Membahas tentang pendapatan tentu tidak terlepas dari yang namanya fixed income atau pendapatan tetap. Namun, tentunya pendapatan tetapi di sini bukan hanya dari pekerjaan saja tetapi juga aktivitas investasi.
Benar sekali, ternyata pendapatan tetap tersebut bisa juga didapatkan dari instrumen investasi seperti obligasi. Pasalnya, obligasi tersebut dapat memberikan Anda pemasukan secara tetap dalam periode waktu tertentu.
Lebih jauh lagi, sebenarnya pendapatan secara tetap ini mempunyai arti lebih luas lagi. Nah, bagi Anda yang penasaran terhadap income tetap tersebut, langsung saja simak penjelasannya sebagai berikut.
Apa itu Fixed Income?
Telah dijelaskan sedikit di awal bahwa fixed income adalah suatu pendapatan secara tetap yang diperoleh seseorang, lebih khususnya para investor. Pendapatan tersebut pastinya tidak dapat diperoleh dari semua instrumen pada investasi.
Lebih tepatnya, income seperti ini hanya bisa didapatkan pada beberapa instrumen saja seperti surat berharga atau obligasi. Berbicara tentang obligasi tentu Anda sudah cukup familiar dengan istilah tersebut.
Obligasi merupakan surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan, lembaga keuangan, dan pemerintah yang menampilkan bukti pinjaman. Penerbitan dari surat tersebut dilakukan secara sengaja guna mengumpulkan uang yang diperlukan pada pendanaan atau pengembangan lainnya.
Surat-surat pinjaman tersebutlah yang nantinya akan ditawarkan pada investor. Nantinya, para investor yang membeli suratnya akan memperoleh pengembalian dana serta bunga/kupon. Adanya bunga inilah yang menjadi keuntungan untuk para investor.
Bunga atau kupon tersebut diberikan secara rutin sesuai dengan kesepakatan di awal. Biasanya bunga tersebut bisa diberikan dalam periode 1 bulan, 3 bulan, ataupun 6 bulan.
Keuntungan Memiliki Fixed Income
Saat Anda mempunyai income tetap, terdapat berbagai keuntungan yang bisa didapatkan. Adanya keuntungan tersebut merupakan salah satu alasan mengapa jenis instrumen tersebut banyak diminati oleh para investor.
Berikut ini adalah keuntungan-keuntungan tersebut.
1. Pasti Memperoleh Pendapatan
Keuntungan pertama adalah investor sudah dipastikan untuk memperoleh pendapatan secara tetap. Artinya, berapa jumlah dari keuntungan yang diperolehnya sudah bisa diketahui semenjak melakukan investasi.
Dalam periode waktu tertentu, para investor akan memperoleh keuntungan sesuai bunga yang telah disepakati bersama sebelumnya. Keuntungan tersebut bisa terus didapatkan selama aktivitas dari investasinya masih berlangsung.
2. Tidak Mempunyai Risiko Tinggi
Secara sekilas, sebenarnya sudah dapat terlihat bahwa obligasi ini merupakan instrumen yang tidak mempunyai risiko tinggi. Namun, tentunya kembali lagi tingkat risiko tersebut tergantung dari analisis dari para investornya.
Pada saat investor bisa memilih obligasi berkualitas, maka bisa dipastikan risiko kerugiannya kemungkinannya kecil. oleh karena itu, dalam hal ini melakukan analisis secara menyeluruh tetap penting dilakukan untuk meminimalkan risiko dari investasinya.
Anda dapat mencari tahu secara detail tentang pihak penerbit surat berharga terkait kemampuan membayar hutangnya. Intinya, pastikan memilih penerbit surat berkualitas dan hindari untuk membeli obligasi secara sebarangan.
3. Volatilitas Rendah
Instrumen surat berharga obligasi terkenal mempunyai volatilitas rendah. Artinya, tidak akan terjadi perubahan harga secara signifikan pada periode singkat. Obligasi tidak sama seperti emas ataupun saham yang mengalami perubahan harga setiap waktu.
Nilai Volatilitas rendah tersebut akan memberikan Anda ketenangan dan kedamaian dalam berinvestasi. Hal itu karena Anda tidak perlu ditakutkan dengan adanya penurunan harga secara drastis hingga pada akhirnya mendapatkan kerugian.
4. Termasuk Investasi Jangka Pendek
Mempunyai instrumen investasi dengan pengembalian tetap pastinya sangat menguntungkan. Apalagi pengembalian keuntungan tersebut bisa dirasakan dalam jangka waktu singkat atau pendek. Untungnya, investasi ini termasuk instrumen dengan jangka waktu singkat antara 1 hingga 3 tahun.
Seperti itulah berbagai keuntungan yang bisa dirasakan saat Anda memilih instrumen pendapatan tetap. Terlepas dari keuntungan tersebut, tentu sebagai investor Anda tetap harus memikirkan strategi dan pertimbangan matang supaya bisa memperoleh keuntungan maksimal.
