Untuk membuat laporan keuangan, kita membutuhkan beberapa jenis jurnal. Dalam pelaporan keuangan, ada sebagian jurnal yang bersifat wajib, namun ada pula yang bersifat opsional. Nah, salah satu jenis jurnal yang bersifat opsional namun sangat membantu dalam pembuatan laporan keuangan yaitu jurnal pembalik.
Cara menyusun jurnal pembalik memang sedikit rumit dibandingkan dengan jurnal-jurnal keuangan lainnya. Kita harus memahami secara rinci terkait tabel jurnal pembalik beserta rumus-rumusnya yang disesuaikan untuk masing-masing kategori perusahaan. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut terkait contoh soal tentang jurnal pembalik, yuk cek artikel lengkapnya berikut.
Pengertian Jurnal Pembalik (Reverse Entry)
Jurnal pembalik adalah jurnal keuangan yang digunakan sebagai pembalik dari ayat jurnal penyesuaian. Tujuan utamanya yaitu berguna untuk mencegah munculnya akun ganda yang dientry secara berulang. Lalu tujuan akhirnya akan digunakan dalam akun neraca perusahaan.
Dalam dasar akuntansi, jurnal pembalik sering disebut sebagai reverse entry atau reversing entries. Kadang, ia juga juga sebagai jurnal balik karena sifatnya yang berkebalikan dengan jurnal penyesuaian di akhir periode jurnal sebelumnya.
Pembalikan jurnal pada reverse entry dilakukan tiap awal periode akuntansi baru. Jadi, apabila seorang akuntan hendak menerapkan jurnal pembalik, maka penyesuaian akan dilakukan di periode akuntansi sebelumnya, bukan saat ini (mengambil ayat jurnal penyesuaian di akhir periode yang lalu).
Selain itu, alasan mengapa pada awal periode akuntansi perlu dibuat ayat jurnal pembalik yaitu agar proses pekerjaan akuntansi di periode selanjutnya lebih cepat dan hemat waktu. Tak hanya itu, analisis yang dihasilkan lebih nyata dan up to date sesuai dengan data atau informasi yang telah dikumpulkan sebelumnya secara lengkap dan valid.
Karena sifatnya yang opsional (pilihan), maka tidak semua perusahaan menerapkan pencatatan jurnal satu ini. Walau begitu, ia memiliki beragam jenis fungsi yang tidak boleh diabaikan oleh para akuntan suatu perusahaan.
Fungsi Jurnal Pembalik dalam Akuntansi Keuangan
Jika kita mengacu pada tujuan-tujuan dibuatnya reverse entry, maka ada beberapa fungsi dasar yang dimilikinya yang berhubungan langsung dengan akuntansi keuangan. Contohnya yaitu:
1. Membuat Jurnal Penyesuaian Lebih Simpel
Tujuan dibuatnya jurnal pembalik adalah penyederhanaan ayat jurnal penyesuaian agar lebih mudah dikelola oleh seorang akuntan. Oleh karena itu, jurnal pembalik tidak dibuat untuk jurnal penyesuaian yang sederhana karena memang tidak perlu dibalik untuk bisa dikelola dengan mudah.
Apabila ayat jurnal penyesuaian melibatkan banyak cabang perhitungan yang rumit, proses yang begitu banyak, dan data tidak tersusun rapi, maka fungsi dari jurnal reverse entry ini sangatlah penting. Bahkan, nantinya akan membantu mempermudah reset jurnal dan pemetaan pembukuan.
2. Pencatatan Transaksi Menjadi Lebih Mudah
Pada jenis catatan neraca, terutama yang disusun di periode akuntansi baru tentunya membutuhkan banyak data-data transaksi yang diperlukan untuk keperluan pencatatan laporan keuangan. Tentunya, jika semuanya harus dicatat secara manual akan menyulitkan pihak akuntan.
Oleh karena itu, pencatatan transaksi bisa jauh lebih mudah dengan adanya reverse entry. Walau begitu, tidak semua akun bisa dibuat ke dalam catatan ini, hanya jurnal penyesuaian (adjusting entry) saja yang dapat dilakukan.
3. Meminimalisir Kesalahan Pencatatan Adjusting Entry
Adjusting entry (jurnal penyesuaian) terkadang terjadi kesalahan pencatatan akibat adanya pengakuan double akun ataupun penulisan jurnal ganda. Hal ini akan mengakibatkan rentetan kesalahan data saat evaluasi anntinya.
Hal tersebut bisa diminalisir dengan menggunakan jurnal pembalik. Selain perhitungan menjadi lebih valid, juga berguna untuk membantu meminimalisir kesalahan yang terjadi dalam pencatatan jurnal penyesuaian.
Transaksi Apa Saja yang Diperlukan Jurnal Pembalik?
