Jika kita lihat berdasarkan ruang lingkupnya, maka perusahaan dibagi menjadi beberapa kategori. Diantaranya ada perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur. Walau sama-sama perusahaan, namun perbedaan perusahaan jasa dan perusahaan dagang dalam akuntansi nampak begitu jelas.
Kedua jenis perusahaan tersebut memiliki sistem akuntansi yang berbeda. Walau sama-sama melibatkan ekuitas, modal, dan liabilitas, namun ada beberapa hal dasar yang membedakannya. Untuk mengetahui rinciannya, maka kalian dapat mengecek rincian lengkapnya di bawah ini.
Pengertian Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa yaitu jenis perusahaan yang menjual jasa berupa spesialisasi atau keahlian kepada pelanggan tanpa adanya barang yang berwujud (produk tampak). Biasanya, perusahaan ini berisikan sekumpulan tim profesional yang menyediakan jasanya untuk kepentingan para pelanggan.
Jika perusahaan dagang menentukan tarifnya berdasarkan harga jual produk, perusahaan jasa menentukan tarifnya berdasarkan harga per jam. Beberapa perusahaan menyediakan tarif per proyek pekerjaan mengingat tidak adanya produk yang dijual secara fisik.
Ada banyak perusahaan jasa yang beroperasi di Indonesia yang telah terkenal dan memiliki reputasi yang bagus. Misalnya konsultan keuangan, layanan asuransi, akuntan, hingga desainer. Tidak ada tarif resmi di pasaran akan harga ini, biasanya pihak perusahaan sendirilah yang menentukan tarifnya.
Dikarenakan tidak adanya barang yang dijual, maka perusahaan ini pun tidak membutuhkan modal sebagai pembelian bahan baku produksi. Walaupun demikian, perusahaan ini tidak memiliki variasi dalam menjalankan berbagai macam strategi pemasaran seperti halnya pada perusahaan dagang.
Untuk mengembangkan perusahaan, maka salah satu strategi terbaik yang perlu dilakukan ialah dengan selalu menjaga reputasinya agar selalu dianggap positif di mata konsumen dan calon konsumen.
Hal-hal yang perlu dijaga oleh perusahaan semacam ini yaitu sifatnya ramah & responsif, selalu tepat waktu, selalu mengedepankan pelanggan, dan juga cepat tanggap. Dengan begitu, pelanggan bisa menilai reputasinya perusahaan tersebut dengan baik mengingat tidak adanya produk fisik yang direview
Nah, dikarenakan tidak ada barang fisik yang bisa menjadi barang bukti, maka perusahaan jasa akan membuat kesepakatan tertulis maupun tidak tertulis yang berisikan perjanjian kedua belah pihak. Dengan begitu, pelanggan bisa mengajukan keluhan secara resmi apabila terjadi hal-hal yang berada di luar kesepakatan yang telah dibuat.
Pengertian Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang menjual produk fisik buatan perusahaan lainnya. Nantinya, produk tersebut diperdagangkan baik ke konsumen maupun ke bisnis lainnya tanpa mengubah bentuk dari produk yang dijual tersebut.
Umumnya, perusahaan dagang memperjualbelikan kategori produk yang memiliki volume produksi tinggi seperti halnya produk elektronik, otomotif, farmasi, hingga fashion. Perusahaan ini fokus kegiatannya hanyalah menjual barang tanpa memproduksinya.
Berbeda dengan perusahaan manufaktur yang mengolah kembali bahan mentah menjadi setengah jadi ataupun barang yang sepenuhnya jadi, perusahaan dagang hanyalah menjualnya saja. Jadi, segala keuntungan yang diperoleh hanya dari selisih antara harga beli dan harga jual.
Walau begitu, bisnis ini tetap membutuhkan banyak modal. Diantaranya digunakan sebagai tenaga kerja, pemasaran, pembelian produk, dan distribusi barang.
Selain itu, jenis produk yang dijual oleh perusahaan ini lebih beragam. Contohnya mulai dari bahan baku produksi, barang setengah jadi, maupun barang jadi. Namun kebanyakan perusahaan dagang menjual barang jadi yang siap diserap oleh konsumen.
