Perkembangan Islam di Indonesia – Terdapat tiga teori tentang masuknya Islam ke Indonesia, yakni Persia (Iran), teori Gujarat (India), dan Arab. Terlepas dalam perbedaan selama bertahun-tahun, dan terdapat kesamaan diantara tiga teori tersebut.
Kerajaan Islam atau Kesultanan dengan gaya Islam, meliputi Samudera Pasai sebagai kerajaan dengan gaya Islam pertama di kepulauan ini, Kesultanan Cirebon, Kerajaan Demak, dan lain sebagainya.
Bagaimana sejarah dan perkembangan dalam masuknya Islam? Dalam pembahasan kali ini, kami akan merangkum secara jelas dan singkat serta mudah untuk dipahami. Untuk ulasan selanjutnya akan dijelaskan sebagai berikut.
Bagaimana Sejarah Islam di Indonesia ?
Islam selalu diperkenalkan dengan berbagai negara yang berada di dunia, Timur Tengah, Asia, Afrika, dan Eropa. Sejak zaman Nabi Muhammad SAW, dalam agama Islam telah menyebar di berbagai negara bahkan setelah kematiannya pada tahun 632 Masehi. Syi’ar dari agama Islam terus dilakukan dengan para khalifah dan para pemimpin lain dari Dinasti Islam.
Islam pertama kali telah diperkenalkan di wilayah Indonesia ketika Dinasti Umayyah telah mendirikan basis yakni dengan perdagangan di pantai barat Sumatra. Wilayah Indonesia, yang begitu dikenal karena rempah-rempahnya, dikunjungi oleh pedagang dari seluruh dunia. Pedagang Muslim juga datang ke Indonesia untuk berdagang, dan itu selama berabad-abad.
Tidak hanya dalam perdagangan, tetapi dalam pedagang Muslim dari Gujarat, Arab, dan Persia mengajarkan ajaran Islam kepada penduduk sekitar. Berikut ini adalah penjelasan lain tentang sejarah masuk dan pembangunan di Indonesia, diantaranya ialah:
1. Teori Arab
Teori ini telah didukung dengan para sejarawan Muslim yakni Prof. Hamka, yang telah mengatakan bahwa agama Islam datang ke wilayah Indonesia pada abad pertama dalam Hijriyah, yang datang langsung dari Saudi sekitar abad ke 7 hingga 8 Masehi.
Telah didukung dengan keberadaan jalur pelayaran yang sibuk dan internasional jauh sebelum abad ke-13 M melalui Selat Malaka, yang menghubungkan Dinasti Tang di Cina (Asia Timur), Sriwijaya (Asia Tenggara), dan Umayyah (Asia Barat).
2. Teori Gujarat
Suryanegara telah berpendapat bahwa dasar teori tersebut mungkin dapat didasarkan pada Snouck Hurgronje, dalam bukunya yakni “l” Revue de Historie des Religious dan “L” Arabie et les Indes Neerlandaises. Terdapat tiga alasan mengapa Snouk Hurgronje telah memusatkan keyakinannya pada Gurajat, berikut merupakan penjelasan nya:
- Hubungan dalam perdagangan jangka panjang antara wilayah Indonesia dan pada wilayah India.
- Tidak banyak fakta yang menjelaskan dalam peran orang Arab yang telah penyebaran Islam di berbagai Nusantara.
- Terdapat tulisan yang tertua tentang agama Islam di Sumatra, yang memberikan gambaran tentang hubungan antara Sumatra dan Gujarat.
3. Teori Persia
Suryanegara telah mengatakan bahwa pelopor teori Persia di Indonesia ialah P. A. Hosein Djajaningrat. Telah didukung dengan keberadaan budaya , yakni meliputi budaya Persia, terasa seperti model arsitektur dan sebagainya pada komunitas Islam di Indonesia.
Perkembangan Islam
Agama Islam yang telah masuk ke wilayah Indonesia tentu saja dapat mengubah budaya di Indonesia. Budaya lokal yang sudah ada di Indonesia sejak lama mulai berubah dengan budaya Islam. Pada saat itu, ajaran dalam agama Islam di wilayah Indonesia mudah diterima karena disebabkan dengan adanya beberapa faktor, diantaranya ialah:
- Ajaran dalam agama Islam begitu sederhana, yakni mudah untuk dimengerti dan mudah diterima.
- Untuk memeluk agama Islam tidaklah sulit, karena hanya dua kalimat Pengakuan Iman adalah “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan Allah”.
- Upacara dalam keagamaan Islam begitu sederhana dan tidak sulit.
- Islam tidak mengakui kasta yang membedakan orang menurut kelompok mereka. Islam mengajarkan kesejahteraan dan persamaan.
- Islam menyebar sangat dengan damai.
- Kekuatan dalam bidang politik pada pedagang Muslim, kebanyakan dari mereka dari kelas atas.
- Muslim dianggap kuat dalam urusan militer.
- Runtuhnya dalam suatu Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sriwijaya merupakan penyebab kuat bagi perkembangan pesat kerajaan Islam di wilayah Indonesia.
- Islam telah mengajarkan bahwa ibadah dapat dilakukan di mana saja di mana tempat itu suci dan tidak selalu harus menetap di daerah-daerah tertentu karena takut tidak dilindungi oleh adanya Tuhan.
- Untuk menyajikan dan merealisasikan otoritas suci di mana pengkhotbah menulis teks yang dimengerti dan di hafalkan.
- Islam mengajarkan moralitas penduduk asli.
- Pengkhotbah pandai menyembuhkan obat, sehingga sangat populer di kalangan masyarakat adat.
Tidak hanya menyebarkan oleh para pendatang agama Muslim dan pedagang Muslim, tetapi seiring perjalanan waktu, kerajaan Islam bangkit dan mencapai masa kejayaan mereka.
Banyak masjid dan mushola telah didirikan sebagai tempat ibadah di berbagai tempat. Kerajaan Islam pertama yang didirikan di Indonesia adalah kerajaan Samudera Pasai dengan Sultan Malik As-Saleh sebagai sultan pertama.
Baca Juga :
Demikian pembahasan kali ini yang telah kami rangkum dengan jelas dan singkat mengenai Perkembangan Islam di Indonesia. Semoga ulasan kali ini dapat berguna dan dapat bermanfaat bagi Anda semua.