Karena ada cukup banyak transaksi yang tidak memerlukan jurnal pembalik, maka secara ringkas bisa kita golongkan menjadi 4 transaksi yang memerlukan reverse entry. Diantaranya yaitu:
A. Piutang Pendapatan
Disebut juga sebagai “pendapatan yang belum diterima”, transaksi ini merupakan jenis transaksi yang berisikan sekumpulan aktivitas pendapatan yang dana atau uangnya belum diterima oleh perusahaan. Transaksi ini terdiri atas 2 kategori utama yaitu:
- Pendapatan bunga
- Piutang bunga
Ayat Jurnal Penyesuaian Tanggal 30 Juni 2023
Piutang Bunga | Rp 10.000.000 | |
Pendapatan Bunga | Rp 10.000.000 |
Ayat Jurnal Penyesuaian Tanggal 1 Juli 2023
Pendapatan Bunga | Rp 5.000.000 | |
Piutang Bunga | Rp 5.000.000 |
Jurnal Pembalik dari Jurnal Penyesuaian pada 31 Desember 2023
Kas | Rp 10.000.000 | |
Piutang Bunga | Rp 10.000.000 |
B. Hutang Biaya
Hutang biaya merupakan segala beban atau kewajiban yang belum dibayar oleh perusahaan. Biasanya, hutang biaya menyangkut gaji karyawan maupun hutang operasional sewa peralatan kepada pihak lain.
Ayat Jurnal Penyesuaian Tanggal 30 Juni 2023
Beban Gaji Penjualan | Rp 4.500.000 | |
Beban Gaji Manajemen | Rp 5.500.000 | |
Hutang Gaji | Rp 10.000.000 |
Ayat Jurnal Penyesuaian Tanggal 1 Juli 2023
Hutang Gaji | Rp 10.000.000 | |
Beban Gaji Penjualan | Rp 4.500.000 | |
Beban Gaji Manajemen | Rp 5.500.000 |
Jurnal Pembalik dari Jurnal Penyesuaian
Beban Gaji Penjualan | Rp 4.500.000 | |
Beban Gaji Manajemen | Rp 5.500.000 | |
Kas | Rp 10.000.000 |
C. Beban Dibayar di Muka
Beban yang telah terbayarkan terlebih dahulu maka dalam akuntansi tetap akan tercatat sebagai beban. Nah, dengan dibuat dalam bentuk jurnal pembalik, maka nantinya bisa kita ubah menjadi beban sewa atau sewa di bayar di muka.
Ayat Jurnal Penyesuaian Tanggal 1 Januari 2023
Beban Sewa | Rp 5.000.000 | |
Kas | Rp 5.000.000 |
Ayat Jurnal Penyesuaian Tanggal 30 Juni 2023
Sewa Dibayar di Muka | Rp 4.000.000 | |
Beban Sewa | Rp 4.000.000 |
Jurnal Pembalik dari Jurnal Penyesuaian Transaksi
Beban Sewa | Rp 4.000.000 | |
Sewa Dibayar di Muka | Rp 4.000.000 |
D. Pendapatan Diterima di Muka
Terakhir adalah pendapatan diterima di muka, salah satu bentuk contoh jurnal pembalik dari pendapatan sewa yang belum direalisasikan nilainya sehingga belum dapat dicatat sebagai bentuk pendapatan. Penggunaan reverse entry bisa mengubahnya menjadi sewa diterima di muka.
Ayat Jurnal Penyesuaian selama Januari – Juni 2023
Kas | Rp 10.000.000 | |
Pendapatan Sewa | Rp 10.000.000 |
Ayat Jurnal Penyesuaian Tanggal 30 Juni 2023
Pendapatan Sewa | Rp 2.500.000 | |
Sewa Diterima di Muka | Rp 2.500.000 |
Jurnal Pembalik dari Jurnal Penyesuaian
Sewa Diterima di Muka | Rp 2.500.000 | |
Pendapatan Sewa | Rp 2.500.000 |
Contoh Tabel Jurnal Pembalik
Berikut kami berikan beberapa data terkait contoh tabel jurnal pembalik sederhana (tanpa melibatkan data/angka) agar kalian lebih mudah dalam memahami seperti apa format dari jurnal pembalik.
No | Jenis AJP | AJP | JB |
1 | Piutang Pendapatan | Pendapatan bunga | Piutang Bunga |
Piutang Bunga | Pendapatan bunga | ||
2 | Hutang Biaya | Hutang Gaji | Biaya Gaji |
Biaya Gaji | Hutang Gaji | ||
3 | Biaya Dibayar di Muka | Beban Sewa | Sewa Dibayar di muka |
Sewa Dibayar di muka | Beban Sewa | ||
4 | Pendapatan Diterima di muka | Pendapatan Tiket | Pendapatan Tiket Dibayar di muka |
Pendapatan Tiket Dibayar di muka | Pendapatan Tiket |
Keterangan:
- AJP: Ayat Jurnal Penyesuaian
- JB: Jurnal Balik
Itulah beberapa hal mendasar terkait beragam contoh jurnal pembalik yang perlu kalian ketahui rincian lengkapnya, semoga bermanfaat dan sampai bertemu lagi di artikel yang akan datang!