Biografi KH Idham Cholid – Seorang pahlawan nasional yang telah lahir di Satui, tepatnya di Kalimantan Selatan, pada tanggal 27 Agustus 1921, dan meninggal di kota Jakarta pada tanggal 11 Juli 2010, dalam usia 88 tahun.
KH Idham Cholid termasuk politisi bagi negara Indonesia yang mempengaruhi waktunya. Dikenal sebagai tokoh termuda dan pemimpin tertua organisasi Islam yang didirikan pada 1926 oleh para sarjana.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan dengan jelas dan lengkap mengenai KH Idham Cholid. Untuk penjelasan selanjutnya, yuukk… Simak ulasan secara bersama-sama.
Bagaimanakah Biografi KH Idham Cholid ?
KH. Idham Chalid lahir pada tanggal 27 Agustus 1921 di Satui, Hindia Belanda termasuk politisi untuk Indonesia yang memengaruhi zamannya. Dia meninggal pada tanggal 11 Juli 2010 pada usia 88 di Jakarta.
Dia adalah Wakil Perdana Menteri Indonesia di Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan di Kabinet Djuanda. Dia juga ketua MPR dan ketua DPR. Dia tidak hanya seorang politisi tetapi juga seorang aktivis agama.
Dari 1956 hingga 1984 ia adalah ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama. Pada 19 Desember 2016, Pemerintah Republik Indonesia menghadiahkannya untuk jasanya dalam uang kertas Rupiah baru, yakni Rp. 5.000.
Latar Belakang KH Idham Cholid
Dham Khaled lahir pada 27 Agustus 1921 di Satui, bagian tenggara Kalimantan Selatan. Dia adalah anak tertua dari 5 bersaudara. Ayahnya yang bernama H Muhammad Khaled, seorang penguasa dari Amuntai, kira-kira 200 kilometer dari Banjarmasin.
Ketika Idham berusia enam tahun, keluarganya pindah ke Amuntai dan tinggal di Tangga Ulin, rumah masa kecil ayahnya. Ayahnya memiliki darah Banjar asli Malaysia, sedangkan ibunya adalah campuran dari darah Banjar dan Melayu, juga dengan darah Bugis.
Riwayat KH Idham Cholid
Idham dianggap sangat cerdas dan berani sejak kecil. Ketika dia memasuki SR, dia langsung duduk di kelas dua dan kemampuan bahasanya menjadi terlihat dan terasah. Retorikanya akan menjadi aset utama Idham Chalid untuk berkarir di dunia politik.
Setelah SR Idham melanjutkan dalam pendidikannya pada tahun 1922 di Madrasah Ar-Rasyidiyyah. Idham, tumbuh dan belajar ilmu pengetahuan, memiliki banyak kesempatan untuk belajar bahasa Inggris, Arab, dan ilmu umum.
Kemudian Idham telah melanjutkan sebuah pendidikannya di Pondok Pesantren Gontor letaknya di Ponorogo, wilayah Jawa Timur. Kesempatan untuk belajar di Gontor telah digunakan oleh Idham sebagai memperdalam bahasa Jerman, Jepang, dan Prancis.
Setelah lulus dari Gontor pada tahun 1943, Idham telah melanjutkan pendidikannya di kota Jakarta. Di ibukota, bahasa Jepang Idham yang fasih mengesankan para penyerbu Dai-Nipon. Orang Jepang juga sering memintanya untuk menjadi penerjemah pada beberapa pertemuan dengan para ulama. Selama pertemuan ini Idham mengenal kepribadian paling penting dari NU.
Pada 1947, ia telah bergabung dengan sebuah Organisasi Pemberontak Indonesia Kalimantan Tengah, yang dipimpin oleh Hasan Basry, yang juga muridnya di Gontor. Setelah Perang Kemerdekaan, Idham diangkat sebagai perwakilan anggota parlemen sementara Kalimantan untuk Kalimantan.
Pada tahun 1950 ia terpilih kembali sebagai anggota DPR untuk Masyumi. Ketika NU berpisah dari Masyumi pada tahun 1952, Idham memutuskan untuk bergabung dengan Partai Nahdlatul-Ulama dan secara aktif terlibat dalam konsolidasi internal di daerah-daerah tersebut.
Pahlawan Nasional
Idham Khaled telah diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 7 November 2011 bersama dengan enam tokoh lainnya yang berdasarkan Keputusan Presiden dalam No. 113/TK/2011. Dia adalah putra ketiga Banjar, yang dinamai pahlawan nasional setelah Hasan Basry dan Pangeran Antasari.
Wafatnya KH Idham Cholid
K.H. Idham Chalid telah meninggal pada tanggal 11 Juli 2010 di Jakarta dalam umur 88 tahun. Atas jasa mereka, dalam sebuah pemerintah telah memberikan K.H. Idham Chalid bersama dengan enam karakter lainnya dengan Keputusan Presiden.
KH Idham Cholid, seorang pahlawan nasional yang telah lahir di Satui, tepatnya di Kalimantan Selatan, pada tanggal 27 Agustus 1921. Dia adalah Wakil Perdana Menteri Indonesia di Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan di Kabinet Djuanda.
Baca Juga :
Demikian pembahasan kali ini yang telah kami sampaikan dengan jelas dan lengkap mengenai Biografi KH Idham Cholid. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat.