Petty cash bulanan merupakan dana khusus yang biasanya dicadangkan oleh sebuah perusahaan hanya untuk pembayaran pengeluaran rutin dengan jumlah relatif kecil. Kini kita juga akan membahas tentang contoh laporan petty cash bulanan.
Perkembangan suatu bisnis biasanya dipengaruhi oleh beragam hal. Salah satunya terkait manajemen keuangan dari perusahaannya. Mungkin ada sebuah hal terlupakan oleh pebisnis yakni petty cash.
Manajemen keuangan menjadi hal paling penting dikarenakan setiap perusahaan mampu melihat perkembangan usaha mereka melalui pemasukan bahkan pengeluaran usahanya. Jika pengeluaran semakin besar dibandingkan pemasukan. Ini artinya usaha yang mereka jalankan kemungkinan akan bangkrut.
Inilah mengapa karyawan harus mampu membuat sistem terbaik dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Dimana kini anda bisa melakukannya dengan mempergunakan invoice agar mampu penuhi kebutuhan bisnis.
Kenali Apa Pengertian Dari Petty Cash
Terkadang kita tidak menyadari perusahaan memang sering mengeluarkan biaya nominal kecil. Meskipun biaya yang mereka keluarkan ini terbilang kecil namun perusahaan tetap membutuhkan sebuah pembukuan khusus.
Dari pembukuan inilah nantinya kita bisa melakukan pencatatan jumlah pengeluaran dari sebuah perusahaan. Yang sering dinamakan petty cash bulanan.
Petty cash merupakan sebuah dana yang biasanya dikeluarkan untuk keperluan pembiayaan operasional sebuah perusahaan ataupun kebutuhan yang ada kaitannya dengan aktivitas sebuah perusahaan. Salah satu contoh petty cash bisa berupa dana yang sengaja dibentuk khusus hanya untuk pengeluaran dalam jumlah kecil namun rutin.
Dikarenakan jumlah petty cash bulanan sangat bervariasi bahkan bergantung pada kebijakan perusahaan. Maka petty cash kini bisa dikendalikan hanya dengan penggunaan petty cash voucher di setiap pembayaran yang mereka lakukan. Tentunya kita juga akan mengetahui contoh laporan petty cash bulanan.
Mengenal Kegunaan Dari Petty Cash Bulanan
Siapa sangka ternyata petty cash bulanan mempunyai beragam kegunaan menarik untuk sebuah perusahaan. Jika memang merasa penasaran sebaiknya menyimak ulasannya berikut ini:
1. Menjadi sumber dana dalam kondisi darurat
Petty cash ternyata berguna sekali ketika perusahaan butuh dana dengan jumlah tidak terduga. Semisal saja divisi B membutuhkan dana untuk kebutuhan perusahaan. Maka biaya itu nantinya akan diambilkan dari petty cash bulanan.
Sebab tidak dipungkiri lagi jika setiap divisi adakalanya memang butuh dana yang kesannya diluar perkiraan kita dengan jumlah cukup besar. Jadi anda pun harus mampu mempersiapkannya secepat mungkin agar nantinya petty cash berguna bagi sebuah perusahaan.
2. Bisa membantu akuntan
Kini petty cash bulanan ternyata bisa juga dijadikan sebagai sumber dana saat kondisi darurat terjadi dalam sebuah perusahaan. Dimana kas kecil mampu memberikan bantuan keuangan yang kini bisa dengan mudah dilakukan akuntan.
Jadi tugas dari seorang akuntan ini bukan hanya mampu membuat sebuah laporan tentang keuangan tetapi juga menganalisis data yang mereka peroleh. Dari situlah nanti petty cash berguna dalam memberikan kemudahan pada sistem analisis hanya dengan menyatukan semua data yang berada pada setiap bidang perusahaan.
3. Mencegah adanya alokasi pembayaran
Siapa sangka ternyata petty cash juga berperan mencegah adanya alokasi pembayaran dalam sebuah perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan tentu saja tidak mungkin untuk lakukan pembayaran nominal besar untuk biaya transaksi dalam jumlah kecil.
Jadi semuanya nanti bakalan tercatat rapi pada pembukuan yang berbeda.
Ketika anda melakukan pembayaran dengan transaksi kecil maka data tersebut akan dibuat pada pembukuan kas kecil.
Metode Dalam Pengelolaan Kas Kecil
Tentu saja dalam pengelolaan petty cash tersedia dua metode yang seharusnya anda pahami dengan baik. Dengan begitu hasil pembukuan pun terkesan lengkap bahkan nantinya mampu terbaca jelas.
