Istilah dari reksadana pastinya sudah tidak asing di telinga, tetapi bagaimana dengan reksa dana syariah?. Sebagian besar dari Anda mungkin masih sedikit bingung dengan istilah tersebut terutama bagi yang baru pertama kali terjun ke dalam dunia ini.
Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa reksadana menjadi salah satu produk investasi yang cukup populer bagi kalangan investor. Terlebih lagi bagi seseorang yang tidak mempunyai waktu banyak dalam menjalankan investasi.
Namun selain dikelola secara konvensional, ternyata juga terdapat reksadana yang dikelola menggunakan prinsip syariah. Jadi apa itu reksadana syariah? Untuk memahaminya lebih lanjut, maka Anda bisa menyimak penjelasannya dibawah ini.
Pengertian Reksa Dana Syariah
Hampir sama dengan konvensional, reksa dana syariah merupakan tempat investasi kolektif yang dikelola dan diatur oleh manajer investasi berdasarkan dengan prinsip syariah. Oleh sebab itulah dana yang dikelola hanya berasal dari berbagai efek keuangan syariah misalnya sukuk, saham syariah dan instrumen syariah lainnya.
Di dalam proses pengelolaannya, maka produk syariah sendiri dijamin halal. Sebab manajer investasinya sendiri tidak akan memberikan izin suatu instrumen investasi yang mampu melanggar prinsip syariah di dalam islam.
Tidak hanya itu saja, akad reksadana jenis ini biasanya akan menggunakan akad mudharabah. Yakni semua pertukaran nilai yang terjadi antara investor dan manajer investasi terjadi tanpa adanya pengurangan hak investor atas modal.
Perbedaan Reksadana Syariah dan Konvensional
Setelah mengetahui pengertian reksadana syariah, Anda mungkin juga masih bertanya perbedaannya dengan reksadana konvensional. Sebenarnya terdapat sejumlah perbedaan yang cukup terlihat jelas, berikut sejumlah perbedaan dari reksadana syariah dan konvensional.
Sistem
Di dalam jenis konvensional, masyarakat pemilik modal akan dianggap sebagai orang yang membutuhkan keberadaan manajer investasi sehingga harus mengikuti peraturan. Sedangkan versi syariah, pemilik modal dan manajer investasi mempunyai posisi yang setara dan saling membutuhkan.
Instrumen Investasi
Seperti sudah disinggung sebelumnya bahwa tidak semua instrumen ternyata bisa masuk ke dalam reksadana syariah satu ini. Sebab pihak OJK sendiri juga sudah mengeluarkan aturan terkait daftar efek syariah sebagai panduan untuk manajer investasi.
Bukan hanya itu saja, seorang manajer investasi nantinya juga tidak akan boleh dalam menaruh dana di emiten dengan jumlah hutang lebih dari modal perusahaan.
Metode Pengelolaan
Di salam konvensional, seorang manajer investasi menjadi pusat di dalam kegiatan pengelolaan. Oleh sebab itulah, pihak pemilik modal juga tidak akan mempunyai posisi tawar guna mengatur pembagian dividen.
Sedangkan, untuk jenis syariah pembagian dividen akan dilakukan berdasarkan dengan kesepakatan dari kedua belah pihak. Bahkan pemilik modal sendiri juga mempunyai hak untuk menanyakan sekaligus bernegosiasi mengenai dividen tersebut.
Proses Kesepakatan Yang Terjadi
Perbandingan berikutnya ada di dalam proses kesepakatan yang terjadi antara reksadana syariah dan konvensional tersebut. Di dalam reksadana syariah terdapat akad wakalah atau kemitraan di dalamnya.
Yakni di dalamnya nanti tidak akan terdapat perjanjian berapa hasil investasi yang bisa didapatkan oleh pemilik modal dan kapan hasilnya akan cair. Sedangkan di dalam reksadana konvensional, pemilik modal biasanya harus berani mendapatkan risiko kehilangan dana ketika nilai asetnya menjadi turun.
Sistem Yang Digunakan Untuk Pengelolaan
Di dalam reksadana syariah, terdapat juga sejumlah sistem yang digunakan untuk proses pengelolaan di dalamnya. Misalnya saja adalah sistem wakalah yakni sistem pelimpahan kekuatan pada seseorang atau pihak tertentu guna melakukan transaksi atas nama pihak pelimpah.
