Berawal dari sistem barter, saat ini perkembangan alat transaksi manusia sudah sangat canggih, yakni penggunaan mata uang digital. Dengan alat tukar tersebut, maka seseorang bisa melakukan pembayaran bahkan tanpa menggunakan uang fisik.
Tentu saja hal ini sangat bermanfaat terutama ketika ingin melakukan transfer atau pembayaran secara jarak jauh. Dulu, mungkin transaksi seperti itu hanya dapat dilakukan lewat pos, wesel, atau harus datang ke kantor bank. Akan tetapi, sekarang semua sangat mungkin dengan menggunakan smartphone saja.
Pengertian Uang Digital
Sesuai dengan namanya, mata uang digital merupakan alat tukar yang berbentuk digital atau non fisik. Dalam transaksi konvensional, kita biasanya menggunakan uang fisik, baik itu kertas maupun logam. Akan tetapi, semakin lama metode tersebut dirasa kurang efektif dan memiliki beberapa kekurangan.
Sebagai contoh, alat tukar berbentuk fisik sangat rawan mengalami kerusakan seperti sobek, terbakar, atau hancur. Banyak sekali kejadian ketika seseorang menyimpan di tabungan kayu, setelah beberapa tahun ternyata kertas sudah hancur dimakan rayap.
Kemudian, bentuk fisik juga rawan hilang dan mengalami pencurian. Tindak kriminal tersebut memang marak terjadi dan biasanya pelaku mengincar korban yang baru saja melakukan penarikan tunai di bank maupun ATM.
Dari permasalahan di atas, menggunakan alat tukar digital diyakini bisa menjadi solusi. Pengguna bisa menyimpan aset kekayaan secara digital sehingga terhindar dari risiko kerusakan. Selain itu, transaksi jarak jauh juga dapat dilakukan sangat cepat hanya menggunakan sentuhan jari sehingga lebih efisien.
Jenis-Jenis Mata Uang Digital
Saat ini ada beberapa jenis mata uang digital yang digunakan oleh masyarakat, baik di Indonesia maupun dunia. Perlu diketahui bahwa masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri sehingga Anda bisa menyesuaikan dengan kebutuhan.
1. Dompet digital
Dompet digital atau kerap juga disebut e-wallet merupakan sebuah platform aplikasi untuk menyimpan uang secara digital. Nantinya, dompet digital dapat digunakan untuk melakukan berbagai macam metode pembayaran seperti belanja online, transfer, dan lain-lain.
Sebagai contoh, Anda sedang berbelanja di sebuah platform e-commerce dan hendak melakukan checkout pembayaran. Biasanya pengguna akan diminta memilih beberapa metode pembayaran, salah satunya adalah e-wallet. Contoh dompet digital yang ada di Indonesia antara lain Gopay, DANA, LinkAja, OVO, dan ShopeePay.
Dengan dompet digital, maka pengguna akan merasakan berbagai keuntungan terutama dalam kecepatan transaksi. Kemudian, dompet digital juga dapat digunakan kapan saja, bahkan di tengah malam sekalipun tanpa ada jam operasional khusus.
Tak hanya itu, beberapa platform juga sering mengadakan promo menarik seperti cashback atau diskon untuk pembelian di toko tertentu. Akan tetapi, di sisi lain Anda juga perlu tahu kekurangannya. Salah satu kekurangan yang cukup terlihat adalah beberapa transaksi masih belum mendukung pembayaran dengan dompet digital.
2. Kripto
Kripto adalah uang digital yang sudah dilakukan sentralisasi menggunakan kriptografi. Aset ini tidak berada di bawah otoritas lembaga mana pun. Hal tersebut cukup berbeda dengan uang pada umumnya di mana peredarannya diatur oleh bank sentral.
Dengan kata lain, kripto memberikan kebebasan bagi pemiliknya, baik itu dalam menerima, mengirim, maupun menyimpan. Istilah kripto diambil dari kata kriptografi yang bermakna sebuah teknik menyembunyikan informasi menggunakan algoritme matematis.
Salah satu jenis kripto paling populer saat ini adalah bitcoin. Meski begitu, masih ada beberapa jenis lainnya seperti Litecoin, Ripple, dan Ethereum. Meskipun penggunaannya di Indonesia terbilang masih jarang, namun tren tersebut diperkirakan akan mulai naik beberapa tahun mendatang sehingga Anda juga perlu mempelajarinya.