Adapun pengelolaan petty cash kini tersedia dalam dua metode menarik yakni :
1. Metode Tetap
Metode tetap adalah metode yang bisa anda pergunakan dalam pembukuan petty cash dengan jumlah rekening terbilang tetap. Apabila jumlah dana penambahan pada petty cash sama dengan jumlah pengeluaran yang telah dibayarkan. Maka metode tersebut hanya perlu mengumpulkan semua bukti transaksinya.
2. Metode fluktuasi
Metode tidak tepat merupakan sebuah metode ketika jumlah nilai petty cash selalu mengalami perubahan sesuai kebutuhan perusahaan. Dalam metode ini harus ada yang namanya pencatatan untuk setiap pengeluaran dan pastinya perlu dicatat langsung dalam pembukuan petty cash yang dinamakan jurnal formal.
Biasanya jurnal ini dipergunakan untuk pencatatan buku besar terkait transaksi perusahaan. Tentunya berbeda sekali dengan metode tetap. Metode tersebut memang tidak tetap untuk jumlah pengisian kembali pada nilai kasnya. Jadi tidak perlu sama dengan jumlah dana diawal bahkan bisa kurang ataupun lebih.
Contoh Laporan Petty Cash Bulanan
Kini sudah saatnya kita menginjak pada contoh laporan petty cash bulanan. Dimana kita akan membahasnya lebih meluas lagi. Sebetulnya laporan petty cash ini berupa pembukuan dari sebuah perusahaan berupa pencatatan dari setiap pengeluaran dengan nominal kecil.
Laporan tersebut nantinya dibuat menggunakan metode fluktuasi maupun metode imprest. Adapun contoh laporan petty cash bulanan meliputi:
Bank Sukses Cabang Jakarta melakukan transaksi yang ada kaitannya dengan kas kecil sebagai berikut.
1/5-2007: pembentukan dana kas kecil senilai Rp500.000
5/5-2007: pembayaran biaya rapat Rp100.000
8/5-2007: pembayaran biaya transportasi Rp50.000
13/5-2007: pembayaran biaya makan siang untuk karyawan Rp130.000
16/5-2007: pembayaran biaya langganan majalah sekaligus koran Rp125.000
23/5-2007: pembayaran biaya transportasi Rp60.000
30/5-2007: pengisian kas kecil senilai Rp465.000
Metode Tetap
Semisal perusahaan B membikin dana pretty cash untuk penuhi pengeluaran rutin perusahaan ketika awal minggu di bulan Juli.
Tanggal 5 Juli mencoba mengisi petty cash sejumlah Rp 300.000 dan akhirnya menjadi dana tetap. Adapun contoh pembukuan petty cashnya yakni:
Tanggal | Perkiraan | Debet (Rp) | Kredit (Rp) |
Maret | Kas kecil | 300.000 | 300.000 |
kas |
Ketika seseorang keluarkan sejumlah dana dari petty cash mereka. Pastinya pengeluaran ini tidak tercatat dalam sebuah jurnal. Jadi anda tidak merubah jumlah nominal namun pada setiap pengeluaran biasanya harus tersedia bukti pengeluaran sekaligus pencatatan dalam buku petty cash.
Adapun pengeluaran dalam seminggu itu ternyata meliputi:
- Rekening listrik senilai 60.000
- Beban gaji senilai 70.000
- Perlengkapan senilai 50.000
- Beban bahan baku senilai 50.000
- Rekening telepon senilai 40.000
Pencatatan di buku kas kecil sebagai berikut :
Tanggal | Keterangan | Debet (Rp) | Kredit ( Rp) | Saldo (Rp) |
Maret 1 | Pembentukan petty cash | 250.000 | 250.000 | |
Maret 2 | Rekening listrik | 60.000 | ||
Maret 3 | Beban gaji | 70.000 | ||
Maret 4 | Perlengkapan | 50.000 | ||
Maret 5 | Beban bahan baku | 50.000 | ||
Maret 6 | Rekening telepon | 40.000 |
Sedangkan untuk tanggal 8 Maret perusahaan B akan melakukan pengisian ulang dengan nominal seperti yang sudah ditetapkan sejak awal yakni Rp 300.000. Jadi untuk pembuatannya dalam buku kas kecil meliputi:
Tanggal | Keterangan | Debet (Rp) | Kredit (Rp) | Saldo (Rp) |
Maret 8 | Pembentukan petty cash | 300.000 | 300.000 |
Penutup
Itulah tadi sekilas uraian menarik tentang contoh laporan petty cash bulanan yang bisa kita ketahui. Semoga saja penjelasan di atas mampu memperluas pengetahuan anda. Hingga pada akhirnya mampu membuat laporan petty cash dari sebuah perusahaan.