Investasi reksa dana bisa menjadi pilihan tepat untuk Anda saat ini. Pasalnya, sudah terdapat banyak sekali platform untuk bertransaksi seperti mobile banking, marketplace online, dan lain-lain. Selain itu, investasi ini juga mempunyai berbagai kelebihan dibandingkan instrumen lainnya.
Sebagai contoh, Anda bisa mulai berinvestasi mulai dari Rp5.000 saja. Hal tersebut berbeda jika dibandingkan investasi properti yang membutuhkan lebih banyak uang. Agar lebih jelas terkait reksa dana, Anda bisa menyimak seluruh penjelasan kali ini.
Apa itu Reksa Dana?
Sebelum membahas hal lebih kompleks, akan lebih baik jika Anda memahami terlebih dahulu tentang apa itu reksa dana. Secara garis besar, reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi sebagai pemodal, lebih tepatnya pemodal kecil.
Investor akan menginvestasikan sebagian dana lewat reksa dana karena tidak mempunyai keahlian atau waktu dalam dunia saham. Dengan adanya instrumen ini, diharapkan masyarakat biasa pun bisa ikut menjadi pemodal kecil.
Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa reksa dana merupakan wadah untuk menghimpun dana pemodal dan diinvestasikan ke dalam portfolio efek oleh manajer investasi. Jadi, seluruh dana merupakan miliki bersama para pemodal.
Pengertian reksa dana yang lain juga tercantum pada UU Pasar Modal Nomor 8 tahun 1995 pasal 1 ayat 27. Dalam sumber tersebut, dikatakan bahwa reksa dana merupakan tempat mengumpulkan sejumlah uang dengan sumber dari masyarakat pemodal.
Jenis-Jenis Reksa Dana
Hal penting lain yang perlu diketahui adalah terdapat berbagai macam reksa dana, mulai dari saham, campuran, dan lain-lain. Pengetahuan ini cukup penting terutama bagi Anda yang baru saja terjun ke dalamnya.
1. Saham
Jenis reksa dana yang pertama adalah reksa dana saham. Pada jenis ini, setidaknya minimal 80% dari total dana yang dikumpulkan nantinya akan dikelola dalam bentuk saham. Selanjutnya, keuntungan yang didapatkan berasal dari efek saham tersebut.
Dengan sistem seperti ini, maka hasil dalam bentuk capital gain cenderung lebih besar. Hal tersebut dikarenakan terdapat peningkatan nilai deviden dan harga saham. Meskipun potensi keuntungannya tinggi, Anda juga perlu berhati-hati karena risikonya juga sepadan.
2. Campuran
Dibandingkan sebelumnya, jenis ini mempunyai tingkat risiko kerugian lebih rendah. Dapat dikatakan bahwa jenis campuran mempunyai berbagai macam instrumen seperti deposito, pasar uang, obligasi, dan saham. Terkait komposisi, setiap instrumen tidak boleh melebihi angka 79%.
Misalnya, terdapat persentase sebesar 75% ditempatkan pada instrumen saham. Sementara itu, sisanya dialirkan ke sektor lain seperti pasar uang atau obligasi sesuai kebutuhan manajer investasi. Bisa dibilang jenis tersebut sangat cocok bagi yang ingin berinvestasi jangka menengah, yakni sekitar 4 hingga 5 tahun.
3. Index
Selanjutnya, ada juga jenis index yakni reksa dana yang dikelola khusus dengan tujuan mendapatkan hasil sesuai indeks acuannya. Indeks merupakan ukuran pergerakan harga obligasi atau kelompok saham berdasarkan kriteria tertentu.
Oleh karena itu, ketika ingin berinvestasi ke jenis ini, Anda perlu mengetahui apa saja indeks acuannya. Beberapa contoh indeks tersebut antara lain IDX30, SRI-KEHATI, Jakarta Islamic Index, FTSE Indonesia ESG, dan iBoxx ABF Indonesia Index.
4. Pendapatan tetap
Pengertian dari jenis ini adalah investasi dengan minimal dana terkumpul di besaran 80%. Selanjutnya, dana ini akan dikelola pada bursa efek. Hampir sama seperti jenis pertama, risikonya cukup tinggi namun begitu juga dengan potensi keuntungannya.
5. Pasar Uang
Jenis yang terakhir adalah pasar uang. Reksa dana pasar uang mempunyai risiko dan potensi keuntungan lebih rendah. Meski begitu, nilai return yang dimiliki terbatas, yakni sekitar 80% saja. Dana ini akan dikelola di pasar efek utang pada kurun waktu kurang dari satu tahun.