Nantinya seorang pemilik modal akan mempercayakan dana yang sudah dikeluarkan kepada pihak manajer investasi atas nama pemilik modal. Sedangkan penerima kekuasaan di dalam wakalah juga wajib amanah hingga menjaga properti tersebut dengan baik.
Sistem dalam reksa dana syariah selanjutnya adalah mudarabah ini yakni pembagian keuntungan antara pemilik modal dan manajer investasi seimbang. Didalamnya juga tidak akan terdapat deadline kapan keuntungan akan tercapai dan jika terjadi adanya penurunan nilai, kedua belah pihak tidak akan menanggung risiko tersebut.
Jenis Produk Investasi Reksadana Syariah
Dari pengertian reksa dana syariah sebelumnya, pastinya Anda sudah tahu bahwa tidak semua instrumen dapat dimasukkan ke dalam reksa dana syariah. Tetapi untungnya sekarang sudah semakin banyak bank yang menawarkan alternatif kepada para nasabah.
Walaupun memang di dalam reksadana syariah, jika terjadi penurunan tidak akan menanggung risiko, tetapi tetap saja harus selektif dalam memilih produknya. Sebab yang namanya berinvestasi pastinya juga tidak bisa dilepaskan dari namanya risiko.
Jika Anda tertarik untuk memulai investasi pada produk tersebut, maka silahkan simak beberapa jenis produk yang bisa diinvestasikan di reksa dana syariah ini.
Reksadana Syariah Pasar Uang
Jenis reksadana syariah satu ini nantinya hanya akan melakukan investasi dengan instrumen pasar uang syariah di dalam negeri saja. Untuk jangka waktunya biasanya tidak lebih dari satu tahun.
Reksadana Saham
Ini termasuk ke dalam reksadana syariah terbaik yang bisa Anda jadikan sebagai pilihan. Di dalamnya jumlah investasi paling sedikit yang harus dikeluarkan oleh investor adalah sebesar 8 persen dan dalam bentuk ekuitas.
Reksadana Syariah Pendapatan Tetap
Sama seperti dengan saham, jumlah investasi pada produk ini paling sedikit 80 persen aktiva bersih. Selain itu, proses pengelolaannya akan dilakukan dalam bentuk efek syariah dengan pendapatan tetap.
Reksadana Syariah Campuran
Ini termasuk ke dalam efek ekuitas berpendapatan tetap dan pasar uang di dalam negeri dengan jumlah tidak lebih dari 79 persen dari nilai aktiva bersih.
Reksadana Syariah Terproteksi
Pilihan produk reksadana syariah berikutnya adalah reksadana terproteksi satu ini yakni jenis investasi minimal 70 persen nilai aktiva bersih. Sedangkan 30 persen lainnya dapat berupa saham syariah di bursa efek luar negeri.
Keuntungan Menggunakan Reksadana Syariah
Ada macam macam reksadana syariah yang bisa Anda jadikan sebagai pilihan saat ini. Dengan berinvestasi pada instrumen syariah satu ini, ternyata juga akan memberikan sejumlah keuntungan bagi seorang investor.
Misalnya saja Anda akan terbebas dari namanya riba karena di dalam prosesnya menggunakan prinsip dasar syariah. Seperti sudah diketahui bahwa riba adalah salah satu jenis transaksi yang sangat terlarang di dalam islam.
Selain bebas dari riba, di dalam menjalankan investasi juga sudah berdasarkan dengan nilai islami sehingga akan mengedepankan amanah dan kepercayaan. Baik seorang pemilik modal, manajer investasi hingga pihak lainnya harus saling terbuka.
Keuntungan lainnya dalam menggunakan reksadana syariah adalah sudah diawasi oleh dua lembaga sekaligus yakni OJK dan DPS. Untuk OJK akan menjamin keamanan investasi, sedangkan DPS menjamin kehalalan investasi sehingga akan memberikan rasa aman dan tenang tersendiri.
Reksadana syariah menjadi salah satu produk reksadana yang berbasis pada nilai islam sehingga akan memberikan rasa nyaman kepada pada investor. Selain itu, terdapat banyak produk yang bisa dipilih oleh para investor.
Mulai dari reksadana syariah pasar uang hingga saham yang pastinya akan memberikan keuntungan tersendiri. Degan reksa dana syariah, Anda akan terbebas dari namanya riba serta tidak kecurangan yang tidak diinginkan.