Pada umumnya, kripto sering digunakan sebagai instrumen investasi karena memiliki tingkat return cukup tinggi. Hanya saja, semua itu hanya bisa dilakukan jika sudah mempunyai pengetahuan cukup terkait kripto, mulai dari cara kerja, pembelian, hingga risikonya.
3. Mobile Banking
Mobile banking merupakan fitur yang diberikan oleh bank untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi. Dengan fasilitas tersebut, maka nasabah tidak perlu datang ke bank atau mesin ATM untuk transfer, belanja, atau jenis pembayaran lainnya.
Akan tetapi, sebelum bisa menggunakan nasabah perlu melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Beberapa bank menyediakan layanan pendaftaran secara online. Setelah itu, pihak bank akan meminta untuk mengunduh aplikasi mobile banking dan login di akun tersebut.
Saat ini mobile banking menjadi salah satu metode pembayaran yang paling banyak digunakan. Hal tersebut tidak terlepas dari banyaknya fitur tersedia mulai dari transfer antarbank, pembayaran tagihan rumah tangga, pembelian tiket, dan investasi.
Terlepas dari kelebihan di atas, alat transaksi ini masih mempunyai kekurangan terutama pada hal keamanan. Akun mobile banking sangat rawan diretas dan sudah banyak kasus nasabah kehilangan uang dalam jumlah besar. Untuk mengantisipasinya, usahakan untuk tidak membuka link sembarangan yang dibagikan di berbagai tempat.
4. Internet Banking
Selanjutnya adalah internet banking. Pada dasarnya, fungsi internet banking sama persis dengan mobile banking. Perbedaannya adalah dari segi bagaimana cara mengaksesnya. Internet banking hanya bisa diakses lewat web browser.
Dengan begitu, Anda bisa membukanya baik menggunakan ponsel, laptop, maupun PC. Sebaliknya, karena berbasis aplikasi, mobile banking hanya dapat digunakan lewat ponsel saja. Artinya, ketika ponsel sedang mati atau tidak dibawa, Anda tidak bisa melakukan transaksi.
Keduanya sebenarnya saling melengkapi. Oleh karena itu, saat pembukaan rekening biasanya customer service akan menawarkan untuk mengaktifkan kedua fasilitas tersebut. Jadi, saat Anda tidak bisa menggunakan mobile banking, maka internet banking bisa digunakan untuk transaksi.
5. Digital Gold
Digital gold atau uang emas merupakan alat transaksi elektronik yang berbentuk cadangan emas. Emas tersebut tersimpan di brankas para lembaga berwenang untuk menjamin keamanannya. Konsep penggunaan digital gold terbilang unik karena mengadopsi sistem token untuk mewakili nilai emas.
Kelebihan dari digital gold adalah mata uang virtual dengan perlindungan aset sangat baik. Selain itu, alat transaksi tersebut dapat digunakan secara universal di berbagai lapisan masyarakat. Meski begitu, digital gold mempunyai sifat tidak dapat dibalikkan layaknya transaksi kartu debit maupun kredit.
6. Prepaid Card
Prepaid card atau kartu prabayar adalah kartu pembayaran elektronik dengan fungsi seperti kartu debit. Dengan kartu ini, Anda bisa melakukan pembayaran dengan lebih mudah. Selain itu, prepaid card juga memungkinkan penggunanya tidak perlu menyimpan terlalu banyak uang fisik di dompet.
Kepraktisan inilah yang membuat banyak orang populer menggunakannya. Akan tetapi, sebelum digunakan kartu tersebut harus diisi terlebih dahulu. Pengisian saldo dapat dilakukan secara online maupun melalui ATM.
Setelah mengetahui mata uang digital di atas, kini Anda bisa memilih mana yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan. Sebagai contoh, apabila ingin melakukan pembayaran online secara cepat, Anda dapat menggunakan mobile banking.
Sementara itu, kripto biasanya banyak digunakan sebagai investasi. Meski begitu, dalam berinvestasi kripto juga tidak boleh sembarangan. Anda perlu mempelajari terlebih dahulu secara mendalam agar hasilnya bisa lebih maksimal.