Kelebihan dan Kekurangan
Setiap instrumen investasi tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan reksa dana. Dengan memahaminya, maka Anda bisa lebih berhati-hati sehingga potensi risiko dapat diminimalkan. Lantas, apa saja kelebihan dan kekurangan investasi ini?
1. Modal sangat terjangkau
Sebelum era teknologi semakin maju, mungkin reksa dana hanya bisa dilakukan di tempat-tempat tertentu dengan nominal besar. Akan tetapi, saat ini semuanya berubah drastis. Mulai dari aplikasi mobile banking atau ecommerce seperti Tokopedia dan Shopee menyediakan layanan ini.
Menariknya lagi, modal yang dibutuhkan juga sangat terjangkau. Dengan uang kurang dari Rp10.000, Anda sudah bisa mulai berinvestasi untuk masa depan. Selain itu, investor juga bisa memilih mana perusahaan yang sahamnya akan dibeli dengan gambaran potensi keuntungan per tahun.
Inilah yang menyebabkan para pelajar banyak menggemari reksa dana sebagai salah satu instrumen investasi untuk masa mendatang. Mereka bisa menyisihkan Rp10.000 per hari sehingga hasilnya bisa dinikmati ketika selesai masa sekolah.
2. Mempunyai likuiditas tinggi
Salah satu yang menjadi bahan pertimbangan dalam berinvestasi adalah faktor likuiditas atau seberapa mudah dana dicairkan. Sebagai contoh, invest di dunia properti memiliki likuiditas rendah karena tidak bisa langsung dicairkan saat itu juga.
Hal tersebut berbeda dibandingkan reksa dana. Dengan likuiditas yang tinggi, Anda bisa mencairkan dalam waktu relatif cepat, yakni hanya dalam beberapa hari saja. Bahkan, beberapa layanan juga menyediakan pencairan dalam satu hari. Jadi, ini dapat menjadi pilihan berinvestasi yang tepat.
3. Proses investasi mudah
Untuk mulai berinvestasi di sini, Anda tidak perlu melalui proses yang terlalu rumit. Seluruh transaksi dapat dilakukan hanya bermodal smartphone saja. Cukup buka aplikasi yang menyediakan layanan investasi ini dan ikuti instruksi dengan benar.
Setelah berhasil membeli, maka pengguna akan mendapatkan data atau laporan atas perusahaan tersebut. Jadi, Anda bisa memantau setiap hari bagaimana perkembangan investasi tersebut. Ketika dirasa sudah cukup atau memiliki kebutuhan mendesak, pencairan bisa segera dilakukan.
4. Dikelola oleh pihak profesional
Seperti sudah dijelaskan di bagian sebelumnya, investasi ini akan dikelola oleh seorang manajer investasi. Anda tidak perlu khawatir karena orang tersebut sudah profesional di bidangnya. Jadi, uang yang diinvestasikan akan aman dan memperoleh keuntungan sebaik-baiknya.
5. Risiko nilai turun
Selain kelebihan di atas, ada juga kekurangan yang mungkin terjadi. Sebagai contoh, nilai aktiva bersih bisa saja menurun. Biasanya hal tersebut terjadi pada jenis reksa dana saham. Sementara itu, jenis lain seperti pasar uang risikonya cenderung lebih kecil.
6. Potensi kerugian ditanggung sendiri
Ketika berinvestasi, Anda juga perlu bersiap atas hal-hal terburuk yang mungkin terjadi, salah satunya kebangkrutan. Bisa saja tempat berinvestasi tiba-tiba mengalami kebangkrutan. Jika itu terjadi, maka kerugian akan ditanggung oleh investor.
Inilah sebabnya sangat penting mempelajari terlebih dahulu setiap instrumen investasi sebelum terjun di dalamnya. Tanpa pengetahuan dan keterampilan yang baik, risiko kerugian seperti ini cenderung lebih mungkin dialami.
Bisa disimpulkan bahwa reksa dana mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai salah satu instrumen investasi. Artinya, setiap orang perlu mengetahui mana instrumen terbaik karena masing-masing memiliki karakter tersendiri.
Apabila ingin mendapatkan potensi keuntungan lebih besar, maka akan lebih baik jika Anda mengombinasikan dengan instrumen lain. Hanya saja, sangat penting untuk mengetahui karakteristik masing-masing agar bisa mendapatkan hasil maksimal.