabrik sesuai dengan usaha di perusahaan kita. Biaya overhead pabrik dapat digolongkan ke dalam 3 krite
Penggolongan biaya overhead pabrik Berdasarkan sifatnya, biaya overhead pabrik dapat dibagi menjadi:
a. Biaya bahan penolong
Bahan penolong yang akan dimaksud dalam hal ini merupakan bahan yang tidak akan menjadi bagian dari hasil produksi maupun juga bahan yang nilainya sangat relatif kecil jika dibandingkan dengan harga keseluruhan produk.
b. Biaya tenaga kerja tak langsung
Tenaga kerja tidak akan langsung yang dimaksud dalam biaya overhead pabrik merupakan dimana tenaga kerja perusahaan yang upahnya tidak akan dapat diperhitungkan secara langsung kepada suau produk.
c. Biaya reparasi dan pemeliharaan
Biaya reparasi dan juga pemeliharaan yang akan dimaksud dalam biaya overhead pabrik meruakan biaya suku cadang (spareparts), biaya bahan habis pakai (factory supplies),
Dan juga harga jasa yang perlu dikeluarkan perusahaan untuk dapat keperluan perbaikan dan juga pemeliharaan mesin produksi, kendaraan, atau juga alat-alat perusahaan yang lainnya.
Metode alokas
i langsung (direct alocation method)
Dalam metode ini, BOP departemen jasa jika dialokasikan ke tiap-tiap departemen produksi yang akan menikmatinya.
Metode alokasi langsung akan digunakan apabila jasa yang telah dihasilkan oleh departemen jasa hanya dinikmati atau dimanfaatkan oleh departemen produksi, dan juga tidak ada departemen jasa yang lain yang dimana memakai jasa tersebut (Departemen Jasa tidak akan memakai jasanya).
Contoh kasus: Metode Alokasi langsung
CV HAM ini akan mengolah produknya melalui 2 departemen produksi yaitu departemen proses 1 dan juga proses 2, dan juga ditunjang oleh 2 departemen jasa yaitu departemen jasa listrik (X) atau juga departemen jasa pemeliharaan mesin (Y).
Seluruh tenaga listrik dan juga pemeliharaan mesin sepenuhnya sering digunakan oleh departemen produksi dengan proporsi:
Jawab
Menghitung BOP ini akan dianggarkan
Alokasi BOP dari masing-masing departemen ialah:
1.Jasa X
BOP departemen jasa X sebanyak Rp 30.000.000 yang seluruhnya akan dialokasikan ke masing-masing departemen produksi dengan proporsi masing-masing
Departemen Proses 1 ialah 30% x Rp 30.000.000 = Rp 9.000.000,-
Departemen Proses 2 ialah 35% x Rp 30.000.000 = Rp 10.500.000,-
Departemen Proses 3 ialah 35% x Rp 30.000.000 = Rp 10.500.000,-
Total = Rp 30.000.000,-
2.Jasa Y
BOP departemen jasa Y sebanyak Rp 60.000.000 yang seluruhnya dialokasikan ke masing-masing departemen produksi dengan suatu proporsi masing-masing:
Departemen 1 ialah 25% x Rp 60.000.000 = Rp 15.000.000,-
Departemen 2 ialah 40% x Rp 60.000.000 = Rp 24.000.000,-
Departemen 3 ialah 35% x Rp 60.000.000 = Rp 21.000.000,-
Total = Rp 60.000.000,-
Baca Juga:
- Akumulasi Biaya Proses Perhitungan
- Kumpulan Contoh Soal Rekonsiliasi Bank
- Macam – macam Bukti Transaksi
- Contoh Bukti Kwitansi Pembayaran
Demikianlah pembahasan yang dapat kami bagikan tentang Akuntansi Biaya Untuk Overhead Pabrik, Aktual dan Estimasi Biaya Dialokasikan semoga bermanfaat.