Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah yang dapat membantu Anda meraih mimpi menjadi diplomat dan pengertiannya. Tapi sebelum membahas lebih jauh tentang bagaimana cara menjadi diplomat, mari kita pelajari dulu dasar dari diplomat.
Pengertian Diplomat
Diplomat adalah perwakilan resmi suatu negara yang melakukan diplomasi dengan negara lain atau organisasi-organisasi internasional. Kata “diplomat” berasal dari bahasa Yunani yang merujuk pada pembawa pesan resmi dari pemerintah. Beberapa contoh profesi diplomat meliputi Duta Besar, Menteri Luar Negeri, dan pejabat diplomatik lainnya.
Menjadi seorang diplomat membutuhkan perjalanan yang panjang dan memenuhi persyaratan tertentu. Negara-negara biasanya memiliki proses seleksi dan tahapan-tahapan tertentu bagi calon diplomat, seperti ujian, wawancara, dan pelatihan. Seseorang juga harus memiliki pengetahuan yang luas tentang isu-isu internasional, bahasa asing, dan budaya negara-negara lain.
Cara Menjadi Diplomat
Untuk menjadi diplomat, seseorang juga harus memiliki kemampuan komunikasi dan negosiasi yang baik, serta memiliki integritas dan kemampuan untuk mewakili negaranya dengan baik. Latihan dan pelatihan yang terus-menerus juga dianjurkan bagi para diplomat agar dapat mempertahankan dan meningkatkan kompetensinya.
Jurusan Kuliah yang Harus Dipilih
Menjadi seorang diplomat membutuhkan gelar Sarjana sebagai syarat minimum. Kementerian Luar Negeri akan menentukan kriteria jurusan yang cocok bagi calon diplomat, meskipun tidak ada jurusan yang spesifik. Beberapa jurusan yang dapat diambil seperti Sastra Inggris, Ilmu Politik, Ilmu Hukum, Ekonomi, Administrasi Negara, Sastra dan Bahasa asing lain, dan tentu saja Ilmu Hubungan Internasional.
Integritas dan karakter yang kuat lebih penting daripada ilmu bangku kuliah dalam memajukan karier diplomat. Karena diplomat sering harus tinggal di negara lain, jauh dari keluarga dan berada dalam budaya dan situasi yang berbeda, maka dibutuhkan sikap problem solver yang berpikiran terbuka dan positif.
Penguasaan bahasa juga merupakan faktor penting bagi seorang diplomat. Diplomat Indonesia harus menguasai Bahasa Inggris, dan lebih baik lagi jika juga menguasai Bahasa Spanyol, Prancis, Arab, Rusia, dan Mandarin yang sering digunakan di PBB.
Selain itu, diplomat juga harus memiliki kemampuan negosiasi dan komunikasi yang baik, serta memahami budaya dan politik negara yang dikunjunginya. Kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas juga sangat dibutuhkan dalam pekerjaan diplomat.
Pendidikan dan pengalaman kerja yang relevan juga dapat membantu dalam mencapai karier sebagai diplomat. Beberapa orang memiliki pengalaman bekerja di lembaga pemerintah atau organisasi internasional sebelum menjadi diplomat.
Jenjang Pekerjaan Diplomat di Indonesia
Menjadi seorang diplomat Indonesia membutuhkan proses panjang dan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Kementerian Luar Negeri. Langkah pertama adalah lulus seleksi ujian yang terdiri dari tes bahasa Inggris, pengetahuan umum, wawasan kebangsaan, tes psikologi, dan ujian lisan bahasa Inggris dan pengetahuan umum.
Setelah lulus ujian, peserta dapat mengikuti pendidikan internal bernama Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu) selama satu tahun. Lulus dari Sekdilu memungkinkan peserta menjadi diplomat muda dengan gelar Atase (Diplomat Ahli Pertama). Prestasi akademik selama pendidikan akan menentukan penempatan tugas seorang Atase, baik di unit Kementerian Luar Negeri atau di luar negeri.
Sebagai diplomat muda, peserta harus mengikuti pendidikan internal berikutnya, yaitu Sekolah Dinas Luar Negeri Tingkat Madya (Sesdilu). Sebelum mengikuti Sesdilu, peserta harus memastikan bahwa skor TOEFL-nya mencapai minimal 550. Lulus dari Sesdilu Madya memungkinkan peserta menjadi diplomat senior dan memiliki peluang mencapai gelar diplomatik hingga Counsellor.
Setelah penempatan kedua di luar negeri, sebagai diplomat senior, peserta dapat mengikuti pendidikan tingkat akhir bernama Sekolah Staf dan Pimpinan Luar Negeri (Sesparlu). Persyaratan dan kriteria kelulusan Sesparlu sangat ketat, namun setelah lulus, peserta berkesempatan menjadi Kepala Perwakilan dengan gelar Duta Besar (Diplomat Ahli Utama) dan memegang jabatan sebagai Pejabat Eselon I di Kementerian Luar Negeri.
Bagaimana menjadi seorang diplomat yang sukses? Selain melewati tahap seleksi dan pendidikan yang ketat, seorang diplomat harus memahami tugas dan tanggung jawabnya secara baik. Dibawah ini adalah data yang sudah gilarpost.com kumpulkan tertait tentang tugas utama seorang diplomat.
- Mewakili negaranya dan pemerintahannya
- Melindungi kepentingan dan kebijakan negaranya
- Negosiasi masalah hingga mencapai kesepakatan, perjanjian, atau persetujuan
- Mempromosikan budaya dan pariwisata untuk memperkuat hubungan ekonomi
- Melaporkan peristiwa dan observasi di negara tempat ditempatkan dan memberikan rekomendasi kepada pemerintah.
Untuk menjadi seorang diplomat yang sukses, seorang harus memiliki keterampilan diplomatik dan interpersonnel, memahami situasi global dan budaya luar negeri, dan memiliki pemahaman yang baik tentang politik dan ekonomi. Sudah siap menjadi seorang diplomat yang sukses?
Gaji Seorang Diplomat
Berbagai posisi dan kelas jabatan yang diterima oleh seorang Diplomat mempengaruhi besaran gaji dan tunjangan kinerja yang diterimanya. Berdasarkan kelas jabatan, gaji seorang Diplomat berkisar antara Rp 4.595.150 hingga Rp 10.936.000 per bulan, dan jumlah ini tidak termasuk tunjangan lainnya seperti gaji pokok.
Jabatan Diplomat Pertama dengan kelas jabatan 8 memperoleh gaji sebesar Rp 4.595.150 per bulan. Sementara itu, Jabatan Diplomat Muda dengan kelas jabatan 9 memperoleh gaji sebesar Rp 5.079.200 per bulan. Jabatan Diplomat Madya dengan kelas jabatan 11 memperoleh gaji sebesar Rp 8.757.600 per bulan dan Jabatan Diplomat Utama dengan kelas jabatan 13 memperoleh gaji sebesar Rp 10.936.000 per bulan.
Posisi Jabatan Diplomat sebagai perwakilan negara di negara lain, biasanya menempati kelas jabatan 17 dengan gaji yang diterima sebesar Rp 33.240.000 per bulan. Jumlah ini sudah termasuk gaji pokok dan tunjangan kinerja. Namun, ini hanya sebagai contoh dan besaran gaji dan tunjangan setiap diplomat bisa saja berbeda sesuai dengan pemerintah dan peraturan yang berlaku.
Bagaimana? Apakah kamu sudah siap untuk memikul tanggung jawab sebagai seorang diplomat? Jika sudah siap, maka jangan menyerah untuk menerapkan cara menjadi diplomat diatas.