Likuidasi adalah proses menjual seluruh harta suatu entitas untuk menyelesaikan kewajiban, lalu mendistribusikan aset yang tersisa pada pemegang saham. Proses likuidasi dilakukan untuk mengetahui nilai bisnis karena pailit atau bangkrut.
Hal ini perlu dilakukan karena perusahaan tidak mempunyai cukup pemasukan untuk membayar kreditornya. Kebangkrutan bisa diajukan secara sukarela ataupun tidak sukarela.
Petisi likuidasi perusahaan bisa diajukan ke pengadilan bagi kreditur yang belum dibayar perusahaan. Agar lebih memahami konsep likuidasi, simak pemaparannya di artikel ini.
Likuidasi adalah
Likuidasi adalah istilah yang memiliki arti beragam jika dilihat dari berbagai sudut pandang. Meskipun demikian, hal ini masih berhubungan satu sama lain karena mengacu pada kegagalan atau kebangkrutan. Adapun macam-macam pengertian likuiditasi di antaranya sebagai berikut:
1. Pengertian Likuidasi dalam Bisnis
Tidak sedikit pemilik usaha yang tidak memahami arti likuidasi untuk menggambarkan kebangkrutan. Likuidasi dalam dunia bisnis adalah suatu kondisi di kana perusahaan telah mencapai titik akhirnya dan ditutup secara resmi, lalu asetnya direalisasikan atau diuangkan.
Kondisi ini bisa terjadi karena perusahaan kesulitan atau bahkan tidak mampu membayar utangnya ketika jatuh tempo atau ketika liabilitasnya melampaui asetnya.
Meskipun likuidasi umumnya digunakan untuk menyatakan perusahaan yang bangkrut, namun sebutan ini juga digunakan untuk menyatakan perusahaan yang telah melakukan akuisisi atau merger.
2. Pengertian Likuidasi bagi Direktur Perusahaan
Bagi direktur, likuidasi perusahaan adalah dimaknai sebagai kurator berlisensi atau praktisi kebangkrutan yang secara resmi dipilih untuk menutup perusahaan. Dalam hal ini, direktur berhenti berkuasa di perusahaan tersebut.
Direktur perlu bekerjasama dengan likuidator agar bisa memahami kondisi yang terjadi. Upaya lain yang juga penting untuk dilakukan adalah menyelidiki perilaku direktur selama masa jabatannya sebelum kebangkrutan.
Jika direksi lebih mementingkan urusan pribadi para kreditor setelah kebangkrutan tercapai, maka mereka bisa dimintai pertanggungjawaban atas gugatan kekeliruan perdagangan.
3. Pengertian Likuidasi bagi Pemegang Saham
Jika perusahaan yang pailit dilikuidasi, maka tugas seorang kurator yaitu membayar kreditor dari setiap uang yang telah direalisasikan.
Pemegang saham tidak akan menerima kompensasi apapun hingga kreditor dibayar lunas. Selain itu, tidak ada hukum yang menyatakan likuidator harus memberi mereka informasi terkait hasil akhirnya.
Jika pemegang saham hanya membayar sebagian atau bahkan tidak membayar saham perseroan terbatas, maka praktisi kebangkrutan memiliki hak untuk meminta pembayaran.
Saat akhir likuidasi dan likuidator menyatakan pemegang saham tidak berhak mendapatkan uang realisasi aset, maka pemegang saham berhak mencatat kerugian modal.
Jenis-jenis Rasio Likuidasi
Rasio likuidasi dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut:
1. Rasio Lancar
Rasio lancar merupakan rasio dalam likuidasi yang umumnya dipakai untuk melihat kemampuan perusahaan dalam melunasi setiap utang dengan cepat. Jenis ini menggunakan perbandingan aktiva lancar pada utang jangka pendek.
Perlu diketahui bahwa ada beberapa aspek yang tidak boleh sampai terlewat dalam merumuskan rasio ini. Rasio lancar mengkalkulasi pinjaman jangka pendek, utang penghasilan, utang kredit, dan utang dagang.
Aset lancar yang perlu dihitung dengan tepat yakni uang, investasi, dan piutang yang telah terlikuidasi. Adapun investasi pada rasio ini tidak harus diinput ke golongan aset karena dianggap sulit bagi perusahaan untuk dijadikan uang tunai.
2. Margin Laba Bersih
Margin laba bersih adalah bagian dari sisa pendapatan setelah dikurangi dengan biaya bunga, produksi, maupun pajak. Mayoritas investor menganggap bahwa perusahaan berasal dari rasio laba bersih karena margin ini mampu menggambarkan kapasitas perusahaan dalam mengkonversikan sisa aset ke benefit.