Di sekitar kita, perusahaan dagang yang bisa kita temui ialah perusahaan ritel dan grosir. Walaupun keduanya sama-sama menjual produk secara langsung ke konsumen, namun perusahaan grosir lebih memprioritaskan pembelian ke pengecer yang akan menjual kembali barang tersebut ke pihak lainnya.
Dalam hal akuntansi, perusahaan dagang harus dapat menentukan HPP produk secara cermat dan juga tepat. Hal ini sangat penting agar perusahaan dapat dengan mudah menentukan seberapa layak harga jual produknya agar menguntungkan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Perbedaan Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang
Jika kita lihat dari dunia akuntansi, perusahaan jasa dan perusahaan dagang memiliki beberapa perbedaan mendasar seperti halnya:
1. Ketersediaan Produk
Pada perusahaan jasa, tidak ada produk yang dijual. Dalam artian produk fisik yang bisa disentuh dan dipindahtangankan. Namun hanya berupa keahlian atau skill yang disediakan sesuai yang di tawarkan oleh masing-masing perusahaan.
Sementara pada perusahaan dagang, produk tersedia dan bisa dipindahtangankan dari penjual ke konsumen. Umumnya, ketersediaan barang didapatkan langsung dari supplier, distributor atau perusahaan lain. Nantinya, dijual kembali ke konsumen tanpa mengubah atau mengolahnya kembali.
2. Sumber Laba/Keuntungan
Sumber keuntungan yang didapatkan dari perusahaan jasa yaitu penjualan jasa yang mereka tawarkan. Sayangnya tidak ada standar baku untuk menentukan harga jual dari jasa yang ditawarkan. Jadi, biasanya perusahaan menentukan harga jual jasanya berdasarkan tingkat kesulitan dan jangka waktu pengerjaannya.
Lalu, keuntungan pada perusahaan dagang tentu saja didapatkan dari hasil perdagangan barang yang dijual. Selisih antara harga jual dengan harga beli inilah y ang nantinya akan menjadi keuntungan bagi perusahaan dagang. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan perusahaan jasa dan perusahaan dagang.
3. Pencatatan Akuntansi
Dalam hal pencatatan akuntansi, pihak perusahaan jasa tidak mencatatkan kolom persediaan. Hanya kolom pembelian saja yang diisi, itupun datanya akan dimasukkan ke dalam bagian peralatan atau perlengkapan yang mendukung proses jasa tersebut berlangsung. Misalnya membeli mesin cuci dan detergent bagi jasa laundry atau membeli peralatan service bagi jasa perbaikan alat elektronik.
Kemudian, pada perusahaan dagang tersedia secara lengkap pencatatan akuntansi dalam hal persediaan maupun pembelian. Pada catatan persediaan nantinya akan diisi terkait hal-hal yang berkaitan dengan barang dagang atau produk yang mereka jual. Demikian pula pada kolom pembeliannya, diisi terkait semua barang dagang, peralatan, dan lainnya.
4. Harga Pokok Penjualan
Terakhir, HPP atau harga pokok penjualan pada perusahaan jasa tidak ada. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa tidak ada harga baku terkait tarif layanan yang disediakan oleh pihak jasa. Misalnya seorang desain arsitektur bangunan, tentu harus melihat dulu seberapa detail bangunannya agar bisa menentukan tarif keseluruhannya.
Sementara pada perusahaan dagang, mereka memiliki HPP tersendiri yang telah ditentukan sesuai dengan fungsi permintaan dan penawaran. Besaran harga pokok penjualan inilah yang akan menentukan seberapa besar keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan.
Tabel Perbedaan Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang
Walaupun perbedaan perusahaan jasa dan perusahaan dagang tampak begitu jelas, namun kedua perusahaan ini sama-sama tidak memiliki akuntansi biaya seperti halnya pada perusahaan manufaktur. Untuk rincian lengkapnya, silakan simak tabel di bawah ini:
Perbedaan | Jasa | Dagang | Manufaktur |
Akuntansi Biaya | Tidak ada | Tidak ada | Ada |
Persediaan | Tidak ada | Ada | Ada |
Pembelian | Ada (perlengkapan) | Ada | Ada |
Harga Pokok Penjualan | Tidak ada | Ada | Ada |
Nah itulah beberapa hal yang perlu kalian ketahui seputar perbedaan perusahaan jasa dan perusahaan dagang dalam akuntansi, sampai jumpa lagi di artikel yang akan datang!