Faktor Risiko yang Berpengaruh Pada Fixed Income
Secara umum, jenis instrumen ini memang secara kertas mampu memberikan pengembalian tetap secara aman. Akan tetapi, hal itu tidak serta-merta membuat investasi tersebut terbebas dari yang namanya risiko kerugian.
Risiko tersebut dapat datang dari dalam seperti perusahaan, lembaga, dan pemerintah ataupun dari luar seperti kondisi ekonomi, sosial, dan politik negara. Artinya, berbagai analisis serta strategi di awal dalam investasi masih dapat berpotensi menghadirkan kerugian yang tidak dapat dihindari.
Oleh karena itu, penting bagi para investor untuk memahami faktor risiko apa saja yang dapat memengaruhi instrumen ini. Nah, untuk mengetahui apa saja faktor tersebut, silakan simak penjelasannya berikut ini.
1. Kondisi dan Keadaan Negara
Faktor pertama yang dapat memengaruhi adalah kondisi dan keadaan dari negara. Hal tersebut tentunya dapat memengaruhi dalam berbagai jenis instrumen investasi termasuk juga pada pendapatan tetap.
Pada saat terjadi ketidakstabilan politik, ekonomi, ataupun sosial dalam suatu negara, maka itu dapat mengubah arah dari investasi. Misalkan saja kondisi Indonesia sedang tidak stabil ekonominya, maka harga dari obligasi atau surat berharga juga bisa mengalami perubahan.
2. Perubahan Suku Bunga
Faktor risiko kerugian berikutnya juga bisa disebabkan oleh perubahan suku bunga di pasar. Perlu diketahui bahwa suku bunga pada obligasi atau surat berharga ini terbilang cukup unik. Pasalnya, perubahan suku bunga dan harganya tidaklah sejalan.
Artinya, saat terjadi kenaikan suku bunga, maka harga dari obligasi akan turun. Begitu juga sebaliknya saat terjadi penurunan suku bunga, harga dari obligasi akan mengalami kenaikan.
3. Hasil Lebih Rendah
Instrumen investasi pendapatan tetap biasanya akan mampu memberikan hasil stabil dengan risiko rendah. Namun, jumlah dari hasil tersebut tentunya memiliki jumlah lebih kecil dibandingkan investasi lain dengan risiko tinggi seperti saham atau reksa dana saham.
4. Terjadi Kegagalan Bayar
Pemerintah, perusahaan, dan lembaga keuangan sebagai penerbit surat hutang dapat mengalami gagal bayar. Hal itu biasanya dapat terjadi karena penerbit surat mengalami kebangkrutan atau gulung tikar. Pastinya, jika kondisi itu terjadi maka investor tidak bisa apa-apa jika penerbit mendapatkan kerugian.
Perlu diketahui, ketika pengembalian uang pada investor besar, maka risiko mengalami kegagalan bayar juga bisa semakin tinggi. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan analisis menyeluruh sebelum memilih melakukan pembelian suratnya.
Contoh Income Pendapatan Tetap
Terdapat beberapa contoh instrumen investasi yang mampu memberikan pengembalian tetap. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
1. Reksa Dana Obligasi
Pertama ada reksadana obligasi yang mempunyai jatuh tempo di bawah 1 tahun. Surat ini bisa menghasilkan pengembalian tetap selama periode waktu tertentu.
2. Deposito
Berikutnya, ada juga investasi deposito yang mampu menghasilkan pengembalian secara tetap. Jenis investasi dari perbankan ini bisa disesuaikan jangka waktunya sesuai keinginan. Anda dapat investasi uang ke rekening deposito dengan pilihan waktu 3, 6, sampai 24 bulan.
3. SBN (Surat Berharga Negara)
Pada praktiknya, pemerintah akan mengeluarkan produk Surat Berharga Negara ke masyarakat untuk ikut partisipasi dalam membangun infrastruktur negara. Untuk mengikutinya, Anda bisa menanam modal minimal 1 juta rupiah.
Keuntungan produk SBN ini berupa kupon setiap bulan selama masa investasi. Pada saat jatuh tempo, pemerintah juga akan memberikan pokok dana investasinya. SBN ini dipastikan terjamin keamanannya sesuai UU no 24 tahun 2002.
Memilih fixed income sebagai cara untuk mendapatkan keuntungan secara tetap merupakan pilihan langkah bijak. Pasalnya, jenis instrumen investasi tersebut mempunyai pendapatan secara tetap yang akan diberikan dan risikonya terbilang tidak besar.
Akan tetapi, sebagai investor cerdas tentu Anda tetap harus memilih penerbit yang terpercaya. Tujuannya tentu agar saat berinvestasi pendapatan tetap Anda tidak akan mengalami risiko kerugian yang tinggi.