3. Rasio Kas
Rasio kas merupakan perbandingan tagihan dengan arus kas yang hasilnya harus dibayarkan oleh perusahaan. Apabila perputaran kas perusahaan cenderung rendah, maka berpotensi menggagalkan bisnis perusahaan.
Jika total perbandingan kas berkurang satu saja, maka hal tersebut menandakan perusahaan tidak mampu membayar kewajiban utangnya.
Jenis Likuidasi dalam Perusahaan
Setelah mengetahui jenis-jenis rasio likuidasi, Anda juga perlu memahami jenis likuidasi pada perusahaan. Adapun jenis-jens likuidasi adalah yakni sebagai berikut:
1. Likuidasi Wajib
Saat perusahaan tidak dapat membayar utangnya, maka kreditor berhak mengajukan petisi untuk penutupan usahanya.
Jika utang tidak bisa dibayar kembali sebelum jatuh tempo pengadilan, maka akun bisnis bisa dibekukan. Setiap aset yang terdapat di dalamnya bisa dilikuidasi dan dibagikan antara pihak kreditor.
2. Likuidasi Sukarela
Saat usaha tidak bisa membayar utangnya dan pemilik, pemegang saham, atau direktur mengetahui masalah ini, maka mereka berhak menginstruksi kurator atau praktisi kebangkrutan untuk menutup bisnis.
Likuidator akan mengambil alih kendali perusahaan dan mengawasi masa likuidasi. Hal ini merupakan jalur likuidasi yang paling banyak dipilih.
3. Likuidasi Perusahaan
Likuidasi adalah suatu aturan yang mengikat dan bersifat formal. Aturan ini disepakati oleh setiap kreditor. Meskipun tidak semua kreditor mungkin menyetujuinya, namun mayoritas suara pasti akan memilih untuk menyetujui kesepakatan.
Bahkan, jika beberapa kreditor memilih untuk golput, maka mereka masih akan terikat dengan kasus tersebut. Ini adalah bagian dari kontrak yang secara hukum mengikat dan akan menghentikan bunga atas aset yang terutang.
Perusahaan harus membayar kepada kreditor kembali dalam jumlah proporsional sesuai dengan yang telah mereka utangkan.
Proses Likuidasi
Proses likuidasi harus memenuhi standar atau aturan tertentu yang sah di mata hukum. Adapun langkah-langkah yang perlu dipatuhi adalah sebagai berikut:
- Jajaran direktur akan memutuskan likuidasi perusahaan secara sukarela karena cash flow sudah dipastikan tidak kondusif.
- Pembubaran perusahaan merupakan satu-satunya alternatif untuk melunasi utang kepada kreditur. Pengadilan akan memberi perintah pembubaran usaha secara resmi.
- Perusahaan atau pengadilan berhak menunjuk seorang ahli sebagai likuidator untuk mengurus proses likuidasi.
- Selanjutnya, pemilik perusahaan akan kehilangan hak-hak sebagai pemilik perusahaan. Likuidator berhak mengambil alih. Kemudian, ahli likuidasi akan membubarkan aset setelah melakukan evaluasi.
- Likuidator mempunyai wewenang untuk mendistribusikan dana kepada pihak-pihak yang melakulan klaim sesuai urutan prioritas, lalu perusahaan akan dihapus dari daftar perusahaan
Prioritas Klaim Aset Perusahaan
Dalam pembagian aset perusahaan yang terlikuidasi, ada urutan prioritas yang perlu diperhatikan. Adapun urutan prioritas klaim tersebut yakni sebagai berikut:
1. Terjamin (Secured)
urutan pertama yakni perusahaan menuntaskan masalah kreditur preferensialnya. Contohnya seperti karyawan dengan pemilik perusahaan dengan menggantikan seluruh kreditur terjamin.
Kemudian, perusahaan membayar likuidator yang telah disewa untuk menyelesaikan proses likuidasi.
2. Tanpa Jaminan (Unsecured)
Setelah pihak terjamin atau secured, prioritas klaim yang berikutnya jatuh kepada pemasok, pemegang surat hutang, dan kontraktor.
3. Pemangku kepentingan (stakeholder)
Urutan prioritas klaim aset perusahaan yang berikutnya adalah pemangku kepentingan atau stakeholder. Dalam hal ini, sisa dana akan disalurkan kepada pemegang saham dengan investor ataupun pemilik perusahaan.
Likuidasi adalah suatu proses yang harus dilakukan dengan penuh pertimbangan karena melibatkan banyak pihak. Proses ini bisa masuk ke ranah hukum agar seluruh pihak mendapatkan hak yang adil atas aset perusahaan.